Investor Pemula Catat, Begini Cara Membangun Mental yang Kuat Menghadapi Fluktuasi Harga Saham
13 February 2023 |
13:47 WIB
Suatu kali seorang kawan pernah mengeluh karena saham yang dibelinya nilainya terus menurun. Dia tidak kuat dan langsung menjualnya. Sialnya, nilai saham tersebut besoknya naik tajam karena sentimen pasar yang membaik. Dia kembali mengeluh dan tambah menyesal.
Ketidaksiapan mental kerap memengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi saham. Meski sudah memiliki strategi dan analisis yang baik, investor berpotensi merugi ketika tidak bisa mengendalikan mentalnya saat melihat pergerakan harga saham.
Baca juga: Tajir Melintir Berkat Investasi, Inilah 5 Investor Terkaya di Dunia
Menurut Psikolog Kasandra & Associates A Kasandra Putranto, faktor psikologi cukup berperan penting dalam setiap keputusan yang dilakukan investor. Rasa grogi dan khawatir bisa mendorong investor melakukan keputusan yang keliru.
Kasandra mengatakan bahwa munculnya rasa grogi dan khawatir sebenarnya adalah hal yang wajar, terlebih bagi pemula. Sebab, investasi saham terkadang membuat seseorang jadi tertekan karena sifatnya yang tidak pasti.
“Orang-orang bisa mengalami trading anxiety atau kecemasan bermain saham,” ujar Psikolog Kasandra & Associates, A Kasandra Putranto kepada Hypeabis.
Kecemasan di sini dapat diartikan sebagai kondisi di mana seseorang mengalami suatu hal yang kurang bisa dikendalikan, kurang bisa diatur, dan kurang bisa disiapkan. Hal ini sering kali membuat investor jadi tidak fokus dalam tujuan awalnya.
Untuk mempersiapkan mental saat terjun ke dunia saham memang perlu waktu. Jam terbang menjadi faktor krusial agar investor makin memiliki kedewasaan dalam mengambil keputusan.
Namun, investor juga bisa melatih mental dengan cara-cara yang sederhana. Mulailah dengan menentukan tujuan investasi terlebih dahulu. Kemudian, fokus pada tujuan awal tersebut.
Dengan demikian, ketika ada pergerakan pasar yang signifikan, investor jadi punya pedoman yang kuat. Mereka bisa berpikir untuk tetap bertahan atau mencari jalan lain agar pergerakannya masih sesuai tujuan awal.
Selain itu, investor juga perlu memahami bahwa tidak ada pemain yang bisa pandai dalam semalam. Oleh karena itu, perlu ada waktu dan kesabaran yang cukup sebelum seseorang menjadi profesional di bidangnya.
“Nikmati saja prosesnya. Pelajari pasarnya, kemudian pahami risiko dan kemungkinan baik yang bisa terjadi. Investor juga sebaiknya membuat manajemen risiko dan manajemen keuangan sehingga secara psikologis bisa merasa lebih aman,” imbuhnya.
Menurut Kasandra, ketakutan sering kali terjadi karena ketidaktahuan dan ketidakpastian. Jika rasa takut masih tinggi saat bermain saham, ini adalah alarm bahwa masih banyak hal yang belum diketahui investor terhadap emiten yang akan dibelinya.
Salah satu cara untuk meredam ketakutan ialah dengan memperbanyak belajar dan riset mengenai pasar saham. Jika investor sudah punya gambaran atau prediksi, merek cenderung akan lebih tenang.
Ketenangan ini penting dimiliki oleh investor, baik saat memperoleh keuntungan maupun kerugian. Jika sedang untung, sebaiknya investor menahan diri untuk tidak tamak saat melakukan investasi saham. Semua keputusan saham mesti didasarkan pada analisa pasar yang detail.
Sebaliknya, jika sedang rugi, investor juga perlu tetap tenang agar bisa memikirkan strategi lain dengan pikiran yang dingin. Hal ini penting agar investor tidak melakukan keputusan gegabah yang justru membuatnya jadi makin rugi.
“Jangan memaksakan diri, pilihlah investasi saham sesuai dengan kemampuan. Selain itu, buatlah aturan serta batasan bagi diri sendiri di dalam saham. Patuhilah batasan-batasan tersebut,” kata Kasandra.
Baca juga: Cocok Untuk Investor Konservatif, Begini Tips Untung Investasi Emas
Editor: Dika Irawan
Ketidaksiapan mental kerap memengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi saham. Meski sudah memiliki strategi dan analisis yang baik, investor berpotensi merugi ketika tidak bisa mengendalikan mentalnya saat melihat pergerakan harga saham.
Baca juga: Tajir Melintir Berkat Investasi, Inilah 5 Investor Terkaya di Dunia
Menurut Psikolog Kasandra & Associates A Kasandra Putranto, faktor psikologi cukup berperan penting dalam setiap keputusan yang dilakukan investor. Rasa grogi dan khawatir bisa mendorong investor melakukan keputusan yang keliru.
Kasandra mengatakan bahwa munculnya rasa grogi dan khawatir sebenarnya adalah hal yang wajar, terlebih bagi pemula. Sebab, investasi saham terkadang membuat seseorang jadi tertekan karena sifatnya yang tidak pasti.
“Orang-orang bisa mengalami trading anxiety atau kecemasan bermain saham,” ujar Psikolog Kasandra & Associates, A Kasandra Putranto kepada Hypeabis.
Kecemasan di sini dapat diartikan sebagai kondisi di mana seseorang mengalami suatu hal yang kurang bisa dikendalikan, kurang bisa diatur, dan kurang bisa disiapkan. Hal ini sering kali membuat investor jadi tidak fokus dalam tujuan awalnya.
Untuk mempersiapkan mental saat terjun ke dunia saham memang perlu waktu. Jam terbang menjadi faktor krusial agar investor makin memiliki kedewasaan dalam mengambil keputusan.
(Sumber gambar: Freepik)
Namun, investor juga bisa melatih mental dengan cara-cara yang sederhana. Mulailah dengan menentukan tujuan investasi terlebih dahulu. Kemudian, fokus pada tujuan awal tersebut.
Dengan demikian, ketika ada pergerakan pasar yang signifikan, investor jadi punya pedoman yang kuat. Mereka bisa berpikir untuk tetap bertahan atau mencari jalan lain agar pergerakannya masih sesuai tujuan awal.
Selain itu, investor juga perlu memahami bahwa tidak ada pemain yang bisa pandai dalam semalam. Oleh karena itu, perlu ada waktu dan kesabaran yang cukup sebelum seseorang menjadi profesional di bidangnya.
“Nikmati saja prosesnya. Pelajari pasarnya, kemudian pahami risiko dan kemungkinan baik yang bisa terjadi. Investor juga sebaiknya membuat manajemen risiko dan manajemen keuangan sehingga secara psikologis bisa merasa lebih aman,” imbuhnya.
Menurut Kasandra, ketakutan sering kali terjadi karena ketidaktahuan dan ketidakpastian. Jika rasa takut masih tinggi saat bermain saham, ini adalah alarm bahwa masih banyak hal yang belum diketahui investor terhadap emiten yang akan dibelinya.
Salah satu cara untuk meredam ketakutan ialah dengan memperbanyak belajar dan riset mengenai pasar saham. Jika investor sudah punya gambaran atau prediksi, merek cenderung akan lebih tenang.
Ketenangan ini penting dimiliki oleh investor, baik saat memperoleh keuntungan maupun kerugian. Jika sedang untung, sebaiknya investor menahan diri untuk tidak tamak saat melakukan investasi saham. Semua keputusan saham mesti didasarkan pada analisa pasar yang detail.
Sebaliknya, jika sedang rugi, investor juga perlu tetap tenang agar bisa memikirkan strategi lain dengan pikiran yang dingin. Hal ini penting agar investor tidak melakukan keputusan gegabah yang justru membuatnya jadi makin rugi.
“Jangan memaksakan diri, pilihlah investasi saham sesuai dengan kemampuan. Selain itu, buatlah aturan serta batasan bagi diri sendiri di dalam saham. Patuhilah batasan-batasan tersebut,” kata Kasandra.
Baca juga: Cocok Untuk Investor Konservatif, Begini Tips Untung Investasi Emas
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.