Dokter menyatakan bahwa baik rokok atau vape sama berbahayanya bagi tubuh (Sumber gambar: Freepik)

Rokok & Vape Sama Bahayanya untuk Kesehatan, Begini Penjelasan Dokter

28 September 2022   |   14:30 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Rokok elektrik atau dikenal dengan sebutan vape kini makin digandrungi banyak anak muda. Vape seolah sudah jadi bagian dari gaya hidup kekinian. Vape juga terlihat lebih modern, fleksibel, dan punya likuid dengan rasa yang beragam sehingga mudah disukai oleh kelompok muda. 

Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa vape lebih aman dibanding rokok. Perdebatan soal mana yang lebih sehat antara vape dan rokok seperti tidak ada habisnya. Banyak yang mengira vape lebih sehat dibanding rokok. Namun, apakah hal tersebut benar adanya?

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) Radityo Prakoso mengatakan vape sama saja bahayanya dengan rokok. Vape memang memiliki kandungan zat berbahaya yang lebih sedikit. Akan tetapi, tidak tepat pula menyebut hal itu sebagai sesuatu yang lebih sehat.

“Vape memiliki 2.800 zat toksik. Kalau rokok konvensional, 7.000 zat toksik. Kalau ditanya bagusan mana? Ya, bagusan tidak (keduanya, Red),” ujar dokter Radityo dalam Press Briefing Kemenkes, Rabu (28/9).

Baca juga: Waspada, Kebiasaan Mengisap Vape Bisa Menyebabkan Kanker Paru

Dengan demikian, efek merokok dan vape sama-sama tidak baik. Dokter Radityo menyatakan efek buruk tersebut akan mulai terasa setelah 5 tahun sampai 10 tahun setelah menjadi perokok aktif. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk berhenti merokok maupun vape.

Kedua hal tersebut juga jadi pemicu munculnya banyak penyakit tidak menular di dalam tubuh yang berbahaya, misalnya jantung. Jadi, lebih baik mencegah dibanding telanjur merasakan sakit pada masa depan.

Melansir Food and Drug Administration, rokok mengandung banyak sekali kandungan kimia yang berpotensi merusak tubuh. Beberapa kandungan yang umumnya terdapat di dalam rokok ialah asetaldehida, aseton, arsenik, acrolein, amonia, benzene, kadmium, kromium, formaldehyde, nitrosamines, toluene, tar, dan karbon monoksida.

Baca juga: Mau Paru-Paru Bersih Setelah Berhenti Merokok? Ikuti 5 Kiat Ini Yuk

Selain itu, kandungan rokok yang paling terkenal ialah nikotin. Selain berbahaya, nikotin juga senyawa yang membuat seseorang jadi kecanduan. Alhasil, orang akan selalui ingin merokok terus menerus setiap harinya.

Sementara itu, kandungan vape juga tidak kalah berbahaya dari rokok. Mengutip American Cancer Society, vape juga mengandung nikotin, volatile organic compounds, bahan kimia perasa, formaldehyde, dan beberapa bahan lainnya lagi.

Jadi, rokok dan vape memang sama-sama punya kandungan yang berbahaya bagi tubuh. Perbedaan utama dari keduanya hanya rokok tradisional masih menggunakan tembakau, sedangkan vape tidak. 

Baca juga: Terapi Pengganti Nikotin, Apakah Efektif Menghentikan Kebiasaan Merokok? 
 

Jumlah Perokok & Vape Makin Bertambah

Direktur P2PTM Eva Susanti mengatakan rokok dan vape adalah masalah yang kini sedang mengancam generasi muda Indonesia. Sebab, penjualan kedua barang tersebut ternyata meningkat. Parahnya, peningkatan itu terjadi karena banyak dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur.

Kebutuhan terhadap rokok meningkat sebesar 7,2 persen pada 2020. Kemudian, pengguna rokok elektrik juga meningkat 10 kali lipat dari 0,3 persen pada 2011, kini angkanya naik menjadi 3 persen pada 2021.

Tak jauh berbeda, konsumsi rokok pada orang dewasa juga terus menunjukkan tren peningkatan. Ada peningkatan sebesar 34,5 persen pada tahun yang sama. Eva berharap kabupaten atau kota bisa lebih mengontrol penjualan rokok dan vape, terutama kepada anak-anak.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

One Republic dan Man with a Mission Akan Tampil di Woke Up Fest 2023

BERIKUTNYA

Series Manga Junji Ito Siap Rilis Januari 2023, Netflix Bocorkan Foto Adegan Anime

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: