Suka Gemeretakkan Gigi saat Tidur? Ini Penyebabnya
05 September 2021 |
15:04 WIB
Kamu pernah enggak sih menggemeretakkan gigi tanpa sadar? Ternyata kebiasaan yang kerap kali muncul saat tidur ini ada kaitannya dengan stres dan gejala kecemasan. Kondisi medis yang disebut bruxism ini juga dapat menyebabkan masalah seperti sakit kepala, nyeri rahang, dan gigi rusak loh.
Katayoun Omrani, seorang dokter gigi spesiais nyeri orofasial di Cedars-Sinai Pain Center, Los Angeles, Amerika Serikat, menyebut bruxism bukan hanya terjadi saat tidur, tapi juga saat bangun.
“Pemicu utama bruxism cukup jelas [yakni] stres dan kecemasan,” kata Omrani dikutip dari Live Science, Minggu (5/9/2021).
Kendati demikian, dia menyebut ada faktor lain yang dapat memicu bruxism yakni penggunaan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), sejenis antidepresan. Merokok, minum banyak kafein atau alkohol, dan refluks asam lambung juga meningkatkan risiko bruxism.
Menurut Mayo Clinic, sepertiga orang dewasa kemungkinan mengalami bruxism saat bangun tidur, dan 1 dari 10 mengalami bruxism saat tidur. Kondisi ini bagi sebagian orang dapat menyebabkan sakit leher, sakit rahang, sakit kepala, dan kerusakan pada gigi.
Omrani menerangkan untuk menangani bruxism, seseorang perlu menemui psikolog untuk mengidentifikasi pemicunya dan melakukan manajemen stres.
Nah, buat kamu yang memiliki kebiasaan ini saat tidur, ada baiknya memakai pelindung gigi pada malam hari. Menurut Omrani, walaupun tidak menghentikan geretak gigi, cara ini bisa melindungi gigi dan otot rahang.
Adapun, buat yang menggunakan SSRI untuk mengatasi depresi, disarankan mencari jenis antidepresan yang lain.
Editor: Avicenna
Katayoun Omrani, seorang dokter gigi spesiais nyeri orofasial di Cedars-Sinai Pain Center, Los Angeles, Amerika Serikat, menyebut bruxism bukan hanya terjadi saat tidur, tapi juga saat bangun.
“Pemicu utama bruxism cukup jelas [yakni] stres dan kecemasan,” kata Omrani dikutip dari Live Science, Minggu (5/9/2021).
Kendati demikian, dia menyebut ada faktor lain yang dapat memicu bruxism yakni penggunaan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), sejenis antidepresan. Merokok, minum banyak kafein atau alkohol, dan refluks asam lambung juga meningkatkan risiko bruxism.
Menurut Mayo Clinic, sepertiga orang dewasa kemungkinan mengalami bruxism saat bangun tidur, dan 1 dari 10 mengalami bruxism saat tidur. Kondisi ini bagi sebagian orang dapat menyebabkan sakit leher, sakit rahang, sakit kepala, dan kerusakan pada gigi.
Omrani menerangkan untuk menangani bruxism, seseorang perlu menemui psikolog untuk mengidentifikasi pemicunya dan melakukan manajemen stres.
Nah, buat kamu yang memiliki kebiasaan ini saat tidur, ada baiknya memakai pelindung gigi pada malam hari. Menurut Omrani, walaupun tidak menghentikan geretak gigi, cara ini bisa melindungi gigi dan otot rahang.
Adapun, buat yang menggunakan SSRI untuk mengatasi depresi, disarankan mencari jenis antidepresan yang lain.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.