Review Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang
03 February 2023 |
11:45 WIB
Bicara soal keluarga, ada satu idiom populer yang sering dijadikan pegangan, juga dalih. Blood is thicker than water atau 'darah lebih kental dari air', merujuk pada ikatan kekeluargaan biologis lebih penting dari ikatan sosial lain semisal pertemanan dan lainnya. Terdengar benar sih, tapi kenyataannya tidak melulu demikian.
Konsep keluarga dalam kehidupan tiap orang bisa berbeda-beda. Kompleks, ribet, njelimet. Mengutip kalimat seorang hairdresser, supplier thrift store, dan nanny Indonesia yang tinggal di Inggris; “Selalu ada satu atau dua orang di keluarga, yang merasa dirinya enggak cocok di sana” katanya di sebuah balkon flat di London.
Poin inilah yang coba dieksplorasi oleh film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang (2023) karya sutradara Angga Dwimas Sasongko. Sebuah sekuel dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2019), yang lebih dalam mempertanyakan esensi dari istilah 'pulang', 'rumah', dan 'keluarga'.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang
*Artikel berikut mengandung spoiler*
Sejak film NKCTHI tayang di layar lebar, karakter Aurora yang merupakan anak tengah keluarga Narendra menyedot perhatian warganet. Banyak orang yang merasa relate dengan persoalan yang dihadapi oleh tokoh tersebut. Merasa terasing serta selalu ada di bayang-bayang kakak dan adiknya.
Dalam film pertamanya, cerita berakhir dengan haru, bisa dibilang happy ending. Orang tua keluarga Narenda luluh dan lebih mengerti perasaan ketiga anaknya, termasuk Aurora yang akhirnya mendapatkan dukungan untuk melanjutkan pendidikan di Royal Collage of Art, London, Inggris. Di sanalah latar cerita film JJJLP terjadi.
Kehidupan Aurora (diperankan Sheila Dara) di Inggris tidak berjalan baik-baik saja. Penuh lika-liku ala anak perantauan. Salah satu sumber utama persoalan di hidup karakter itu adalah hubungan yang toxic. Pacar Aurora, Jem (Ganindra Bimo) digambarkan sebagai sosok yang punya emosi meledak-ledak, egois, dan manipulatif.
Satu waktu, pertengkaran hebat terjadi antara mereka berdua yang berdampak besar pada Aurora. Dia memutuskan keluar dari tempatnya dan tinggal sementara dengan kedua temannya: Honey (Luthesa) dan Kit (Jerome Kurnia).
Kendati tengah dilanda badai permasalahan di negeri orang, Aurora tidak mengabari keluarganya. Bahkan lost contact dengan mereka selama 2 bulan. Khawatir akan kondisi saudaranya, anak-anak keluarga Narendra, Angkasa (Rio Dewanto) dan Awan (Rachel Amanda) akhirnya terbang ke London untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Dengan konsep yang demikian, korelasi sebab-akibat tidak melulu terjadi. Kadang adegan sebab terlebih dulu disuguhkan, tapi lain waktu adegan akibat yang ditempatkan di awal. Jadilah, penonton perlu fokus untuk menangkap seluruh cerita dengan utuh. Memang, ada beberapa hint yang masih diterapkan seperti pengulangan adegan yang sama dengan penjabaran lebih lengkap.
Film ini juga dikemas layaknya buku dengan adanya pembagian dalam beberapa bab/bagian/babak. Tiap bab juga punya judul masing-masing. Perjalanan satu bagian ke bagian berikutnya merupakan gambaran struktur penulisan mulai dari set-up, conflict, climax, dan resolution.
Sementara itu, Awan dan Angkasa menjadi pelengkap yang tidak terlalu menonjol. Karena latar yang berbeda dari film sebelumnya, muncul karakter baru yang otentik dan bikin film ini jadi sangat segar. Masing-masing membawa latar cerita, masalah, dan mimpi yang jadi warna tersendiri dalam film.
Honey merupakan teman seperjuangan Aurora di tanah rantau. Dialah hairdresser, supplier thrift store, dan nanny yang disinggung di awal tulisan. Kit, teman flat Honey yang dikisahkan keturunan Jerman-Thailand juga ngasih bumbu-bumbu romansa yang menarik. Sementara itu Jem ibarat villain dalam film, karakter yang bakal disebelin penonton. Fix.
Tokoh-tokoh baru tersebut bersama Aurora membawa film ini benar-benar lepas dari bayang-bayang film perdananya. Menyuguhkan kisah drama yang lebih dalam tentang hubungan romansa, persahabatan, dan keluarga.
Konsep keluarga dalam kehidupan tiap orang bisa berbeda-beda. Kompleks, ribet, njelimet. Mengutip kalimat seorang hairdresser, supplier thrift store, dan nanny Indonesia yang tinggal di Inggris; “Selalu ada satu atau dua orang di keluarga, yang merasa dirinya enggak cocok di sana” katanya di sebuah balkon flat di London.
