Ilustrasi investasi (Sumber gambar: Freepik)

Kiat Mengotak-atik Portofolio Investasi Hadapi Tahun Resesi

14 January 2023   |   20:34 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Seiring dengan kondisi pasar yang kian dinamis akibat berbagai sentimen global, investor kerap melakukan rebalancing atau mengocok ulang portofolionya. Namun, strategi mempercantik portofolio investasi mesti dilakukan secara hati-hati dan selektif.

Sebab, agenda kocok ulang portofolio investasi ini semestinya disusun agar membantu seseorang segera memenuhi tujuan keuangannya, bukan malah sebaliknya.

Baca juga: Menimbang Prospek Investasi Reksa Dana & Saham pada 2023

Direktur OneShildt Financial Planning Budi Raharjo setuju portofolio investasi dari waktu ke waktu perlu dimonitor secara berkala. Investor umumnya melakukan kocok ulang portofolionya saat terjadi perubahan situasi ekonomi, kondisi keuangan pribadi, jangka waktu investasi, umur, perubahan selera investasi, dan sebagainya.

Perubahan tersebut tentunya adalah pilihan tiap-tiap investor. Namun, kembali pada suatu rencana investasi dalam perencanaan keuangan, hal-hal tersebut mestinya dilakukan berdasarkan tujuan keuangan masing-masing.

“Dalam perencanaan keuangan, tujuan dari investasi adalah sebagai sarana memupuk dana untuk masa depan. Masa depan ini bisa jangka pendek, menengah, dan panjang. Nah, perubahannya biasanya berangkat dari faktor-faktor tersebut,” ujar Budi kepada Hypeabis.id.

Tahun ini, dunia investasi membawa harapan baru setelah status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari pemerintah telah dicabut. Namun, di sisi lain sejumlah negara di dunia masih ketar-ketir terhadap ancaman resesi.

Biasanya, kata Budi, resesi akan memengaruhi harga dari suatu instrumen investasi yang berisiko tinggi, seperti saham. Namun, bagi instrumen investasi konservatif, pengaruhnya tidak terlalu besar.

Berdasarkan hal tersebut, investor dapat menyusun strategi baru untuk dapat mencapai tujuan keuangannya. Bagi yang memiliki tujuan jangka panjang, tahun ini mungkin adalah waktu yang tepat membeli aset-aset berkualitas tinggi dengan harga murah.

Sebab, harga saham umumnya akan terkoreksi saat ekonomi dunia tidak stabil. Namun, sekali lagi, kata Budi, setiap pembelian aset mesti didasari oleh analisis dan pertimbangan yang matang.
 

ilustrasi investasi (Sumber gambar: Freepik)

ilustrasi investasi (Sumber gambar: Freepik)


Berbeda tujuan keuangan, lain pula strategi portofolio investasinya. Budi mengatakan investor yang memiliki tujuan jangka pendek, sekitar satu tahun hingga dua tahun mesti berhati-hati dalam meletakkan dana investasinya.

Kerap kali, dengan melihat peluang yang ada, investor tidak jeli sehingga salah dalam mengambil keputusan. Budi mengingatkan di balik potensi keuntungan yang besar, pasti memiliki risiko yang tak kalah besar pula.

“Sering kali investor juga terpikir mengambil risiko besar untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Namun, hal ini kembali pada dua hal, yakni selera investasi dan pengalaman atau pengetahuan investor tersebut,” imbuhnya.

Bagi investor pemula dengan selera berinvestasi konservatif hingga moderat, lebih baik berhati-hati dalam investasinya saat ini. Namun, bagi investor dengan selera investasi agresif dan punya pengalaman dapat mengambil peluang.

Budi mengatakan, dalam kondisi seperti ini, umumnya jenis investasi yang relatif aman ialah instrumen safe haven, seperti emas, deposito, dan obligasi negara jangka pendek.

Instrumen tersebut tidak memberikan return yang tinggi, tetapi memberikan keuntungan yang relatif stabil saat pasar modal mengalami gonjang-ganjing. Akan tetapi, setiap instrumen investasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, investor mesti tetap memperhatikan kondisi serta mempelajarinya dengan baik.

Baca juga: Cocok Untuk Investor Konservatif, Begini Tips Untung Investasi Emas

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Menelusuri Jejak Miliarder Jeff Bezos di Pasar Seni Dunia

BERIKUTNYA

Intip Destinasi Wisata Baru, Krakatau Park Bakal Hadirkan Beragam Wahana Menarik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: