Ilustrasi (sumber gambar : Ninja Xpress)

Tren Live Selling Kian Berkembang, Ternyata Ini Alasannya

26 January 2023   |   22:52 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini makin banyak pelaku usaha yang mulai memanfaatkan cara penjualan melalui live selling. Hasil analisis yang dirilis Ninja Xpress mengenai tren live selling di Indonesia ditemukan bahwa live selling bahkan telah menjadi salah satu tren e-commerce yang sedang berkembang.

Hasil analisis bertajuk Suara UKM Negeri Vol. 2 membagikan data kuantitatif live selling yang dikumpulkan pada November 2022 dari lebih 300 responden shipper di seluruh Indonesia serta data kualitatif dari pembeli yang menonton live selling pada November 2022.

Baca juga: E-commerce Kok Buka Toko Luring, Memangnya Omnichannel Bikin Untung Ya?

Survei menunjukkan bahwa satu dari tiga shipper telah melakukan live selling. Sebagian besar shipper yang mengadopsi live selling berasal dari kategori produk fashion, kecantikan dan perawatan tubuh, makanan dan minuman, serta perlengkapan rumah.

Hal ini didukung oleh data Ninja Xpress dimana ditemukan bahwa paket dengan small size atau ukuran kecil mendominasi lebih dari 90 persen dalam pengiriman sepanjang periode Harbolnas desember 2022.

Andi Djoewarsa, CMO Ninja Xpress menjelaskan terdapat tiga alasan utama yang membuat shipper melakukan live selling, yakni:

-        Live selling dapat membawa pelanggan baru
-        Live selling dapat menjadi cara yang baik untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan pelanggan
-        Live selling dapat menciptakan buzz serta kesadaran lebih banyak untuk bisnis online serta meningkatkan minat beli

Dari survei tersebut, juga ditemukan bahwa  dalam melakukan live selling ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh shipper, yakni:
  • Mengelola keinginan pembeli saat live selling.
  • Satu dari tiga shipper mengatakan cukup sulit untuk menjaga pembeli tetap terhibur dan tetap terlibat selama sesi live selling. Oleh karena itu dibutuhkan, host, konten, hingga promo yang sesuai untuk tetap menarik perhatian pembeli.
  • Shipper harus menyisihkan waktu hingga dua jam per sesi live selling. Karena kebanyakan responden shipper melakukan live selling setiap minggu di dua platform, mereka menghabiskan waktu setidaknya empat jam setiap minggu untuk melakukan live selling. Waktu yang dihabiskan ini bahkan belum termasuk persiapan. Namun hal ini harus tetap dilakukan untuk terus menjaga popularitas di mata penonton.
  • Memilih platform live selling yang tepat.
  • Di Indonesia, TikTok (27.5%) dan Shopee (26.5%) menjadi platform yang paling populer dengan Lazada (20.1%) menempati urutan ketiga.
  • Apakah kamu tahu bahwa TikTok memberlakukan penalti untuk penjual yang mengucapkan kata-kata sensitif? Misalnya merek kompetitor lain, kematian, dan sebagainya.
  • Menyiapkan dan melakukan live selling.
  • Satu dari empat shipper mengatakan bahwa butuh energi dan upaya yang banyak untuk mempersiapkan dan melakukan live selling. Untuk melakukan live selling, dibutuhkan dua penjual yang live menggunakan kamera profesional, teleprompter untuk menjaga kontak mata dengan penonton, dan kru di belakang layar yang memonitor dan melakukan mengkurasi komen.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Roni Yunianto
 

SEBELUMNYA

Brand Sepatu Bandung Ini Gandeng Brand Asal Jepang Hadirkan Koleksi Sepatu Penuh Warna

BERIKUTNYA

Targetkan 10.000 Pengunjung, Art Jakarta Gardens 2023 Bakal Lebih Semarak

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: