Lima Strategi Agar Bisnis Kuliner Berkembang Cepat Pada 2023
28 January 2023 |
13:00 WIB
Memasuki tahun 2023 yang disebut sebagai tahun resesi, para pelaku usaha kuliner harus menyiapkan strategi agar usaha yang dijalankan bisa terus bertahan dan berkembang. Apalagi di tengah perubahan behavior masyarakat Indonesia pasca pandemi Covid-19.
Pasalnya meski kuliner menjadi bisnis yang tak pernah ada matinya, tetap saja masih banyak ditemui beberapa outlet kuliner yang justru sepi pembeli bahkan harus gulung tikar. Lantas, dalam kondisi seperti ini, apa yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha agar bisnisnya bisa terus bertahan dan berkembang?
Baca juga: Mengenal Supply Chain Management yang Jadi Resep Rahasia Sukses Mixue
Hendra Noviyanto, Expansion & Mapping Strategic Expert mengatakan bahwa 2023 justru menjadi waktu yang tepat bagi para pelaku usaha kuliner untuk melakukan ekspansi loh Genhype.
“Saat resesi bukan berarti kita stop ekspansi tetapi lakukan ekspansi yang presisi dan terukur,” ujarnya.
Namun ekspansi yang dilakukan, tentu saja tidak boleh sembarangan. Hendra mengingatkan pelaku usaha untuk lebih cermat dalam mengelola modal karena biaya yang dikeluarkan makin tinggi, di sisi lain daya beli masyarakat juga akan menurun karena harga-harga yang naik.
Di samping itu, seiring dengan makin meredanya kasus Covid-19, behavior masyarakat dalam berbelanja produk kuliner mulai berubah. Online delivery yang ketika pandemi sangat melejit, saat ini mulai melandai karena makin banyak masyarakat yang kembali membeli produk secara offline.
“Maka pelaku usaha kuliner harus memiliki outlet yang menarik, bersih, dan nyaman sehingga orang tertarik untuk datang tetapi jangan terlalu besar karena kita juga harus berhitung secara capex,” tuturnya.
Selain itu dia juga menyarankan para pelaku usaha untuk lebih fokus pada produk makanan yang memang dicari dan dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat bukan makanan yang sifatnya musiman atau hanya dibeli sesekali.
“Selama kita menciptakan daily produk, maka peminatnya akan selalu ada yang penting pastikan produk memiliki faktor wow, apakah itu lebih lezat, lebih besar, lebih banyak, unik, dan lainnya dengan harga yang affordable,” ungkapnya.
Angga Nugraha, Mentor dari Sekolah Bisnis Kuliner menambahkan selain makanan dan minuman yang disajikan memang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat, pelaku usaha juga harus bisa membuat produk yang memiliki harga affordable atau terjangkau. Namun, sambungnya, harga yang terjangkau itu akan sangat tergantung pada target marketnya masing-masing.
Dia mencontohkan beberapa brand kuliner seperti Mixue, Mie Gacoan, dan Sambal Bakar Indonesia yang berhasil membangun branding sebagai brand yang memiliki harga terjangkau bahwa untuk bisa makan mewah atau minum yang enak tidak harus mahal.
“Pelaku usaha harus memastikan ketika menjual dengan harga murah, bukan Cuma sekedar murah tapi kualitas produk juga harus enak karena itu yang menjadi kunci orang mau repeat order. Karena percuma harga murah tapi rasa tidak enak, orang pasti akan pindah sehingga riset harus mendalam,” terangnya.
Di samping itu, hal yang tidak kalah penting harus dilakukan agar bisnis kuliner bisa terus berkembang adalah pelaku usaha harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Mulai dari penjualan melalui online food delivery, pembayaran melalui payment gateway, penggunaan teknologi untuk laporan keuangan, platform yang memudahkan pelaku usaha kuliner mendapatkan vendor atau supplier, hingga pemanfaatan robot sebagai waiters.
“Pada 2023 ini pemanfaatan teknologi akan berkembang dengan cepat sehingga jika memang ingin fokus ke bisnis kuliner maka harus beradaptasi dengan teknologi terbaru,” ujarnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Pasalnya meski kuliner menjadi bisnis yang tak pernah ada matinya, tetap saja masih banyak ditemui beberapa outlet kuliner yang justru sepi pembeli bahkan harus gulung tikar. Lantas, dalam kondisi seperti ini, apa yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha agar bisnisnya bisa terus bertahan dan berkembang?
Baca juga: Mengenal Supply Chain Management yang Jadi Resep Rahasia Sukses Mixue
1. Lakukan Ekspansi yang Presisi dan Terukur
Hendra Noviyanto, Expansion & Mapping Strategic Expert mengatakan bahwa 2023 justru menjadi waktu yang tepat bagi para pelaku usaha kuliner untuk melakukan ekspansi loh Genhype.“Saat resesi bukan berarti kita stop ekspansi tetapi lakukan ekspansi yang presisi dan terukur,” ujarnya.
Namun ekspansi yang dilakukan, tentu saja tidak boleh sembarangan. Hendra mengingatkan pelaku usaha untuk lebih cermat dalam mengelola modal karena biaya yang dikeluarkan makin tinggi, di sisi lain daya beli masyarakat juga akan menurun karena harga-harga yang naik.
2. Miliki Outlet yang Nyaman
Di samping itu, seiring dengan makin meredanya kasus Covid-19, behavior masyarakat dalam berbelanja produk kuliner mulai berubah. Online delivery yang ketika pandemi sangat melejit, saat ini mulai melandai karena makin banyak masyarakat yang kembali membeli produk secara offline.“Maka pelaku usaha kuliner harus memiliki outlet yang menarik, bersih, dan nyaman sehingga orang tertarik untuk datang tetapi jangan terlalu besar karena kita juga harus berhitung secara capex,” tuturnya.
3. Fokus Pada Makanan Sehari-Hari
Selain itu dia juga menyarankan para pelaku usaha untuk lebih fokus pada produk makanan yang memang dicari dan dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat bukan makanan yang sifatnya musiman atau hanya dibeli sesekali.“Selama kita menciptakan daily produk, maka peminatnya akan selalu ada yang penting pastikan produk memiliki faktor wow, apakah itu lebih lezat, lebih besar, lebih banyak, unik, dan lainnya dengan harga yang affordable,” ungkapnya.
4. Harga yang Terjangkau
Angga Nugraha, Mentor dari Sekolah Bisnis Kuliner menambahkan selain makanan dan minuman yang disajikan memang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat, pelaku usaha juga harus bisa membuat produk yang memiliki harga affordable atau terjangkau. Namun, sambungnya, harga yang terjangkau itu akan sangat tergantung pada target marketnya masing-masing.Dia mencontohkan beberapa brand kuliner seperti Mixue, Mie Gacoan, dan Sambal Bakar Indonesia yang berhasil membangun branding sebagai brand yang memiliki harga terjangkau bahwa untuk bisa makan mewah atau minum yang enak tidak harus mahal.
“Pelaku usaha harus memastikan ketika menjual dengan harga murah, bukan Cuma sekedar murah tapi kualitas produk juga harus enak karena itu yang menjadi kunci orang mau repeat order. Karena percuma harga murah tapi rasa tidak enak, orang pasti akan pindah sehingga riset harus mendalam,” terangnya.
5. Manfaatkan Teknologi
Di samping itu, hal yang tidak kalah penting harus dilakukan agar bisnis kuliner bisa terus berkembang adalah pelaku usaha harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Mulai dari penjualan melalui online food delivery, pembayaran melalui payment gateway, penggunaan teknologi untuk laporan keuangan, platform yang memudahkan pelaku usaha kuliner mendapatkan vendor atau supplier, hingga pemanfaatan robot sebagai waiters.“Pada 2023 ini pemanfaatan teknologi akan berkembang dengan cepat sehingga jika memang ingin fokus ke bisnis kuliner maka harus beradaptasi dengan teknologi terbaru,” ujarnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.