Cuplikan film Noktah Merah Perkawinan (Sumber gambar: Rapi Films)

Film Noktah Merah Perkawinan Tayang di Netflix, Angkat Kisah Ambar yang Ambyar

12 January 2023   |   09:04 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Film Noktah Merah Perkawinan mulai tayang di Netflix hari ini. Dibintangi oleh Marsha Timothy, Oka Antara, dan Sheila Dara, film ini merupakan remake dari sinetron legendaris pada era 1990-an dengan judul yang sama. Di bioskop, film ini meraup sebanyak 88.324 penonton.

Film Noktah Merah Perkawinan digarap oleh sutradara muda Sabrina Rochelle Kalangie dan ditulis skenarionya oleh penulis kenamaan Titien Wattimena. Film ini berkisah tentang hubungan Ambar (Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) yang mulai memasuki masa-masa kekecewaan atas berbagai hal dalam pernikahan mereka, setelah sebelas tahun menikah dan memiliki dua orang anak, Bagas dan Ayu.

Baca jugaBegini Sutradara Sabrina Rochelle Garap Film Noktah Merah Perkawinan

Hal itu kian rumit setelah pertengkaran hebat terjadi di antara Ambar dan Gilang, akibat campur tangan kedua orang tua dalam urusan rumah tangga mereka.

Gilang bekerja sebagai landscape architect, sedangkan Ambar, di sela-sela kesehariannya mengurus rumah dan anak-anak, berusaha menyibukkan diri dan mencari kedamaian dengan mengajar workshop keramik. Di tempat kerjanya itulah dia berkenalan dengan Yuli (Sheila Dara), yang menjadi salah satu murid di kelasnya.

Hubungan Gilang, Ambar dan Yuli menjadi semakin rumit setelah Gilang mengerjakan proyek taman milik Kemal (Roy Sungkono), pacar Yuli. Waktu-waktu yang dihabiskan bersama Yuli terasa seperti nafas baru bagi Gilang.

Keberadaan Yuli membawa kenyamanan yang sudah lama hilang bagi Gilang, begitupula sebaliknya. Yuli sadar betul bahwa dirinya jatuh cinta kepada suami dari Ambar, guru sekaligus wanita yang sangat dikaguminya.

Di satu sisi, Yuli harus berhenti bereaksi terhadap rasa itu, tetapi di sisi lain dia sulit untuk menahan perasaannya. Di puncak sakit hati dan kekecewaannya, Ambar mempertanyakan apakah pernikahannya memang pantas untuk diselamatkan. 
 

n film Noktah Merah Perkawinan (Sumber gambar: Rapi Films)

Poster film Noktah Merah Perkawinan (Sumber gambar: Rapi Films)

Versi Berbeda dari Sinetron
Ada alasan tersendiri bagi Sabrina untuk menyutradarai film ini. Menurutnya, cerita Noktah Merah Perkawinan masih menarik bagi penonton Indonesia, karena film ini bukan hanya tentang pernikahan yang rusak karena kehadiran orang ketiga, tetapi tentang value atau nilai ketika seseorang membangun hubungan dengan orang lain.

Terlebih, lanjutnya, isu perselingkuhan yang ada di cerita film itu pun sangat dekat dengan apa yang biasa terjadi di banyak keluarga di Indonesia sampai saat ini. "Jadi harapannya film ini masih bisa memberikan sesuatu yang fresh dan bisa berkesan bagi penikmat sinetron lamanya maupun generasi penonton yang baru," katanya.

Untuk memberikan sentuhan yang berbeda dari sebelumnya, Sabrina berfokus pada pengembangan cerita bersama penulis skenario Titien Wattimena. Dalam versi filmnya, dia ingin cerita Noktah Merah Perkawinan tetap memiliki core atau inti dari sinetronnya mencakup karakterisasi dan garis besar ceritanya, tetapi tetap dibungkus dengan unsur-unsur kreatif baru baik dalam penulisan cerita maupun penyajian film.

"Sudut pandang yang menggerakan cerita juga diambil utamanya dari dua orang karakter utama perempuannya, Ambar dan Yulinar. Jadi dari dalam dan luar pernikahan itu sendiri," terangnya.

Hal itu dilakukannya agar film ini juga bisa dinikmati oleh penonton yang berasal dari generasi lebih muda, orang-orang yang belum menikah, atau bahkan orang-orang yang sebelumnya tidak mengetahui atau belum pernah nonton sinetronnya.

"Aku sama Pak Sunil juga untungnya ternyata satu visi, pengen bikin film ini menjadi drama yang harapannya bisa realistis dan dekat dengan kehidupan zaman sekarang. Semoga filmnya nanti bisa mencerminkan itu,” harap Sabrina.

Menurut Gope T. Samtani selaku kreator dari Noktah Merah Perkawinan, pada masanya cerita ini menjadi kegemaran untuk masyarakat Indonesia, dan menurutnya sekarang adalah waktu yang tepat untuk memberikan nafas baru kepada cerita yang sudah familiar ini.

"Dengan sutradara muda diharapkan bahwa bukan hanya mereka yang sudah tahu ceritanya yang datang menonton di bioskop, tapi juga mereka yang merupakan generasi baru," katanya.

Menurut Produser Sunil Samtani kisah Noktah Merah Perkawinan adalah tipe cerita yang everlasting atau abadi, di mana setiap generasi pasti pernah mengalami cerita yang terpapar dalam film ini. Oleh karena itu, kata Sunil, film ini bisa dinikmati oleh siapapun.

Baca jugaNoktah Merah Perkawinan, Ngeselin Kayak Sinetron Tapi Elegan

"Maka saya rasa cerita ini dapat dinikmati berbagai kalangan usia, baik mereka yang sudah lebih dulu mengenal sinetronnya ataupun mereka yang kini baru beranjak dewasa. Meskipun film ini bercerita tentang orang dewasa dan pernikahan, sebenarnya siapa saja bisa menikmati," ujarnya.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Ha-ram Member Pertama BABYMONSTER, Netizen Sebut Suaranya Mirip Rose BLACKPINK

BERIKUTNYA

Teaser Diluncurkan, Dear David Usung Romansa & Fantasi Dunia Remaja

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: