Survei The Trade Desk, Item Ini yang Paling Banyak Dicari Saat Ramadan
Berdasarkan survei The Trade Desk dan lembaga riset YouGov terhadap lebih dari 2.000 penduduk Indonesia awal tahun ini, tercatat 88 persen masyarakat berencana untuk berbelanja pada Ramadan 2023. Mayoritas masyarakat ingin membeli hampers, pakaian dan aksesoris, perlengkapan ibadah, kebutuhan sehari-hari, dan vitamin ataupun suplemen.
“Ramadan kesempatan untuk shoping. Pembelian hampers meningkat selama Ramadan,” ujar General Manager The Trade Desk Indonesia, Purnomo Kristanto saat merilis survei di The Langham, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: Biar Enggak Boncos, Ini 3 Kiat Belanja Tetap Hemat saat Ramadan
Dia mengatakan belanja online menjadi metode yang paling banyak dipilih masyarakat pada saat ini. Ada beberapa alasan mengapa metode ini menjadi pilihan.
Sebanyak 63 persen responden mengatakan suka belanja online karena banyak promo dan diskon, 53 persen harganya murah, 49 persen karena mudah untuk membandingkan harga. Kemudian 48 persen praktis dan cepat, serta 46 persen banyak pilihan untuk pembayaran.
Jika merujuk pada demografi, segmen paling banyak atau 69 persen didominasi kaum perempuan milenial karena banyak promo dan diskon. Sementara 47 persen pria milenial mengatakan praktis dan cepat. Adapun 45 persen generasi Z menyatakan suka belanja online karena mudah membandingkan harga.
Purnomo (Sumber gambar : Desyinta Nuraini)
Bicara item, Purnomo menjabarkan bahwa perempuan milenial memilih untuk membeli produk yang dipakai secara rutin. “Mereka diperkirakan akan lebih banyak berbelanja produk kosmetik dan parfum (49 persen), kesehatan dan perawatan pribadi (52 persen), serta pakaian dan aksesori (61 persen),” jelasnya.
Untuk pria milenial, item yang dicari dan dibeli lebih banyak perlengkapan salat, produk digital, dan hampers. Untuk Gen Z, mereka lebih tertarik pada produk kesehatan dan personal care, kosmetik dan parfum, dan produk digital.
Riset ini juga menunjukkan belanja daring masyarakat Indonesia sangat berkaitan dengan kapan mereka menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Berdasarkan data, lebih dari setengah atau 53 persen masyarakat Indonesia berencana untuk menggunakan THR-nya pada saat Ramadan ketimbang menabungkannya.
Menurut data agregat dari lima situs e-commerce terkemuka di Indonesia, aktivitas daring seperti ini diperkirakan akan memuncak pada 7-10 hari sebelum Idul Fitri, waktu di mana masyarakat Indonesia umumnya telah menerima THR mereka. “Pembelian online dilakukan di awal Ramadan, akan memuncak ketika THR keluar,” sebut Purnomo
Teknologi Ubah Perilaku
Survei ini juga menunjukkan betapa teknologi telah mengubah perilaku masyarakat. Selain semakin maraknya berbelanja online, banyak masyarakat kini mengonsumsi produk digital.Dari survei ini tercatat 2 dari tiga masyarakat Indonesia melakukan kegiatan keagamaan secara daring, baik melalui aplikasi seluler maupun media daring. Kegiatan ibadah, aktivitas keagamaan daring diperkirakan akan meningkat 39 persen, dibandingkan bulan lainnya dalam satu tahun.
Peningkatan konsumsi konten atau kegiatan keagamaan secara daring ini meningkat pada waktu sahur, waktu santai atau jelang berbuka puasa, dan setelah berbuka puasa.
Selain konten keagamaan, 36 persen masyarakat Indonesia menonton layanan video streaming selama Ramadan 2023. Tipe konten yang dipilih diantaranya konten religius selama sahur sebanyak 55 persen, konten komedi sebelum buka puasa, dan 52 persen film atau serial setelah buka puasa.
“Ramadan penting bagi brand dan jadi festival terbesar di Indonesia dan penting bagi pengiklan. Kita bantu dapatkan gambaran apasih konsumen yang akan lakukan di bulan suci Ramadan," tutur Purnomo.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.