Konser Petisi Cinta: Manusia Setengah Dewa Iwan Fals Ditunda, Begini Kata Promotor
15 February 2023 |
07:16 WIB
Yudi Supriyanto
Jurnalis Hypeabis.id
Promotor Lukas Creative memutuskan untuk menunda konser Petisi Cinta: Manusia Setengah Dewa bersama Iwan Fals. Konser yang awalnya akan diadakan pada 25 Februari 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Penundaan konser tersebut disampaikan langsung oleh CEO Lukas Creative Dinar Adhyanti. Dia menyebutkan bahwa keputusan menundan konser disebabkam karena satu dan lain hal yang berkaitan dengan teknis dan non teknis. “Kami selaku penyelenggara, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas penundaan ini,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.
Baca juga: Ramai Kritik Konser Dewa 19 di JIS, Promotor Minta Maaf & Beri Penjelasan
Dinar menambahkan bahwa Lukas Creative berkomitmen dan memastikan bahwa konser Petisi Cinta: Manusia Setengah Dewa bersama Iwan Fals akan dilaksanakan pada waktu mendatang. Menurutnya, seluruh tim siap untuk menyiapkan yang terbaik bagi para penikmat karya-karya Iwan Fals pada konser tersebut.
Dia pun menuturkan bahwa pemilik tiket yang masih ingin menyaksikan pertunjukan musisi senior itu bisa memanfaatkannya untuk dipakai pada gelaran selanjutnya. Sementara itu, bagi mereka yang ingin melakukan refund, proses pengembalian bisa dilakukan mulai 15 Februari sampai 7 Maret 2023.
Untuk memperoleh pengembalian dana, pemegang tiket bisa mengisi formulir yang disediakan oleh promotor. Setelah proses pengecekan dan verifikasi data, promotor akan mulai melakukan pengembalian dana dalam jangka 30-40 hari kerja.
Untuk diketahui, dikutip dari laman resmi Iwan Fals, sang musisi bernama asli Virgiawan Listanto, dan lahir di Jakarta pada 3 September 1961. Perjalanan musiknya dimulai saat bersekolah di Bandung, Jawa Barat. Pada saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), pria yang pernah menjadi juara II karate tingkat nasional itu mulai mengamen.
Saat kawan-kawannya menyanyikan lagu-lagu musisi terkenal seperti Rolling Stone, dia lebih memilih memainkan lagu buatan sendiri. Menurutnya, sejelek apa pun lagu yang dinyanyikan tetaplah merupakan hasil jerih payah keringat sendiri.
Dia menciptakan lagu dengan lirik yang lucu, mengandung humor, canda, dan membuat orang bahagia dengan prinsip dan pandangan hidup yang dimilikinya, yakni mengalir dan sederhana. Pada saat itu, dia juga kerap datang untuk bernyanyi jika ada hajatan, kawinan, atau sunatan.
Penyanyi yang pernah bersekolah di Jeddah, Arab Saudi, di KBRI, selama 8 bulan pada masa kecilnya itu menarik perhatian Bambang Bule, dan menawarkan rekaman setelah mendengarnya dari Radio 8 EH milik Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dia lantas menyetujui tawaran dari Bambang Bule yang jauh-jauh datang ke Bandung dari Jakarta. Dengan modal dari menjual sepeda motor, Iwan bersama Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul memutuskan untuk membuat master dan rekaman di Istana Music Records Jakarta.
Pada saat itu, kaset hasil rekaman Amburadul ternyata tidak laku. Dia kembali mengamen dan terkadang mengikut sejumlah festival. Salah satunya adalah festival lagu humor yang diselenggarakan oleh Lembaga Humor Indonesia.
Almarhum Arwah Setiawan merekam lagu-lagu humor sang musisi dengan diproduseri oleh Handoko dengan perusahaan ABC Records. Rekaman ramai-ramai bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip ini pun tidak sukses. Pendengar lagu-lagu tersebut adalah kalangan tertentu seperti anak-anak muda.
Iwan Fals kemudian melakukan rekaman di Musica Studio, dan musiknya dikerjakan secara serius. Sebagai contoh album Sarjana Muda yang penggarapan musiknya dilakukan oleh Willy Soemantri. Album ini laku di pasaran, dan membuatnya mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Dia bahkan masuk televisi pada 1987 dan telah menghasilkan banyak judul populer hingga sekarang.
Baca juga: GIGI Bakal Gelar Konser Spesial Jelang Perayaan 30 Tahun, Cek Rinciannya!
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Penundaan konser tersebut disampaikan langsung oleh CEO Lukas Creative Dinar Adhyanti. Dia menyebutkan bahwa keputusan menundan konser disebabkam karena satu dan lain hal yang berkaitan dengan teknis dan non teknis. “Kami selaku penyelenggara, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas penundaan ini,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id.
Baca juga: Ramai Kritik Konser Dewa 19 di JIS, Promotor Minta Maaf & Beri Penjelasan
Dinar menambahkan bahwa Lukas Creative berkomitmen dan memastikan bahwa konser Petisi Cinta: Manusia Setengah Dewa bersama Iwan Fals akan dilaksanakan pada waktu mendatang. Menurutnya, seluruh tim siap untuk menyiapkan yang terbaik bagi para penikmat karya-karya Iwan Fals pada konser tersebut.
Dia pun menuturkan bahwa pemilik tiket yang masih ingin menyaksikan pertunjukan musisi senior itu bisa memanfaatkannya untuk dipakai pada gelaran selanjutnya. Sementara itu, bagi mereka yang ingin melakukan refund, proses pengembalian bisa dilakukan mulai 15 Februari sampai 7 Maret 2023.
Iwan Fals
Untuk memperoleh pengembalian dana, pemegang tiket bisa mengisi formulir yang disediakan oleh promotor. Setelah proses pengecekan dan verifikasi data, promotor akan mulai melakukan pengembalian dana dalam jangka 30-40 hari kerja.Untuk diketahui, dikutip dari laman resmi Iwan Fals, sang musisi bernama asli Virgiawan Listanto, dan lahir di Jakarta pada 3 September 1961. Perjalanan musiknya dimulai saat bersekolah di Bandung, Jawa Barat. Pada saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), pria yang pernah menjadi juara II karate tingkat nasional itu mulai mengamen.
Saat kawan-kawannya menyanyikan lagu-lagu musisi terkenal seperti Rolling Stone, dia lebih memilih memainkan lagu buatan sendiri. Menurutnya, sejelek apa pun lagu yang dinyanyikan tetaplah merupakan hasil jerih payah keringat sendiri.
Dia menciptakan lagu dengan lirik yang lucu, mengandung humor, canda, dan membuat orang bahagia dengan prinsip dan pandangan hidup yang dimilikinya, yakni mengalir dan sederhana. Pada saat itu, dia juga kerap datang untuk bernyanyi jika ada hajatan, kawinan, atau sunatan.
Penyanyi yang pernah bersekolah di Jeddah, Arab Saudi, di KBRI, selama 8 bulan pada masa kecilnya itu menarik perhatian Bambang Bule, dan menawarkan rekaman setelah mendengarnya dari Radio 8 EH milik Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dia lantas menyetujui tawaran dari Bambang Bule yang jauh-jauh datang ke Bandung dari Jakarta. Dengan modal dari menjual sepeda motor, Iwan bersama Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul memutuskan untuk membuat master dan rekaman di Istana Music Records Jakarta.
Pada saat itu, kaset hasil rekaman Amburadul ternyata tidak laku. Dia kembali mengamen dan terkadang mengikut sejumlah festival. Salah satunya adalah festival lagu humor yang diselenggarakan oleh Lembaga Humor Indonesia.
Almarhum Arwah Setiawan merekam lagu-lagu humor sang musisi dengan diproduseri oleh Handoko dengan perusahaan ABC Records. Rekaman ramai-ramai bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip ini pun tidak sukses. Pendengar lagu-lagu tersebut adalah kalangan tertentu seperti anak-anak muda.
Iwan Fals kemudian melakukan rekaman di Musica Studio, dan musiknya dikerjakan secara serius. Sebagai contoh album Sarjana Muda yang penggarapan musiknya dilakukan oleh Willy Soemantri. Album ini laku di pasaran, dan membuatnya mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Dia bahkan masuk televisi pada 1987 dan telah menghasilkan banyak judul populer hingga sekarang.
Baca juga: GIGI Bakal Gelar Konser Spesial Jelang Perayaan 30 Tahun, Cek Rinciannya!
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.