Desa Wisata Mampu Menarik Turis Asing selama Pandemi
31 January 2023 |
07:00 WIB
Desa wisata menjadi data tarik bagi para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Tercatat, destinasi ini mampu meraih pertumbuhan mencapai 30 persen, bahkan ketika pandemi Covid-19 di dalam negeri merebak dan berlaku pembatasan kegiatan masyarakat.
“Terkait jumlah kunjungan, dibandingkan dengan destinasi lain, desa wisata adalah pandemic winner,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Visensius Jemadu, dalam The Weekly Breef With Sandi Uno secara daring.
Baca juga: Mengintip Keistimewaan 5 Desa Wisata Terbaik Asal Asia
Menurutnya, pertumbuhan jumlah kunjungan ke desa wisata pada masa pandemi Covid-19 itu menunjukkan bahwa pengembangan desa wisata di dalam negeri untuk menarik wisatawan tidak perlu diragukan lagi.
Dia menuturkan bahwa semakin banyak desa wisata yang dikembangkan, maka jumlah wisatawan yang berkunjung juga akan mengalami pertumbuhan. Desa wisata tidak hanya menjadi destinasi wisata bagi para wisatawan di dalam negeri.
Meskipun jumlahnya belum banyak, para wisatawan dari mancanegara tercatat telah berkunjung ke bebera desa wisata yang ada di dalam negeri.
Salah satu contohnya adalah Desa Wisata Umauta yang terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejumlah wisatawan dari mancanegara yang menggunakan kapal cruz. “Saya di situ melihat bahwa kalau desa wisata dikembangkan dengan standar kelas dunia maka akan dikunjungi oleh wisatawan mancanegara,” katanya.
Tidak hanya Desa Wisata Umauta, Desa Wisata Malangga di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, juga menjadi desa wisata yang kerap menjadi tujuan wisatawan mancanegara yang datang dengan kapal yacht. Meskipun jumlah wisatawan mancanegara masih belum banyak, dia optimistis akan kian bertumbuh lantaran tren wisata pada masa yang akan datang berada di desa wisata.
Dia menambahkan bahwa desa wisata pada saat ini masih memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya adalah akses ke pasar dan melakukan promosi.
Menurutnya, pemerintah mengharapkan promosi yang dilakukan adalah dengan digitalisasi mengingat saat ini merupakan zaman digitalisasi. “Namun, kapasitas dan kompetensi di desa wisata belum berkembang dengan baik,” katanya.
Dia menambakkan kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah agar kompetensi yang dimiliki oleh desa wisata dapat mengalami peningkatan. Dengan begitu, maka promosi yang dilakukan bisa kekinian.
Sementara itu, pada tahun ini, pemerintah mulai membuka pendaftaran untuk Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023. Pemerintah menargetkan bahwa terdapat 4.000 desa wisata yang mendaftar dari 34 provinsi.
Berbeda dengan dua tahun silam, Anugerah Desa Wisata Indonesia pada tahun ini akan berjumlah 75 desa wisata atau mengalami peningkatan sebanyak 25 desa wisata. Tidak berbeda dengan tahun ini, tahun depan juga jumla penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia juga akan menjadi 75 pada tahun depan.
Baca juga: 5 Kegiatan Seru di Desa Wisata Karanganyar, Cocok Buat Liburan
Dengan begitu, maka jumlah penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia pada 2024 mencapai sekitar 250 sejak 2021. Jumlah ini lebih tinggi dari target desa wisata sebanyak 224 desa dalam rencana jangka menengah.
Editor: Fajar Sidik
“Terkait jumlah kunjungan, dibandingkan dengan destinasi lain, desa wisata adalah pandemic winner,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Visensius Jemadu, dalam The Weekly Breef With Sandi Uno secara daring.
Baca juga: Mengintip Keistimewaan 5 Desa Wisata Terbaik Asal Asia
Menurutnya, pertumbuhan jumlah kunjungan ke desa wisata pada masa pandemi Covid-19 itu menunjukkan bahwa pengembangan desa wisata di dalam negeri untuk menarik wisatawan tidak perlu diragukan lagi.
Dia menuturkan bahwa semakin banyak desa wisata yang dikembangkan, maka jumlah wisatawan yang berkunjung juga akan mengalami pertumbuhan. Desa wisata tidak hanya menjadi destinasi wisata bagi para wisatawan di dalam negeri.
Meskipun jumlahnya belum banyak, para wisatawan dari mancanegara tercatat telah berkunjung ke bebera desa wisata yang ada di dalam negeri.
Salah satu contohnya adalah Desa Wisata Umauta yang terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejumlah wisatawan dari mancanegara yang menggunakan kapal cruz. “Saya di situ melihat bahwa kalau desa wisata dikembangkan dengan standar kelas dunia maka akan dikunjungi oleh wisatawan mancanegara,” katanya.
Tidak hanya Desa Wisata Umauta, Desa Wisata Malangga di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, juga menjadi desa wisata yang kerap menjadi tujuan wisatawan mancanegara yang datang dengan kapal yacht. Meskipun jumlah wisatawan mancanegara masih belum banyak, dia optimistis akan kian bertumbuh lantaran tren wisata pada masa yang akan datang berada di desa wisata.
Dia menambahkan bahwa desa wisata pada saat ini masih memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya adalah akses ke pasar dan melakukan promosi.
Menurutnya, pemerintah mengharapkan promosi yang dilakukan adalah dengan digitalisasi mengingat saat ini merupakan zaman digitalisasi. “Namun, kapasitas dan kompetensi di desa wisata belum berkembang dengan baik,” katanya.
Dia menambakkan kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah agar kompetensi yang dimiliki oleh desa wisata dapat mengalami peningkatan. Dengan begitu, maka promosi yang dilakukan bisa kekinian.
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023
Sementara itu, pada tahun ini, pemerintah mulai membuka pendaftaran untuk Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023. Pemerintah menargetkan bahwa terdapat 4.000 desa wisata yang mendaftar dari 34 provinsi.Berbeda dengan dua tahun silam, Anugerah Desa Wisata Indonesia pada tahun ini akan berjumlah 75 desa wisata atau mengalami peningkatan sebanyak 25 desa wisata. Tidak berbeda dengan tahun ini, tahun depan juga jumla penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia juga akan menjadi 75 pada tahun depan.
Baca juga: 5 Kegiatan Seru di Desa Wisata Karanganyar, Cocok Buat Liburan
Dengan begitu, maka jumlah penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia pada 2024 mencapai sekitar 250 sejak 2021. Jumlah ini lebih tinggi dari target desa wisata sebanyak 224 desa dalam rencana jangka menengah.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.