Ilustrasi virus. (Sumber: Freepik/KJpargeter)

Data & Fakta 5 Penyakit Tropis yang Jadi Endemi di Indonesia

31 January 2023   |   19:41 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

3. Schistosomiasis

Ini merupakan penyakit endemik di 28 desa di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Kementerian Kesehatan, melalui Permenkes Nomor 19 Tahun 2018, menargetkan agar penyakit schistosomiasis dapat dieliminasi dari 28 desa tersebut pada 2024.

Penyakit yang disebut juga sebagai demam keong ini masuk dalam klasifikasi zoonotik atau ditularkan dari hewan ke manusia. Schistosomiasis adalah penyakit parasit akut dan kronis yang disebabkan oleh cacing darah (cacing trematoda) dari genus Schistosoma

Dari penjelasan WHO, schistosomiasis ditularkan melalui larva dari parasit pada siput air tawar yang menembus kulit selama kontak dengan air yang terkontaminasi. Penularan terjadi ketika orang yang menderita schistosomiasis mencemari sumber air tawar dengan kotorannya yang mengandung telur parasit, yang menetas di air.

Di dalam tubuh, larva berkembang menjadi schistosoma dewasa. Cacing dewasa hidup di pembuluh darah tempat betina mengeluarkan telur. Beberapa telur dikeluarkan dari tubuh melalui feses atau urin untuk melanjutkan siklus hidup parasit. Sisanya terperangkap dalam jaringan tubuh, menyebabkan reaksi kekebalan dan kerusakan progresif pada organ.

Gejala schistosomiasis berupa sakit perut, diare, dan darah dalam tinja. Pembesaran hati sering terjadi pada kasus lanjut, dan sering dikaitkan dengan akumulasi cairan di rongga peritoneum dan hipertensi pembuluh darah perut. Dalam kasus seperti itu mungkin juga ada pembesaran limpa.
 

4. Kusta

Sejak 2000, Indonesia dinyatakan telah mencapai status eliminasi kusta dengan angka prevalensi kusta tingkat nasional sebesar 0,9 per 10.000 penduduk. Angka prevalensi kusta di Indonesia pada tahun 2010 sebesar 0,45 kasus per 10.000 penduduk dan angka penemuan kasus baru sebesar 4,03 kasus per 100.000 penduduk.

Selama 10 tahun terakhir terlihat tren relatif menurun baik pada prevalensi rate (PR), angka prevalensi, maupun angka penemuan kasus baru kusta atau new case detection rate (NCDR).

Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2019 tentang Penanggulangan kusta menargetkan untuk mencapai eliminasi kusta tingkat provinsi pada 2019 dan tingkat kabupaten/kota pada 2024.

Pada 2021 terdapat 6 Provinsi dan 101 kab/kota belum mencapai eliminasi kusta di Indonesia, dan 26 provinsi masih memiliki angka cacat tingkat 2 di atas 1 per 1 juta penduduk.

Konsultan Dermatovenerologi dari RSCM, Sri Linuwih, menjelaskan kusta sebetulnya penyakit kulit dan saraf. Utamanya ke saraf dulu baru ke kulit. Penyebabnya adalah mycobacterium leprae. Dia menjelaskan penyakit ini menular tetapi memiliki daya tular yang rendah dan memerlukan waktu bulanan hingga taunan.

“Yang terkena bisa mulai dari anak kecil sampai dewasa, bahkan bayi juga bisa tertular. Penyakit ini dapat diobati dan gratis di Puskesmas,” ungkapnya.
 

5. Frambusia

Kementerian Kesehatan mencatat ada 79 kabupaten/kota endemis frambusia. Diharapkan pada 2024 penyakit ini tereliminasi. Jumlah kasus frambusia yang dilaporkan pada 2021 sebanyak 185 kasus. Sebagian besar terdapat di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. 

Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania. Frambusia dikenal juga sebagai frambesia tropica atau patek. 

Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Awalnya, frambusia hanya akan menyerang kulit, tetapi seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.

Baca juga: Hypereport: Generasi Masa Depan itu Jangan Sampai Berpenyakitan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 
1
2


SEBELUMNYA

Tips Belanja Parfum lewat Online Shop, Dijamin Anti Gagal Tanpa Perlu Cium Aromanya

BERIKUTNYA

Identik Sebagai Tanaman Liar, Ini 5 Manfaat Tanaman Putri Malu Untuk Kesehatan Tubuh

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: