Gita Cinta dari SMA, Surat Sayang Anak 80-an untuk Generasi Z
06 February 2023 |
19:25 WIB
Gita Cinta dari SMA mungkin terdengar asing bagi generasi masa kini. Namun, ketika mendengar nama Galih & Ratna, mungkin itu lebih familiar. Galih dan Ratna merupakan karakter pasangan cinta yang legendaris dari film dengan judul yang sama. Sinema ini pertama kali rilis pada 1979, disutradarai oleh Arizal.
Karakter Galih dan Ratna yang sangat tenar kala itu diperankan oleh Rano karno dan Yessi Gusman. Film bergenre drama kisah cinta itu laris manis pada masanya. Data Perfin menyebutkan, pada 1979, Gita Cinta dari SMA berhasil menjadi film terlaris nomor 3 di Jakarta dengan jumlah penonton kurang lebih 162.000 orang.
Pendalaman karakter Rano Karno hingga lembutnya peran Yessi Gusman berhasil menyulap mata pecinta film pada masanya. Berlatar belakang kesuksesan itu, sutradara Monty Tiwa bersama produser Chand Parwez Servia ingin membawa lagi romansa keduanya ke dalam konsep film remake.
“Waktu itu, Gita Cinta dari SMA menjadi cikal bakal produser bergeliat di genre drama cinta remaja. Setelah 44 tahun, kami memutuskan untuk remake film drama yang laris manis pada masanya ini,” ungkap Chand Parwez Servia dalam Press Screening Gita Cinta dari SMA di CGV Grand Indonesia pada 6 Februari 2023.
Baca juga: Alasan Sastrawan Gol A Gong Pilih Fajar Nugros Sutradarai Film Balada Si Roy
Masih menghadirkan judul yang sama, Chand Parwez dan Monty Tiwa memilih Yesaya Abraham sebagai sosok Galih dan Prilly Latuconsina sebagai Ratna. Mereka mencoba konsisten pada kisah asli Gita Cinta dari SMA yang mulanya berangkat dari novel karya Eddy D Iskandar.
Chand Parwez menyebut, dalam film Gita Cinta dari SMA yang rilis pada 1979, ada beberapa karakter yang hilang. Monty Tiwa sengaja membawa kisah dan karakter asli pada novelnya dengan menghadirkan semua karakter yang ada.
“Saya minta penulis dan sutradara tetap patuh dengan novelnya, mengingat di film pertama memang karakternya tidak lengkap seperti novel,” jelas Chand Parwez.
Film Gita Cinta dari SMA remake mengambil suasana perkotaan Bandung, Jawa Barat dengan latar waktu 1984. Visualisasinya sengaja dibuat realis dengan suasana pada waktu itu.
Premisnya sederhana dan mendebarkan bagi penonton. Bagaimana kisah cinta Ratna yang berasal dari etnis Jawa tidak mendapat restu dari ayahnya untuk berpacaran dengan Galih yang berasal dari etnis Sunda dengan kondisi ekonomi yang kurang berkecukupan.
Dari premis itu, Chand Parwez menganggap bahwa film ini bisa relevan ke dua generasi, baik generasi masa 80-an dan generasi z. Film ini disebut tidak hanya akan menjadi ajang nostalgia bagi para orang tua generasi z, tapi juga ajang komunikasi keluarga tentang gambaran kisah cinta dan pasangan antar generasi.
“Ini seperti surat cinta untuk generasi z. Bahwa benar banyak gap antara generasi dahulu dan generasi muda. Kita ingin film ini juga jadi jembatan komunikasi antara dua generasi ini. Seperti pesan cinta dari dua sisi,” jelasnya.
Di dalamnya, tercipta kesan generation gap antara sosok orangtua dan anak memandang kehidupan. Bagaimana orang tua sulit menyampaikan pemahamannya, dan anak yang serba salah menghadapi pemikiran orangtuanya. Masih mirip dengan kisah di film pertamanya, ada unsur musikal yang kental dalam film ini. Akan ada banyak nyanyian dan tarian yang merepresentasikan kehidupan anak remaja.
Gita Cinta dari SMA akan tayang pada 9 Februari 2023 di seluruh bioskop Indonesia. Sudah siap ajak orang tuamu ke bioskop Genhype?
Baca juga: 6 Film & Reality Show Romantis yang Pas Ditonton Saat Momen Valentine
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Karakter Galih dan Ratna yang sangat tenar kala itu diperankan oleh Rano karno dan Yessi Gusman. Film bergenre drama kisah cinta itu laris manis pada masanya. Data Perfin menyebutkan, pada 1979, Gita Cinta dari SMA berhasil menjadi film terlaris nomor 3 di Jakarta dengan jumlah penonton kurang lebih 162.000 orang.
Pendalaman karakter Rano Karno hingga lembutnya peran Yessi Gusman berhasil menyulap mata pecinta film pada masanya. Berlatar belakang kesuksesan itu, sutradara Monty Tiwa bersama produser Chand Parwez Servia ingin membawa lagi romansa keduanya ke dalam konsep film remake.
“Waktu itu, Gita Cinta dari SMA menjadi cikal bakal produser bergeliat di genre drama cinta remaja. Setelah 44 tahun, kami memutuskan untuk remake film drama yang laris manis pada masanya ini,” ungkap Chand Parwez Servia dalam Press Screening Gita Cinta dari SMA di CGV Grand Indonesia pada 6 Februari 2023.
Baca juga: Alasan Sastrawan Gol A Gong Pilih Fajar Nugros Sutradarai Film Balada Si Roy
Masih menghadirkan judul yang sama, Chand Parwez dan Monty Tiwa memilih Yesaya Abraham sebagai sosok Galih dan Prilly Latuconsina sebagai Ratna. Mereka mencoba konsisten pada kisah asli Gita Cinta dari SMA yang mulanya berangkat dari novel karya Eddy D Iskandar.
Chand Parwez menyebut, dalam film Gita Cinta dari SMA yang rilis pada 1979, ada beberapa karakter yang hilang. Monty Tiwa sengaja membawa kisah dan karakter asli pada novelnya dengan menghadirkan semua karakter yang ada.
“Saya minta penulis dan sutradara tetap patuh dengan novelnya, mengingat di film pertama memang karakternya tidak lengkap seperti novel,” jelas Chand Parwez.
Film Gita Cinta dari SMA remake mengambil suasana perkotaan Bandung, Jawa Barat dengan latar waktu 1984. Visualisasinya sengaja dibuat realis dengan suasana pada waktu itu.
Premisnya sederhana dan mendebarkan bagi penonton. Bagaimana kisah cinta Ratna yang berasal dari etnis Jawa tidak mendapat restu dari ayahnya untuk berpacaran dengan Galih yang berasal dari etnis Sunda dengan kondisi ekonomi yang kurang berkecukupan.
Dari premis itu, Chand Parwez menganggap bahwa film ini bisa relevan ke dua generasi, baik generasi masa 80-an dan generasi z. Film ini disebut tidak hanya akan menjadi ajang nostalgia bagi para orang tua generasi z, tapi juga ajang komunikasi keluarga tentang gambaran kisah cinta dan pasangan antar generasi.
“Ini seperti surat cinta untuk generasi z. Bahwa benar banyak gap antara generasi dahulu dan generasi muda. Kita ingin film ini juga jadi jembatan komunikasi antara dua generasi ini. Seperti pesan cinta dari dua sisi,” jelasnya.
Di dalamnya, tercipta kesan generation gap antara sosok orangtua dan anak memandang kehidupan. Bagaimana orang tua sulit menyampaikan pemahamannya, dan anak yang serba salah menghadapi pemikiran orangtuanya. Masih mirip dengan kisah di film pertamanya, ada unsur musikal yang kental dalam film ini. Akan ada banyak nyanyian dan tarian yang merepresentasikan kehidupan anak remaja.
Gita Cinta dari SMA akan tayang pada 9 Februari 2023 di seluruh bioskop Indonesia. Sudah siap ajak orang tuamu ke bioskop Genhype?
Baca juga: 6 Film & Reality Show Romantis yang Pas Ditonton Saat Momen Valentine
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.