Review Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang
03 February 2023 |
11:45 WIB
Audio & Visual Penebal Cerita
Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang. (Sumber foto: Visinema Pictures)
Hal menarik lainnya, meskipun syuting di luar negeri film tidak menampilkan keindahan negara tersebut dengan banyak shot cinematic, tapi lebih menangkap kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Penonton akan dibawa ke kehidupan biasa warga Inggris dan perantauan yang tinggal di sana.
Kisah dalam film ini juga makin lengkap dengan deretan soundtrack yang menambah tebal emosi. Lagu-lagu dari Yura Yunita, Kunto Aji, sampai Armand Maulana menjadi pengiring perjalanan Aurora dan yang lainnya di London. Hanya saja, beberapa di antaranya terlalu panjang.
Selain itu, ada beberapa kali musik diputar hingga menutupi dialog para pemain, padahal tengah dalam percakapan yang cukup penting. Memang sih ada subtitle bahasa Inggris yang masih jalan, tapi tetap saja suara pemainnya jadi tidak terdengar. Entah disengaja atau bagaimana, suaranya jadi tumpang tindih.
Pulang, Rumah & Keluarga
Seperti disebutkan di awal, film ini menantang pemahaman kita tentang apa itu ‘pulang’, ‘rumah’ atau ‘keluarga’. Konflik yang hadir utamanya tak jauh dari poin-poin itu. Tentang tidak saling mengenal di antara anggota keluarga, saling mengerti dan memahami satu sama lain, ilusi melindungi dan perhatian, tentang kenyamanan dengan 'orang lain'. Menonton film ini mengingatkan pada sebuah pepatah Alkitab berbunyi "blood of the covenant is thicker than water of the womb" (darah perjanjian lebih kental dari air rahim). Ungkapan yang disebut-sebut sebagai versi lengkap dan orisinal dari idiom blood is thicker than water. Maknanya sangat berbeda dengan pernyataan populer yang kita kenal.
Bahwa sebuah ikatan dan hubungan yang lahir dari ‘perjanjian’ (didasari banyak hal, tak terkecuali saling pengertian dan memahami; non-biologis) bisa jadi lebih lebih kuat ketimbang ikatan darah seseorang. Resolusi yang ditampilkan tokoh Aurora sedikit banyak menggambarkan hal ini, tentunya dengan tidak mengurangi kesakralan keluarga biologisnya.
Secara keseluruhan, film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang jadi tontonan yang menarik. Ceritanya lebih mendalam dan kompleks, tapi tetap punya relevansi dengan banyak orang saat ini. Ditambah visualisasi dan musiknya yang mempertebal emosi. Sebuah film awal tahun yang manis dan bikin nangis.
Baca juga: Review Autobiography, Saat Sisi Tergelap Manusia Terkuak
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.