Begini 5 Gejala Terinfeksi Covid-19 Setelah Divaksin
25 July 2021 |
19:29 WIB
Genhype, perlu diingat ya vaksin tidak 100 persen melindungi kita dari virus corona. Artinya kita masih bisa terinfeksi virus ini walaupun sudah divaksin. Kendati demikian, dari beberapa pengamatan para ahli, mereka yang sudah divaksin tidak mengalami gejala yang berat hingga kritis.
Nah menurut studi COVID ZOE yang melacak ribuan gejala melalui penggunaan aplikasi, ada lima gejala umum pada orang yang divaksinasi lengkap namun tertular Covid-19.
Gejala yang tercatat antara lain sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan kehilangan indra penciuman. Sementara hanya sedikit orang yang melaporkan gejala sesak napas dan demam.
“Anehnya, kami memperhatikan bahwa orang yang telah divaksinasi dan kemudian dites positif Covid-19 lebih mungkin melaporkan bersin sebagai gejala dibandingkan dengan mereka yang tidak disuntik,” ujar laporan COVID ZOE.
Untuk diketahui, vaksin merangsang sistem kekebalan seseorang untuk membuat antibodi. Antibodi ini spesifik terhadap virus atau patogen untuk vaksin dan memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi sebelum infeksi itu terjadi dan menyebabkan penyakit parah.
Data awal dalam studi COVID ZOE menunjukkan setelah dosis pertama orang yang diberi vaksin Pfizer atau AstraZeneca, mendapat perlindungan 33 persen dari varian Delta daripada orang yang tidak divaksinasi.
Dua minggu setelah dosis kedua, antibodi meningkat menjadi 60 persen untuk AstraZeneca dan 88 persen untuk Pfizer. Keduanya juga hampir 100 persen mencegah rawat inap akibat varian Delta.
Editor: Fajar Sidik
Nah menurut studi COVID ZOE yang melacak ribuan gejala melalui penggunaan aplikasi, ada lima gejala umum pada orang yang divaksinasi lengkap namun tertular Covid-19.
Gejala yang tercatat antara lain sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan kehilangan indra penciuman. Sementara hanya sedikit orang yang melaporkan gejala sesak napas dan demam.
“Anehnya, kami memperhatikan bahwa orang yang telah divaksinasi dan kemudian dites positif Covid-19 lebih mungkin melaporkan bersin sebagai gejala dibandingkan dengan mereka yang tidak disuntik,” ujar laporan COVID ZOE.
Untuk diketahui, vaksin merangsang sistem kekebalan seseorang untuk membuat antibodi. Antibodi ini spesifik terhadap virus atau patogen untuk vaksin dan memungkinkan tubuh untuk melawan infeksi sebelum infeksi itu terjadi dan menyebabkan penyakit parah.
Data awal dalam studi COVID ZOE menunjukkan setelah dosis pertama orang yang diberi vaksin Pfizer atau AstraZeneca, mendapat perlindungan 33 persen dari varian Delta daripada orang yang tidak divaksinasi.
Dua minggu setelah dosis kedua, antibodi meningkat menjadi 60 persen untuk AstraZeneca dan 88 persen untuk Pfizer. Keduanya juga hampir 100 persen mencegah rawat inap akibat varian Delta.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.