Twitter Matikan Fitur CoTweets, Benarkah Gara-gara Elon Musk?
02 February 2023 |
19:18 WIB
Baru seumur jagung, Twitter memutuskan untuk mematikan fitur eksperimental 'CoTweets' yang diluncurkan pada Juli 2022 lalu. Fitur ini memungkinkan dua pengguna untuk memposting 'tweet' bersamaan. Melalui halaman Twitter help's, disebutkan bahwa fitur ini tidak tersedia lagi mulai tanggal 31 Januari 2023.
Sementara itu, Co-Tweet yang pernah dibuat oleh pengguna masih bisa dilihat selama 1 bulan kedepan, sebelum nantinya akan diubah menjadi tampilan Retweet biasa.
Belum terungkap alasan pasti mengapa Twitter menutup fitur Co-Tweet tersebut pada layanan mereka. Namun, pihak Twitter menyatakan akan terus mencari cara untuk mengimplementasikan fitur ini di masa mendatang dan mengapresiasi semua umpan balik dari pengguna yang masuk.
"Dengan sedih kami menyatakan eksperimen saat ini akan segera berakhir. CoTweets yang sudah ada masih bisa dilihat selama satu bulan lagi, sebelum mereka akan kembali ke Retweet," demikian pernyataan resmi Twitter, seperti dikutip dari Engadget.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami menghargai umpan balik yang masuk tentang CoTweets dan akan mencari cara untuk menerapkan fitur ini ke depannya.”
Menanggapi hal ini, banyak yang mengaitkan penutupan fitur Co-Tweet dengan Elon Musk. Pasca Twitter diakuisisi, ada banyak perombakan yang dilakukan untuk menyempurnakan performanya. Hal ini membuat Twitter terus menguji coba beberapa fitur baru dan menghapus beberapa fitur lainnya.
Beberapa fitur yang dihapus dianggap tidak begitu menarik dan membebani performa aplikasi, sehingga loading time dinilai sangat lambat. Fitur CoTweets sendiri sebagian besar digunakan oleh influencer dan brand untuk tujuan pemasaran. Sayangnya, saat ini fitur tersebut sepertinya tak lagi menjadi prioritas utama Twitter. Di sisi lain, aplikasi ini sedang menambahkan beberapa fitur baru yang dinilai bisa lebih meningkatkan pengalaman penggunanya.
Misalnya seperti penambahan tab “For You” dan “Following” yang mirip dengan TikTok pada Twitter mobile dan web. Ada juga fitur Twitter Blue yang saat ini masih dalam tahap uji coba, keunggulannya yakni adanya tweet yang diprioritaskan dan pengurangan jumlah iklan.
Elon Musk juga berencana mengubah platformnya untuk menjadi aplikasi 'serba ada, termasuk aktivitas jual-beli bagi penggunanyadi platform tersebut.
Musk, menurut Mashable, ingin para pengguna bisa membeli barang di Twitter serta bisa saling berkirim uang.
Nantinya, sistem pembayaran akan berdasarkan kepada format fiat payment atau mata uang yang dikeluarkan sebuah pemerintah tanpa didukung komoditas fisik seperti emas atau perak, melainkan oleh pemerintah atau badan yang mengeluarkannya.
CEO Twitter, Elon Musk berencana mengubah platformnya untuk menjadi aplikasi 'serba ada'. Musk ingin nantinya pengguna Twitter bisa melakukan aktivitas jual-beli di platform tersebut.
Dilansir Mashable, Musk ingin para pengguna bisa membeli barang di Twitter. Selain itu, miliarder kelahiran Afrika Selatan itu juga ingin pengguna bisa saling berkirim uang.
Nantinya, sistem pembayaran akan berdasarkan kepada format fiat payment. Mengutip Investo Pedia, Fiat money merupakan mata uang yang dikeluarkan sebuah pemerintah tanpa didukung komoditas fisik seperti emas atau perak, melainkan oleh pemerintah atau badan yang mengeluarkannya.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Centang Biru & Label pada Akun Twitter
Twitter juga tengah mengerjakan sistem yang membuat penggunanya bisa memberi penghargaan kepada kreator lain. Namun fitur baru tersebut mengharuskan Twitter menjalani prosedur pengujian oleh beberapa pihak berwenang.
Twitter berharap bisa menuntaskan lisensi di AS dalam kurun waktu satu tahun, yang dilanjutykan dengan memperoleh izin yang dibutuhkan untuk berekspansi secara internasional.
Editor: M R Purboyo
Sementara itu, Co-Tweet yang pernah dibuat oleh pengguna masih bisa dilihat selama 1 bulan kedepan, sebelum nantinya akan diubah menjadi tampilan Retweet biasa.
Belum terungkap alasan pasti mengapa Twitter menutup fitur Co-Tweet tersebut pada layanan mereka. Namun, pihak Twitter menyatakan akan terus mencari cara untuk mengimplementasikan fitur ini di masa mendatang dan mengapresiasi semua umpan balik dari pengguna yang masuk.
"Dengan sedih kami menyatakan eksperimen saat ini akan segera berakhir. CoTweets yang sudah ada masih bisa dilihat selama satu bulan lagi, sebelum mereka akan kembali ke Retweet," demikian pernyataan resmi Twitter, seperti dikutip dari Engadget.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami menghargai umpan balik yang masuk tentang CoTweets dan akan mencari cara untuk menerapkan fitur ini ke depannya.”
Menanggapi hal ini, banyak yang mengaitkan penutupan fitur Co-Tweet dengan Elon Musk. Pasca Twitter diakuisisi, ada banyak perombakan yang dilakukan untuk menyempurnakan performanya. Hal ini membuat Twitter terus menguji coba beberapa fitur baru dan menghapus beberapa fitur lainnya.
Beberapa fitur yang dihapus dianggap tidak begitu menarik dan membebani performa aplikasi, sehingga loading time dinilai sangat lambat. Fitur CoTweets sendiri sebagian besar digunakan oleh influencer dan brand untuk tujuan pemasaran. Sayangnya, saat ini fitur tersebut sepertinya tak lagi menjadi prioritas utama Twitter. Di sisi lain, aplikasi ini sedang menambahkan beberapa fitur baru yang dinilai bisa lebih meningkatkan pengalaman penggunanya.
Elon Musk (sumber foto: Twitter)
Misalnya seperti penambahan tab “For You” dan “Following” yang mirip dengan TikTok pada Twitter mobile dan web. Ada juga fitur Twitter Blue yang saat ini masih dalam tahap uji coba, keunggulannya yakni adanya tweet yang diprioritaskan dan pengurangan jumlah iklan.
Elon Musk juga berencana mengubah platformnya untuk menjadi aplikasi 'serba ada, termasuk aktivitas jual-beli bagi penggunanyadi platform tersebut.
Musk, menurut Mashable, ingin para pengguna bisa membeli barang di Twitter serta bisa saling berkirim uang.
Nantinya, sistem pembayaran akan berdasarkan kepada format fiat payment atau mata uang yang dikeluarkan sebuah pemerintah tanpa didukung komoditas fisik seperti emas atau perak, melainkan oleh pemerintah atau badan yang mengeluarkannya.
CEO Twitter, Elon Musk berencana mengubah platformnya untuk menjadi aplikasi 'serba ada'. Musk ingin nantinya pengguna Twitter bisa melakukan aktivitas jual-beli di platform tersebut.
Dilansir Mashable, Musk ingin para pengguna bisa membeli barang di Twitter. Selain itu, miliarder kelahiran Afrika Selatan itu juga ingin pengguna bisa saling berkirim uang.
Nantinya, sistem pembayaran akan berdasarkan kepada format fiat payment. Mengutip Investo Pedia, Fiat money merupakan mata uang yang dikeluarkan sebuah pemerintah tanpa didukung komoditas fisik seperti emas atau perak, melainkan oleh pemerintah atau badan yang mengeluarkannya.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Centang Biru & Label pada Akun Twitter
Twitter juga tengah mengerjakan sistem yang membuat penggunanya bisa memberi penghargaan kepada kreator lain. Namun fitur baru tersebut mengharuskan Twitter menjalani prosedur pengujian oleh beberapa pihak berwenang.
Twitter berharap bisa menuntaskan lisensi di AS dalam kurun waktu satu tahun, yang dilanjutykan dengan memperoleh izin yang dibutuhkan untuk berekspansi secara internasional.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.