Poin inilah yang coba dieksplorasi oleh film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang (2023) karya sutradara Angga Dwimas Sasongko. Sebuah sekuel dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2019), yang lebih dalam mempertanyakan esensi dari istilah 'pulang', 'rumah', dan 'keluarga'.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang
*Artikel berikut mengandung spoiler*
Sejak film NKCTHI tayang di layar lebar, karakter Aurora yang merupakan anak tengah keluarga Narendra menyedot perhatian warganet. Banyak orang yang merasa relate dengan persoalan yang dihadapi oleh tokoh tersebut. Merasa terasing serta selalu ada di bayang-bayang kakak dan adiknya.
Dalam film pertamanya, cerita berakhir dengan haru, bisa dibilang happy ending. Orang tua keluarga Narenda luluh dan lebih mengerti perasaan ketiga anaknya, termasuk Aurora yang akhirnya mendapatkan dukungan untuk melanjutkan pendidikan di Royal Collage of Art, London, Inggris. Di sanalah latar cerita film JJJLP terjadi.
Kehidupan Aurora (diperankan Sheila Dara) di Inggris tidak berjalan baik-baik saja. Penuh lika-liku ala anak perantauan. Salah satu sumber utama persoalan di hidup karakter itu adalah hubungan yang toxic. Pacar Aurora, Jem (Ganindra Bimo) digambarkan sebagai sosok yang punya emosi meledak-ledak, egois, dan manipulatif.
Satu waktu, pertengkaran hebat terjadi antara mereka berdua yang berdampak besar pada Aurora. Dia memutuskan keluar dari tempatnya dan tinggal sementara dengan kedua temannya: Honey (Luthesa) dan Kit (Jerome Kurnia).
Kendati tengah dilanda badai permasalahan di negeri orang, Aurora tidak mengabari keluarganya. Bahkan lost contact dengan mereka selama 2 bulan. Khawatir akan kondisi saudaranya, anak-anak keluarga Narendra, Angkasa (Rio Dewanto) dan Awan (Rachel Amanda) akhirnya terbang ke London untuk mencari tahu apa yang terjadi.
(Sumber: Visinema Pictures)
Alur Non-Linear
Menonton film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang harus benar-benar fokus. Soalnya, Angga menerapkan konsep penceritaan dengan alur yang tidak berurutan. Non-linear. Adegan masa kini dan masa lalunya diputar tanpa ada pembeda sama sekali, yang umumnya berupa tone warna sehingga penonton lebih mudah mengenali latar waktunya.Dengan konsep yang demikian, korelasi sebab-akibat tidak melulu terjadi. Kadang adegan sebab terlebih dulu disuguhkan, tapi lain waktu adegan akibat yang ditempatkan di awal. Jadilah, penonton perlu fokus untuk menangkap seluruh cerita dengan utuh. Memang, ada beberapa hint yang masih diterapkan seperti pengulangan adegan yang sama dengan penjabaran lebih lengkap.
Film ini juga dikemas layaknya buku dengan adanya pembagian dalam beberapa bab/bagian/babak. Tiap bab juga punya judul masing-masing. Perjalanan satu bagian ke bagian berikutnya merupakan gambaran struktur penulisan mulai dari set-up, conflict, climax, dan resolution.
Karakter-Karakter Otentik
Berbeda dengan NKCTHI yang lebih berfokus pada karakter Awan, JJJLP lebih berpusat pada tokoh Aurora. Sheila Dara sebagai pemeran karakter itu dengan apik memainkan perannya secara konsisten. Sifatnya yang kalem dan pendiam sedari film pertamanya masih terejawantahkan dalam film sekuelnya ini.Sementara itu, Awan dan Angkasa menjadi pelengkap yang tidak terlalu menonjol. Karena latar yang berbeda dari film sebelumnya, muncul karakter baru yang otentik dan bikin film ini jadi sangat segar. Masing-masing membawa latar cerita, masalah, dan mimpi yang jadi warna tersendiri dalam film.
Honey merupakan teman seperjuangan Aurora di tanah rantau. Dialah hairdresser, supplier thrift store, dan nanny yang disinggung di awal tulisan. Kit, teman flat Honey yang dikisahkan keturunan Jerman-Thailand juga ngasih bumbu-bumbu romansa yang menarik. Sementara itu Jem ibarat villain dalam film, karakter yang bakal disebelin penonton. Fix.
Tokoh-tokoh baru tersebut bersama Aurora membawa film ini benar-benar lepas dari bayang-bayang film perdananya. Menyuguhkan kisah drama yang lebih dalam tentang hubungan romansa, persahabatan, dan keluarga.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.