Booster Kedua Dimulai, Cek Stok dan Regimen Vaksin Covid-19 yang Cocok
23 January 2023 |
17:31 WIB
Genhype, pemerintah sudah membuka keran vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 loh. Tidak perlu menunggu undangan, kamu bisa langsung datang ke sentra vaksin terdekat. Pemerintah pun menjamin stok vaksin sebagai perlindungan dari virus SARS-CoV-2 ini masih tersedia.
Dari data terbaru Kementerian Kesehatan, masih ada 9,38 juta dosis vaksin yang siap diberikan kepada masyarakat. Sebanyak 7,21 juta dosis disediakan untuk pusat dan 2,16 juta sisanya untuk daerah.
Baca juga: Varian Kraken Bisa Picu Long Covid, Ini yang Dikhawatirkan
Secara terperinci, pemerintah mengantongi 138.185 dosis vaksin Janssen dari skema hibah. Sebanyak 3,34 juta dosis vaksin Pfizer dari hibah. Lalu, 8.404 dosis vaksin Sinopharm yang juga berasal dari hibah.
Kemudian, 189.684 dosis vaksin Zifivax dari hibah. Lalu, 1,17 juta dosis vaksin Inavac dan 4,52 juta dosis vaksin Indovac yang melalui skema pembelian.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril mengatakan vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua bisa diakses mulai Selasa, 24 Januari 2023. Vaksin ini diberikan kepada masyarakat usia lebih dari 18 tahun tanpa menunggu tiket atau undangan. “Untuk pencatatan masih dilakukan manual sambil menunggu pcare dan peduli lindungi disiapkan,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Senin (23/1/2023).
Syahril menyebut vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua diberikan dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Vaksinasi juga harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” tegas Syahril.
Sementara itu, sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum, yang ditetapkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit Pada 20 Januari 2023, berikut regimen vaksin yang dapat digunakan :
Baca juga: Pfizer Pasok Obat Covid-19 Nirmatrelvir dan Ritonavir ke Indonesia Mulai Januari
Editor: Dika Irawan
Dari data terbaru Kementerian Kesehatan, masih ada 9,38 juta dosis vaksin yang siap diberikan kepada masyarakat. Sebanyak 7,21 juta dosis disediakan untuk pusat dan 2,16 juta sisanya untuk daerah.
Baca juga: Varian Kraken Bisa Picu Long Covid, Ini yang Dikhawatirkan
Secara terperinci, pemerintah mengantongi 138.185 dosis vaksin Janssen dari skema hibah. Sebanyak 3,34 juta dosis vaksin Pfizer dari hibah. Lalu, 8.404 dosis vaksin Sinopharm yang juga berasal dari hibah.
Kemudian, 189.684 dosis vaksin Zifivax dari hibah. Lalu, 1,17 juta dosis vaksin Inavac dan 4,52 juta dosis vaksin Indovac yang melalui skema pembelian.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril mengatakan vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua bisa diakses mulai Selasa, 24 Januari 2023. Vaksin ini diberikan kepada masyarakat usia lebih dari 18 tahun tanpa menunggu tiket atau undangan. “Untuk pencatatan masih dilakukan manual sambil menunggu pcare dan peduli lindungi disiapkan,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Senin (23/1/2023).
Syahril menyebut vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua diberikan dengan jarak waktu enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Vaksinasi juga harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” tegas Syahril.
Sementara itu, sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum, yang ditetapkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit Pada 20 Januari 2023, berikut regimen vaksin yang dapat digunakan :
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 mlPfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
- Ilustrasi vaksin Covid-19. (Sumber gambar: Unsplash/Brano).
- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Baca juga: Pfizer Pasok Obat Covid-19 Nirmatrelvir dan Ritonavir ke Indonesia Mulai Januari
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.