Begini Cikal Bakal Pers Indonesia & Peringatan HPN yang Diperingati Tiap 9 Februari

PWI & Lahirnya Hari Pers Nasional 

Sebagaimana disebutkan di awal, dalam upaya meraih kemerdekaan, insan pers juga memiliki peran penting. Terlebih di zaman revolusi fisik di mana mereka berperan dalam menyebarkan informasi sebagai bagian dari alat perjuangan dalam menyingkirkan kolonialisme dari Tanah Air.

Akhirnya, untuk menyatukan suara dalam mempertahankan kemerdekaan, maka berkumpullah para wartawan dari seluruh Indonesia di Balai pertemuan Sono Suko di Surakarta pada 9-10 Februari 1946. Selain itu, pertemuan tersebut juga untuk membentuk organisasi wartawan bernama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang diketuai oleh Mr.Sumanang Surjowinoto.

Sumanang bersama delapan anggota lainya kemudian merumuskan ihwal mengenai persuratkabaran di Indonesia dan berusaha mengkoordinasikannya ke dalam satu barisan pers nasional. Adapun, tujuan utamanya adalah menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda, menempa semangat persatuan kemerdekaan bangsa dan menegakkan kedaulatan rakyat.

Seiring waktu dan berbagai pergolakan pers di Indonesia ketika kongres PWI ke-28 di Padang pada 1978, isu tentang Hari Pers Nasional kemudian tercetus.  Para tokoh-tokoh pers pada waktu itu ingin memperingati kehadiran dan peran pers Indonesia dalam lingkup nasional yang dapat dirayakan di berbagai daerah tiap tahunnya.

Kemudian, pada 9 Februari 1978 pemerintah secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Pers Nasional lewat Keputusan Presiden RI No.5 Tahun 1985. Adapun, saat itu, Indonesia berada dalam era orde baru yang mana masih dipimpin oleh Presiden Soeharto.

Tak hanya itu pendiri surat kabar Medan Prijaji, Tirto Adhi Soerjo juga dikukuhkan sebagai Bapak Pers Nasional untuk menghargai jasa-jasanya dalam merintis pers di Indonesia.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda