Ilustrasi toko gitar (Sumber gambar: Roman Odintsov/Pexels)

Prospek Bisnis Alat Musik Bekas, Ini Alasan Gitar Seken Diincar Banyak Orang

03 January 2023   |   18:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Musik merupakan bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa musik, dunia akan sepi, hampa, dan monoton, karena musik bisa mencairkan suasana, merelaksasi hati serta menstimulasi pikiran manusia.

Begitu pentingnya kehadiran musik mendorong banyak orang untuk memiliki alat musik, baik untuk kebutuhan profesional ataupun sekadar hobi. Namun, alat musik yang dijual di pasaran cenderung dibanderol dengan harga yang relatif mahal. Kondisi inilah yang menjadi peluang bisnis bagi para penjual alat musik bekas.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, geliat bisnis alat musik bekas rupanya sangat potensial. Hal itu diungkapkan oleh Mohammad Rezki, pemilik toko alat musik bekas bernama Jubelasik.

Baca jugaTren Pakaian Seken Populer, Bisnis Thrift Shop Masih Menjanjikan

Pria yang akrab disapa Kiki itu mengaku selama pandemi, dia bisa menjual gitar bekas sebanyak 80 buah dalam satu bulan. Dia mengatakan terbatasnya ruang gerak masyarakat di luar rumah saat pagebluk, membuat banyak orang akhirnya mulai menjajal hobi baru yakni bermain musik.

Tren positif itu rupanya berlanjut hingga kondisi pandemi yang mulai kondusif. Saat ini, dia mengaku bisa menjual hingga 120 gitar selama satu bulan. Hal itu salah satunya didorong dengan banyaknya konser yang dihelat tahun ini. "Ternyata setelah pandemi malah semakin banyak peminatnya," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by JUBEL ASIK (@jubelasik)



Dalam menjual alat musik bekas, Kiki menyasar konsumen kelas menengah ke bawah yang ingin membeli alat musik original dengan harga terjangkau. Di toko miliknya, dia berfokus menjual gitar, bass, amplifier, efek gitar, dan aksesorisnya dengan harga yang bervariatif mulai dari Rp2 juta hingga Rp8 juta.

Dia mengatakan kebanyakan konsumen yang membeli alat musik bekas di Jubelasik merupakan pehobi dibandingkan dengan pemusik profesional. Sebab, menurutnya, jarang pemusik profesional yang menggunakan alat musik bekas untuk menunjang kebutuhan pekerjaannya.

Ada beberapa alasan yang mendorong orang-orang membeli alat musik bekas, mulai dari mencari alat musik bermerek harga yang relatif lebih terjangkau hingga mengincar kualitas suara alat musik itu sendiri.

"Karena antara gitar baru dan gitar lama itu rasanya beda. Apalagi gitar-gitar tahun 1980-an ke bawah, itu harganya bisa ratusan juta. Pastinya sudah jadi incaran barang kolektor selama mereknya asli," jelasnya.


Untuk mencari alat musik bekas, Kiki biasanya mendapatkannya dari orang-orang yang menjual alat musiknya. Namun, dia dengan beberapa orang di timnya juga gencar mencari alat musik bekas berkualitas di marketplace dan media sosial seperti Tokopedia, Shopee, Olx dan Facebook.


Kualitas Alat Musik Bekas

Dalam prosesnya, ada beberapa kriteria alat musik bekas yang akan dibeli mulai dari produk yang harus original hingga minim penggantian partisi. Selain itu, penting juga untuk melihat kondisi fisik dari alat musik itu sendiri.

"Sekalipun ada part yang diganti, sebisa mungkin bukan partisi utama. Kecuali digantinya itu [menjadi] upgrade. Kalau yang setara apalagi downgrade itu enggak saya ambil," ucapnya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by JUBEL ASIK (@jubelasik)



Sebelum sampai ke tangan konsumen, alat musik bekas yang ada lantas akan 'dipoles' sedemikian rupa agar kondisinya siap untuk dipakai. Seperti misalnya gitar, Kiki menjelaskan biasanya pihaknya akan melakukan beberapa tahapan rekondisi mulai dari pembersihan, penggantian senar, hingga setting alat.

Untuk beberapa kasus kerusakan tertentu, dia akan membawa gitar tersebut ke tempat reparasi alat musik profesional. "Pokoknya kami buat gitarnya semulus mungkin meskipun enggak bisa seperti baru. Biar kelihatan kinclong supaya daya jualnya tinggi," tambahnya.

Dalam menentukan harga alat musik yang dijual, Kiki mengatakan hal itu tergantung dari tingkat kesulitan mendapatkan barang hingga animo konsumen. Seperti misalnya gitar dengan warna mencolok seperti pink, ungu, glitter dan pastel yang tengah banyak dicari konsumen, akan dibanderol dengan harga yang lebih tinggi.

Kondisi itulah yang membuat margin keuntungan yang didapatkan pun berbeda-beda tergantung dari kondisi barang yang didapatkan dan harga baru yang dibanderol di pasaran. Adapun, beberapa model gitar yang saat ini paling diminati konsumen adalah gitar telecaster dan gitar gibson les paul.

Kiki mengatakan penjualan alat musik bekas Jubelasik lebih banyak dilakukan melalui media sosial Instagram dan marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Olx. Diakui oleh Kiki tantangan terbesarnya saat ini dalam menjalankan bisnisnya adalah sulitnya mendapatkan alat musik bekas berkualitas.

Hal itu dikarenakan saat ini telah menjamurnya toko atau lapak yang menjual alat musik bekas, sehingga ketersediaan barang pun menjadi terbatas. "Nyarinya cukup susah sekarang, enggak segampang dulu. Kalau dulu enak banget cari barang [alat musik bekas]," imbuhnya.

Kendati demikian, dia menilai bahwa ke depannya peluang bisnis alat musik bekas akan tetap potensial. Terlebih, saat ini masyarakat semakin mudah untuk mengakses musik dari berbagai platform streaming musik digital. Hal itupun yang kemudian membuat banyak orang bisa lebih mudah akrab dengan musik.

"Ketika mereka jatuh cinta sama musik, mungkin mereka pengen belajar gitar. Akhirnya mereka beli gitar atau alat musik lainnya," katanya.

Baca jugaHobi Jadi Cuan, Yuk Intip Keuntungan Bisnis Thrift Shop Online

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

6 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli Asuransi

BERIKUTNYA

5 Fakta BABYMONSTER, Girl Group Baru Besutan YG Entertainment

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: