Gawat, CEO Moderna Sebut Efektivitas Vaksin Turun Hadapi Varian Omicron
30 November 2021 |
20:51 WIB
CEO Moderna Stephane Bancel menyebut vaksin Covid-19 yang ada saat ini tidak mampu mengatasi varian B.1.1.529 atau Omicron. Dia mengatakan para peneliti khawatir karena 32 dari 50 mutasi yang ditemukan pada varian Omicron berada pada protein lonjakan.
Protein lonjakan ini bagian dari virus yang digunakan vaksin untuk meningkatkan sistem kekebalan terhadap Covid-19. "Saya pikir efektivitasnya akan turun, tetapi tidak tahu seberapa banyak karena saya harus menunggu datanya. Tetapi semua ilmuwan yang saya ajak bicara, berkata seperti ‘ini tidak akan baik-baik saja'," ujar Bancel dikutip dari Financial Times, Selasa (30/11/2021).
Adapun resistensi vaksin dapat menyebabkan lebih banyak penyakit dan rawat inap, serta memperpanjang pandemi.
Sementara itu, Moderna saat ini diketahui tengah mengembangkan vaksin baru untuk mengatasi varian Omicron dengan dosis yang lebih tinggi dari vaksin yang ada.
"Mutasi pada varian Omicron mengkhawatirkan dan selama beberapa hari, kami telah bergerak secepat mungkin menjalankan strategi kami untuk mengatasi varian ini," kata Bancel.
Di menuturkan perusahaannya kemungkinan dapat mengirimkan sekitar 2-3 miliar dosis pada 2022. Kendati demikian, Bancel menilai akan berbahaya untuk mengalihkan semua produksi ke vaksin khusus Omicron dengan jenis virus lain yang masih beredar.
Editor: Fajar Sidik
Protein lonjakan ini bagian dari virus yang digunakan vaksin untuk meningkatkan sistem kekebalan terhadap Covid-19. "Saya pikir efektivitasnya akan turun, tetapi tidak tahu seberapa banyak karena saya harus menunggu datanya. Tetapi semua ilmuwan yang saya ajak bicara, berkata seperti ‘ini tidak akan baik-baik saja'," ujar Bancel dikutip dari Financial Times, Selasa (30/11/2021).
Adapun resistensi vaksin dapat menyebabkan lebih banyak penyakit dan rawat inap, serta memperpanjang pandemi.
Sementara itu, Moderna saat ini diketahui tengah mengembangkan vaksin baru untuk mengatasi varian Omicron dengan dosis yang lebih tinggi dari vaksin yang ada.
"Mutasi pada varian Omicron mengkhawatirkan dan selama beberapa hari, kami telah bergerak secepat mungkin menjalankan strategi kami untuk mengatasi varian ini," kata Bancel.
Di menuturkan perusahaannya kemungkinan dapat mengirimkan sekitar 2-3 miliar dosis pada 2022. Kendati demikian, Bancel menilai akan berbahaya untuk mengalihkan semua produksi ke vaksin khusus Omicron dengan jenis virus lain yang masih beredar.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.