Memahami Sejarah Seni Abstrak & Langkah Mengapresiasinya
23 January 2023 |
09:48 WIB
1
Like
Like
Like
Abstrak merupakan jenis aliran seni yang kerap digunakan perupa untuk mengekspresikan kreativitas melalui medium seni. Tapi, berbeda dengan gaya lain, karya abstrak seringkali membuat penikmat seni harus mengernyitkan dahi untuk memahami apa yang disampaikan pelukis.
Kurator seni Mikke Susanto mengatakan kelahiran seni abstrak pada awalnya merupakan respon terhadap gerakan kaum realis. Di sisi lain, momen tersebut juga beriringan dengan respon perupa dalam menyikapi perubahan zaman pada akhir abad ke-19 terkait perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
"Kelahiran secara historis seni abstrak itu adalah upaya untuk membedah obyek-obyek realistik yang dilukis oleh kaum realis. Abstrak sebenarnya hasil perkembangan dari seni realis tapi kalak terpisah jadi aliran tersendiri," papar Mikke Susanto pada Hypeabis.id.
Baca juga: Profil Wassily Kandinsky, Pionir Aliran Seni Lukis Abstrak Dunia
Namun, Mikke menekankan bahwa seni lukis abstrak sebenarnya berada dalam wilayah yang beragam. Jadi, tidak hanya berarus pada pelukis-pelukis yang ada di Eropa. Sebab, sejak manusia lahir dan peradaban muncul, hampir semua kebudayaan memiliki bentuk-bentuk karya seni abstraknya sendiri.
Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu juga menjelaskan saat orang dewasa melihat hasil coretan kuas anak-anak, maka interpretasi mereka pasti beragam. Di situlah menurutnya yang menarik dari karya seni abstrak, sebab tidak selesai oleh hanya satu interpretasi saja.
"Bahwa tiba-tiba ada anak-anak yang melukis dan tidak mengerti realis kan tetap yang digambar pastinya karya abstrak. Hal ini karena pada hakikatnya manusia sejak lahir sudah diberi anugerah untuk melukis karya abstrak," imbuh Mikke.
Lantas, bagaimana cara mengapresiasi karya seni abstrak? Nah, biar tidak penasaran berikut Hypeabis.id rangkumkan dari hasil wawancara Mikke Susanto dan tambahan sumber lain mengenai langkah-langkah mengapresiasi seni lukis abstrak dalam ulasan berikut.
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengapresiasi karya seni lukis adalah dengan menikmati subjektivitas dari ruang pamer. Lalu, Genhype bisa mengamati lukisan yang dengan memperhatikan detail warna dan goresan dari karya tersebut. Apakah ada emosi yang ditampilkan di sana atau tidak.
Goresan kuas warna merah yang kasar misalnya, yang berarti melambangkan kemarahan. Atau justru lengkungan garis berwarna hijau yang dipadukan biru langit yang memberikan impresi ketenangan. Dari sini kalian juga bisa merasakan dampak emosi seperti apa yang dirasakan saat menikmati lukisan abstrak tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa melihat bagaimana komposisi yang diciptakan oleh unsur-unsur yang ada di dalam karya tersebut. Seperti garis, bentuk, tekstur hingga eksplorasi warna yang digunakan oleh sang seniman dalam karya-karyanya.
Jika diperhatikan,detail-detail tersebut biasanya menyerupai bentuk tertentu dalam dunia realis. Misalnya ranting, gunung, rumah, atau yang lain, tapi beberapa di antaranya juga tidak menyerupai bentuk apapun. Oleh karena itu penikmat karya seni tidak harus memaksakan obyek, tapi cukup menikmatinya sebagai pengalaman estetik.
Baca juga: Kiat Mempercantik Hunian dengan Lukisan Abstrak
Kurator seni Mikke Susanto mengatakan kelahiran seni abstrak pada awalnya merupakan respon terhadap gerakan kaum realis. Di sisi lain, momen tersebut juga beriringan dengan respon perupa dalam menyikapi perubahan zaman pada akhir abad ke-19 terkait perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
"Kelahiran secara historis seni abstrak itu adalah upaya untuk membedah obyek-obyek realistik yang dilukis oleh kaum realis. Abstrak sebenarnya hasil perkembangan dari seni realis tapi kalak terpisah jadi aliran tersendiri," papar Mikke Susanto pada Hypeabis.id.
Baca juga: Profil Wassily Kandinsky, Pionir Aliran Seni Lukis Abstrak Dunia
Namun, Mikke menekankan bahwa seni lukis abstrak sebenarnya berada dalam wilayah yang beragam. Jadi, tidak hanya berarus pada pelukis-pelukis yang ada di Eropa. Sebab, sejak manusia lahir dan peradaban muncul, hampir semua kebudayaan memiliki bentuk-bentuk karya seni abstraknya sendiri.
Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu juga menjelaskan saat orang dewasa melihat hasil coretan kuas anak-anak, maka interpretasi mereka pasti beragam. Di situlah menurutnya yang menarik dari karya seni abstrak, sebab tidak selesai oleh hanya satu interpretasi saja.
"Bahwa tiba-tiba ada anak-anak yang melukis dan tidak mengerti realis kan tetap yang digambar pastinya karya abstrak. Hal ini karena pada hakikatnya manusia sejak lahir sudah diberi anugerah untuk melukis karya abstrak," imbuh Mikke.
Lantas, bagaimana cara mengapresiasi karya seni abstrak? Nah, biar tidak penasaran berikut Hypeabis.id rangkumkan dari hasil wawancara Mikke Susanto dan tambahan sumber lain mengenai langkah-langkah mengapresiasi seni lukis abstrak dalam ulasan berikut.
1. Rasakan Emosi pada Lukisan
Ilustrasi seseorang mengapresiasi karya seni abstrak (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)
Goresan kuas warna merah yang kasar misalnya, yang berarti melambangkan kemarahan. Atau justru lengkungan garis berwarna hijau yang dipadukan biru langit yang memberikan impresi ketenangan. Dari sini kalian juga bisa merasakan dampak emosi seperti apa yang dirasakan saat menikmati lukisan abstrak tersebut.
2. Perhatikan Garis dan Tekstur
Selain itu, kamu juga bisa melihat bagaimana komposisi yang diciptakan oleh unsur-unsur yang ada di dalam karya tersebut. Seperti garis, bentuk, tekstur hingga eksplorasi warna yang digunakan oleh sang seniman dalam karya-karyanya. Jika diperhatikan,detail-detail tersebut biasanya menyerupai bentuk tertentu dalam dunia realis. Misalnya ranting, gunung, rumah, atau yang lain, tapi beberapa di antaranya juga tidak menyerupai bentuk apapun. Oleh karena itu penikmat karya seni tidak harus memaksakan obyek, tapi cukup menikmatinya sebagai pengalaman estetik.
Baca juga: Kiat Mempercantik Hunian dengan Lukisan Abstrak
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.