Sakit kepala jadi salah satu gejala Kraken. (Sumber gambar : Freepik/Prostooleh)

Terdeteksi di Indonesia, Waspada 13 Gejala Varian Kraken

02 February 2023   |   22:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 sudah terdeteksi di Indonesia. Namun, sejauh ini, Kementerian Kesehatan baru menemukan tiga kasus infeksi virus corona yang terkenal dengan nama Kraken itu. Semua kasus ini berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan kontak erat. 

Kasus pertama berasal dari warga negera Polandia yang melakukan perjalanan ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Dia dideteksi terinfeksi Kraken pada Januari 2023. Dari kasus tersebut, ditemukan 3 orang kontak erat. Namun, semuanya dinyatakan negatif. 

Baca juga: Mampu Menetap di Tubuh Lebih Lama, Cek Ragam Risiko Covid-19 Varian Kraken

Kasus infeksi Kraken berikutnya diketahui berasal dari wanita berusia 47 tahun yang baru pulang umrah, pada akhir Januari lalu. Pasien yang menetap di Tangerang Selatan itu sudah tiga kali disuntik vaksin Covid-19, lho.

“Vaksin menurunkan risiko penularan, tetapi bukan berarti tidak ada penularan,” sebut Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi dalam pesan singkat, Kamis (2/2/2023). 

Adapun kasus ketiga merupakan kontak erat dari jemaah umrah yang baru pulang dari Tanah Suci. Nadia mengatakan gejala pasien Covid-19 varian Kraken yang dialami ketiga pasien tersebut bersifat ringan. 

Memang, Covid Clinic mencatat belum ada bukti gejala parah dari infeksi varian Kraken. Namun demikian, infeksi virus ini lebih banyak terjadi pada lansia. Jika terinfeksi mereka rentan mengalami gejala parah hingga kematian. 
 

Gejala Varian Kraken

Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mencatat, gejala utama Karen tidak bereda dari varian Covid lainnya. Gejalanya berup batuk terus-menerus, kehilangan rasa dan bau, serta demam atau suhu tinggi

Gejala lainnya berupa sesak napas, merasa lelah atau kekurangan energi, nyeri otot atau nyeri, sakit kepala yang berlangsung lebih lama dari biasanya. Kemudian, hidung tersumbat atau meler, sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, diare, dan merasa tidak enak badan.

Direktur Infeksi Klinis The UK Health Security Agency (UKHSA) Dr Meera Chand, mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan genomik untuk melihat evolusi varian dalam keluarga Omicron ini. Dia menegaskan vaksinasi tetap menjadi pertahanan terbaik untuk mencegah gejala parah hingga kematian. 

Baca juga: Varian Kraken Bisa Picu Long Covid, Ini yang Dikhawatirkan

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menjelaskan bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi varian Kraken justru tanpa gejala. Oleh karena itu, perlu ada antisipasi lebih untuk mendeteksi varian baru Covid-19 ini.

Masdalina menyarankan agar testing kepada masyarakat tidak selalu didahului oleh adanya gejala-gejala umum saja. Namun, langsung spesifik terhadap demam. Jadi, seseorang yang tiba-tiba demam harus segera melakukan pengecekan mandiri agar Covid-19 tidak kembali menyebar.

Sementara itu dia berpendapat, meskipun cepat menyebar, varian Kraken tidak terlalu ganas. Sama seperti pendahulunya, Omicron, seseorang yang terkena Kraken tidak lantas masuk rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan lanjutan. Pasien hanya perlu beristirahat di rumah dan menghindari kontak dengan kerabat dekatnya untuk sementara waktu.

“Namun, bagi populasi yang rentan, seperti orang tua, komorbid, dan lainnya, bisa berakibat buruk jika terkena Covid-19 varian Kraken,” tegasnya.


(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto
 

SEBELUMNYA

Pria Muda Ini Sukses Kembangkan Bisnis Konstruksi Beromzet Miliaran Rupiah

BERIKUTNYA

Jadi Lokasi Konser Dewa 19, Intip Fasilitas Canggih Jakarta International Stadium

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: