Ilustrasi merokok (Sumber gambar: Daniele Fotia/Unsplash)

Hari Ini Dalam Sejarah, Kaitan Buruk Rokok dan Kesehatan Pertama Kali Diumumkan

11 January 2023   |   17:30 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Tepat 11 Januari 1964, dunia medis membuat pengumuman tentang kaitan buruk antara rokok dan kesehatan untuk pertama kalinya. Dialah Luther Terry, seorang jenderal Ahli Bedah Amerika Serikat yang pada akhirnya memutuskan untuk mengungkap laporannya tentang tren merokok yang berkaitan erat dengan buruknya kesehatan manusia.

Luther Terry mengumumkan laporannya yang dibuat sejak 1962 pada 11 Januari 1964 tepat di hari Sabtu, sebuah langkah yang sengaja diambilnya untuk membatasi efek langsung pengumuman itu dengan pasar saham yang melonjak karena rokok kala itu. Laporan yang diumumkan Pemerintah Amerika Serikat ini mengejutkan banyak pihak.

Baca juga: Rokok & Vape Sama Bahayanya untuk Kesehatan, Begini Penjelasan Dokter

Di hadapan awak media, Luther Terry yang juga dikenal sebagai perokok berat kala itu membuka konferensi pers mengenai penyebab  merokok yang bisa berakibat pada kanker paru-paru dan serangan jantung. Dalam pidatonya, dia meminta pemerintah harus segera mengambil sikap akan temuan ini. Karena sebagaimana diketahui, kala itu merokok menjadi tren yang keren.

Dilansir dari situs Harvard, Amerika Serikat berada di masa kejayaan bisnis tembakau pada 1964 tersebut. Dimana merokok merupakan pemandangan yang biasa saat orang berlalu lalang di jalan, bahkan dianggap sebagai hal yang mendukung penampilan. Waktu itu, lebih dari separuh orang Amerika merokok.

Mereka bisa dengan mudah ditemui di restoran, bar, kantor, hingga rumah. Tidak ada aturan khusus mengenai area merokok.

Dilansir dari History, kaitan mengenai dampak merokok dengan kesehatan ini sudah cukup lama dicurigai. Terbukti dengan peningkatan kasus kanker paru-paru sejak 1930-an di Amerika Serikat. Studi di Harvard semakin memperkuat dugaan tersebut.

Ahli medis melakukan pembedahan paru-paru pada jasad untuk melihat bagaimana rupa paru-paru perokok dan non-perokok. Hasilnya ditemui perbedaan warna yang signifikan antara dua paru-paru tersebut.

Namun kala itu perusahaan rokok Amerika mengubah segala macam cara untuk membuat merokok tetap legal. Mereka mencoba melobi pemerintah Amerika hingga puluhan tahun hingga mengiklankan pengurangan kadar nikotin dan tar di produk rokok.

Namun temuan tentang buruknya rokok untuk kesehatan semakin menguat dalam riset-riset lanjutan. Peningkatan kepercayaan masyarakat Amerika Serikat dengan laporan itu juga semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Penurunan angka perokok pun terjadi sekitar 11 persen antara 1965 hingga 1985. Bahkan di Amerika, persentase merokok turun dari 42 persen menjadi 18 persen sejak tahun puncak merokok pada 1964 hingga saat ini.

California menjadi negara pertama yang melarang merokok di ruang publik pada 1995. Hingga tahun ini, sekitrar 25 negara bagian ikut mengesahkan undang-undang serupa terkait larangan merokok di ruang terbuka.

Upaya pemerintah di berbagai belahan dunia ini kini sudah mampu mencegah 8 juta angka kematian karena merokok sejak 1964, menurut Harvard. Sementara penggunaan tembakau diperkirakan menyumbang hampir 5 juta kematian di seluruh dunia, dunia medis terus melawan tren merokok ini.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Selain Asean, Cek Daftar Negara yang Mengakui SIM Indonesia

BERIKUTNYA

Cocok Untuk Investor Konservatif, Begini Tips Untung Investasi Emas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: