Ingin Bisnis Naik Kelas? Yuk Terapkan Strategi Marketing 4C
10 January 2023 |
14:03 WIB
Dalam menjalankan sebuah bisnis, seorang pelaku usaha perlu untuk memahami pentingnya strategi marketing atau pemasaran agar bisnisnya dapat terus berjalan dan naik kelas. Apalagi strategi marketing akan terus mengalami perubahan atau inovasi seiring dengan perkembangan zaman, terutama di era digital saat ini.
Para pebisnis tentu sudah tidak asing dengan strategi marketing 4P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Namun, seiring dengan banyaknya inovasi cara berjualan, strategi marketing 4P kini telah bertransformasi menjadi 4C yaitu Co-Creation, Currency, Communal Activities, Conversation.
Baca juga: Ekspansi Buka Restoran Makanan Korea Kekinian, Intip Strategi Bisnis Bos Haus!
Digital Marketing Enthusiasts Nurdin Hoerrudin mengatakan berbeda dengan marketing 4P yang lebih fokus pada penciptaan produk yang baik, nah marketing 4C ini lebih fokus pada manfaat apa yang bisa diberikan oleh produk tersebut untuk menjawab kebutuhan konsumen dengan memberikan pengalaman langsung.
Untuk membantu Genhype memahami konsep ini, yuk kita simak lebih lanjut mengenai marketing 4C dan penerapannya pada bisnis.
Co-creation yaitu bagaimana seorang pelaku usaha dapat membuat produk dengan melibatkan konsumen. Menurutnya pada strategi marketing 4P, fokus utama pelaku usaha adalah menciptakan produk yang terbaik, sedangkan 4C mendorongnya untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen (co-creation).
“Untuk itu maka pelaku usaha perlu melakukan riset untuk mengetahui keinginan konsumen sehingga dapat membantu pengembangan produk dan juga pengembangan strategi positioning produk,” ujar Nurdin saat membagikan pengalamannya bersama Ninja Xpress.
Menurutnya, berdasarkan riset Revees and Knell, konsumen akan lebih suka atau tertarik apabila mereka bisa memiliki produk hasil rancangan dengan desain otentik.
Saat akan menentukan harga, maka pelaku usaha harus melihat terlebih dahulu kondisi konsumen yang akan menjadi target pasarnya. Agar persaingan antar usaha lebih ketat, maka perlu memastikan untuk menetapkan harga yang kompetitif di pasar. Selain itu, dalam marketing 4C, pelaku usaha perlu mempertimbangkan kondisi finansial konsumen dan kondisi mata uang tempat produk tersebut akan dipasarkan.
Pelaku usaha kini ngga harus memiliki toko ketika akan berjualan. Hal ini dimungkinkan seiring dengan berkembangnya platform jual beli online (e-commerce dan media sosial) yang membuat penjualan offline tidak lagi menjadi pilihan utama.
“Usaha kecil dan menengah pun bisa langsung memulai berjualan tanpa harus memikirkan tempat. Anda bisa memulai sebuah komunitas yang seiring dengan nilai brand yang dimiliki,” kata Nurdin.
Melalui strategi tersebut maka pelaku usaha dapat menargetkan jauh lebih banyak orang dan menghasilkan penjualan yang jauh lebih tinggi. Namun, untuk itu diperlukan melakukan riset dan mengetahui saluran di mana pelanggan biasa mencari produk.
Setelah itu, jual produk sesuai dengan kebiasaan mereka dan hilangkan semua hambatan yang dihadapi saat membeli produk. Pasalnya, marketing 4C sangat mengutamakan kenyamanan pelanggan, tidak hanya ketika tatap muka tapi juga ketika belanja di online.
Conversation yaitu metode pemasaran dengan melibatkan konsumen. Menurutnya, dalam marketing 4C, pelaku usaha perlu mengubah strategi promosi yaitu ketika berjualan tidak untuk menjual barang atau jasa yang ditawarkan melainkan menciptakan sebuah conversation dengan konsumen untuk memberikan layanan dan pengalaman yang terbaik.
Untuk menciptakan conversation, bisa dengan melakukan aktivitas yang memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran dengan pelanggan daripada melakukan aktivitas pemasaran seperti iklan atau membagikan flyer.
“Kegiatan bazar memberikan kesempatan bertemu langsung dan berdiskusi dengan pelanggan. Marketing 4C menegaskan hubungan memberi dan menerima antara penjual dan pembeli tidak seperti marketing 4P yang kurang mempertimbangkan sudut pandang konsumen,” jelas Nurdin.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Para pebisnis tentu sudah tidak asing dengan strategi marketing 4P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Namun, seiring dengan banyaknya inovasi cara berjualan, strategi marketing 4P kini telah bertransformasi menjadi 4C yaitu Co-Creation, Currency, Communal Activities, Conversation.
Baca juga: Ekspansi Buka Restoran Makanan Korea Kekinian, Intip Strategi Bisnis Bos Haus!
Digital Marketing Enthusiasts Nurdin Hoerrudin mengatakan berbeda dengan marketing 4P yang lebih fokus pada penciptaan produk yang baik, nah marketing 4C ini lebih fokus pada manfaat apa yang bisa diberikan oleh produk tersebut untuk menjawab kebutuhan konsumen dengan memberikan pengalaman langsung.
Untuk membantu Genhype memahami konsep ini, yuk kita simak lebih lanjut mengenai marketing 4C dan penerapannya pada bisnis.
1. Co-Creation
Co-creation yaitu bagaimana seorang pelaku usaha dapat membuat produk dengan melibatkan konsumen. Menurutnya pada strategi marketing 4P, fokus utama pelaku usaha adalah menciptakan produk yang terbaik, sedangkan 4C mendorongnya untuk menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen (co-creation).“Untuk itu maka pelaku usaha perlu melakukan riset untuk mengetahui keinginan konsumen sehingga dapat membantu pengembangan produk dan juga pengembangan strategi positioning produk,” ujar Nurdin saat membagikan pengalamannya bersama Ninja Xpress.
Menurutnya, berdasarkan riset Revees and Knell, konsumen akan lebih suka atau tertarik apabila mereka bisa memiliki produk hasil rancangan dengan desain otentik.
2. Currency
Saat akan menentukan harga, maka pelaku usaha harus melihat terlebih dahulu kondisi konsumen yang akan menjadi target pasarnya. Agar persaingan antar usaha lebih ketat, maka perlu memastikan untuk menetapkan harga yang kompetitif di pasar. Selain itu, dalam marketing 4C, pelaku usaha perlu mempertimbangkan kondisi finansial konsumen dan kondisi mata uang tempat produk tersebut akan dipasarkan.
3. Communal activation
Pelaku usaha kini ngga harus memiliki toko ketika akan berjualan. Hal ini dimungkinkan seiring dengan berkembangnya platform jual beli online (e-commerce dan media sosial) yang membuat penjualan offline tidak lagi menjadi pilihan utama.“Usaha kecil dan menengah pun bisa langsung memulai berjualan tanpa harus memikirkan tempat. Anda bisa memulai sebuah komunitas yang seiring dengan nilai brand yang dimiliki,” kata Nurdin.
Melalui strategi tersebut maka pelaku usaha dapat menargetkan jauh lebih banyak orang dan menghasilkan penjualan yang jauh lebih tinggi. Namun, untuk itu diperlukan melakukan riset dan mengetahui saluran di mana pelanggan biasa mencari produk.
Setelah itu, jual produk sesuai dengan kebiasaan mereka dan hilangkan semua hambatan yang dihadapi saat membeli produk. Pasalnya, marketing 4C sangat mengutamakan kenyamanan pelanggan, tidak hanya ketika tatap muka tapi juga ketika belanja di online.
4. Conversation
Conversation yaitu metode pemasaran dengan melibatkan konsumen. Menurutnya, dalam marketing 4C, pelaku usaha perlu mengubah strategi promosi yaitu ketika berjualan tidak untuk menjual barang atau jasa yang ditawarkan melainkan menciptakan sebuah conversation dengan konsumen untuk memberikan layanan dan pengalaman yang terbaik.Untuk menciptakan conversation, bisa dengan melakukan aktivitas yang memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran dengan pelanggan daripada melakukan aktivitas pemasaran seperti iklan atau membagikan flyer.
“Kegiatan bazar memberikan kesempatan bertemu langsung dan berdiskusi dengan pelanggan. Marketing 4C menegaskan hubungan memberi dan menerima antara penjual dan pembeli tidak seperti marketing 4P yang kurang mempertimbangkan sudut pandang konsumen,” jelas Nurdin.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.