Ilustrasi warehouse. (Sumber foto: Pexels/ Tiger Lily)

Mengenal Supply Chain Management yang Jadi Resep Rahasia Sukses Mixue

23 January 2023   |   14:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Ekspansi masif waralaba es krim asal China, Mixue di Indonesia cukup menarik perhatian masyarakat hingga kalangan dunia usaha. Hadir pada 2020, diperkirakan sudah ada lebih dari 600 unit gerai tersebar di Tanah Air. Sementara di dunia, usaha yang didirikan Zhang Hongchao itu menempati posisi ke-5 outlet terbanyak di dunia.  

Jika diperhatikan, es krim Mixue hanya memiliki satu varian, yakni vanila. Namun demikian, es krim tersebut menggunakan beragam topping yang sangat bervariasi dan bisa dipilih sesuai keinginan, termasuk menambahkannya di atas minuman segar. 

Harganya yang murah dan relatif terjangkau pun menjadi salah satu faktor mengapa es krim ini diburu masyarakat. Namun demikian, kesuksesan Mixue dalam ‘menjajah’ sektor kuliner di Indonesia juga disokong dari kekuatan dalam supply chain management atau manajemen rantai pasok.

Baca juga: Rekomendasi 9 Bisnis Franchise yang Bisa Dicoba pada 2023, dari Mixue hingga Sambal Bakar

“Ini jadi kunci penting bagaimana Mixue bisa memberikan Low Price & Affordable kepada pasar, yakni membangun keunggulan dalam supply chain management, sehingga hal ini sangat sulit diikuti oleh kompetitor yang mencoba untuk bersaing langsung,” tulis analisis Foodizz yang dikutip Hypeabis.id, Senin (23/1/2023). 

Supply chain management menjadi kunci penting dalam sebuah rantai produksi. Semakin kuat rantai pasok, harga jual produk bisa ditekan dan akan sulit ditandingi oleh kompetitor. Dari analisis Diskartes, ada beberapa elemen rantai pasok yang cukup signifikan dari Mixue.

Pertama, jenama franchise dari Negeri Tirai Bambu itu mendapatkan bahan baku yang murah karena jumlah outletnya banyak. Oleh karena itu, Mixue akan memesan bahan baku dalam volume yang besar, sehingga bisa menekan harga dengan cukup signifikan. Ditambah lagi, Mixue juga memproduksi bahan bakunya sendiri sehingga bisa menekan biaya produksi sampai 20 persen.

Kedua, Mixue memiliki sejumlah fasilitas produksi, seperti pusat penelitian dan pengembangan produk hingga pusat logistik yang mampu melayani kebutuhan seluruh outlet serta mengirimkannya secara gratis. Dengan adanya pusat logistik sendiri, rantai distribusi bahan baku pun menjadi lebih cepat menjangkau puluhan ribu outletnya di Tiongkok dan negara lain. 

Selain lebih cepat distribusi bahan baku, Mixue dapat menjaga ongkos transportasi seminimal mungkin. Di satu sisi, kualitas produksi terjaga dengan baik dan tetap segar dalam pengirimannya.

Lantas apa sih supply chain management atau manajemen rantai pasok itu? Menurut Heizer dan Rander, supply chain management adalah aktivitas pengelolaan berbagai kegiatan demi mengubah bahan mentah hingga menjadi barang jadi dan dikirim oleh sistem distribusi kepada konsumen.

Aspek rantai pasokan ini terdiri dari lima bagian, mulai dari pelanggan, perencanaan hingga sistem pengembalian. Buat kamu yang tertarik bikin usaha sukses seperti Mixue, simak proses supply chain management berikut ini yuk. 


1. Pelanggan

Pelanggan, dalam hal ini franchise adalah mata rantai pertama dalam proses ini. Mereka membuat order untuk produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam tahapan ini, perusahaan akan mendapatkan informasi dari pelanggan seperti jumlah produk yang dibutuhkan dan tanggal pengiriman produk. 


2. Perencanaan

Setelah menerima pesanan, perusahaan akan merencanakan untuk proses produksi hingga pengiriman terhadap barang yang diminta pelanggan. Departemen Perencanaan tentunya akan menimbang kebutuhan bahan baku dan bahan pendukungnya, tidak terkecuali tenaga kerja. 

Mereka juga harus meneliti laporan penjualan, inventaris, serta mempertimbangkan tren pasar terkini. Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas serta ketepatan jumlahnya, kemudian disimpan di dalam gudang untuk kebutuhan produksi. 


3. Pengadaan

Setelah melakukan perhitungan dengan matang termasuk melihat stok bahan baku dan tren harga pasar, tahap berikutnya yakni pengadaan barang sesuai permintaan konsumen. Barang yang sudah jadi kemudian disimpan di gudang untuk dikirim ke pelanggan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. 


4. Pengiriman

Jika sudah masuk kepada jadwalnya, barang yang sudah jadi, dikemas, disimpan, untuk selanjutnya dikirimkan ke pelanggan. Perusahaan haus  memastikan pesanan sampai ke tangan konsumen dengan baik dan tepat waktu demi kepuasan serta menjaga kepercayaan


5. Pengembalian Pesanan

Menurut Kosta Consulting, pengembalian pesanan bisa terjadi saat konsumen mengajukan pengembalian, karena adanya kerusakan, kekeliruan, atau keterlambatan. Tahapan SCM ini meliputi beberapa kegiatan, seperti pemeriksaan kondisi produk, otorisasi pengembalian, penggantian produk, pengembalian uang, dan penjadwalan pengiriman ulang.  

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

5 Adegan Ikonik Serial Mendua, Drama Perselingkuhan yang Bikin Gemas!

BERIKUTNYA

Ingin Mulai Usaha? Intip Sektor Bisnis yang Diprediksi Moncer pada Tahun Kelinci Air

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: