Wall climbing (Sumber gambar: Unsplash/Jonathan J Castellon)

Menyiapkan Diri untuk Olahraga Ekstrem Wall Climbing

30 December 2022   |   15:30 WIB
Image
Gita Carla Hypeabis.id

Like
Apakah Genhype adalah tipe orang yang menyukai olahraga biasa-biasa saja atau kalian termasuk seorang pencinta tantangan yang suka memacu adrenalin? Kalau iya, maka kalian wajib mencoba olahraga ekstrem yang satu ini, yakni wall climbing.

Pada awalnya climbing merupakan bagian dari kegiatan pendakian gunung. Olahraga ini biasa digunakan untuk memanjat gunung atau daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45 derajat dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu.

Namun, karena kepopulerannya, olahraga ini sudah dimodifikasi dari media tebing gunung (rock climbing) menjadi papan buatan yang tak kalah menantangnya yang dikenal dengan nama wall climbing. Di Indonesia, wall climbing sudah menjadi salah satu hobi yang banyak digemari masyarakat. Tak hanya didominasi oleh pria, kaum wanita juga menyukainya. 

Baca jugaProfil Veddriq Leonardo, Atlet Indonesia Papan Atas Olahraga Panjat Tebing Tingkat Dunia

Olahraga wall climbing memiliki keunikan tersendiri karena tidak hanya mengandalkan otot. Untuk bisa mencapai puncak, hal pertama yang harus diperhatikan adalah teknik-teknik saat akan memanjat. Selain itu, olahraga ini juga menggunakan otak seperti saat mengaitkan carabiner ke dalam kaitan besi yang menancap di tebing, memasukkan jari ke dalam lubang di dinding tebing, bergantung di udara serta berpikir mengenai strategi berikutnya, hingga mengangkat tubuh atau mengayun ke samping.

Seperti itulah hal-hal yang dilakukan oleh seorang pemanjat tebing sedang beraksi. Terlihat berbahaya memang. Namun, dengan persiapan dan perhitungan tepat, panjat tebing memiliki banyak keuntungan.

Seiring perkembangan zaman, kegiatan panjat tebing bisa dijadikan sebagai kegiatan olahraga yang dipertandingkan baik di tingkat lokal hingga global. Bahkan ada beberapa atlet dari Indonesia yang sudah mencetak prestasi baik di tingkat nasional dan internasional. 

Berikut beberapa yang harus diperhatikan untuk berolahraga wall climbing. Simak yuk! 


Kesiapan Fisik

Sama halnya dengan jenis olahraga ekstrem yang lain, wall climbing sangat membutuhkan kesiapan fisik. Memanjat tidak hanya membutuhkan kekuatan tubuh saja, karena hampir semua otot berperan besar. Oleh karena itu, latihan fisik sangat diperlukan untuk melakoni aktivitas dengan aman dan nyaman. 

Mulailah dengan latihan berlari secara rutin karena hal ini sangat bermanfaat untuk pola pengaturan pernapasan. Setelah itu barulah memulai membentuk ketahanan dan kekuatan otot dengan cara latihan beban yang simpel seperti push up dan pull up. Kemudian lanjut lagi dengan latihan fisik menggunakan alat bantuan seperti dumbbell dan barbel.
 

Kelenturan Tubuh

Jangan pernah menyepelekan pentingnya kelenturan tubuh, terlebih untuk aktivitas wall climbing. Kelenturan tubuh sangat menentukan bisa atau tidaknya kalian melewati rute rintangan yang ada. Dengan demikian, upayakan untuk selalu melakukan pemanasan seperti stretching atau kardio sebelum memanjat.


Mental yang Kuat

Dalam wall climbing, faktor keberhasilan juga ditentukan oleh mental yang kuat dan tidak mudah mengeluh. Tidak ada kata capek, lelah, dan tidak bisa. Kalian harus meyakinkan diri sebelum memanjat bahwa kalian bisa meraih puncak. Bila terjatuh, terus coba dan ulangi hingga sukses. 


Peralatan Climbing

Terakhir, sebelum memanjat perhatikan dan persiapkan dengan baik peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam olahraga ekstrem ini. cek terlebih dahulu apakah kualitasnya masih bagus dan layak digunakan. Berikut adalah beberapa peralatan primer wall climbing yang wajib diketahui:


1. Tali

Tali merupakan salah satu item yang wajib dimiliki karena fungsinya sebagai pengaman agar pemanjat tidak sampai menyentuh tanah (freefall). Tali karmantel dibagi tiga jenis, yaitu statis, semi statis, dan dinamis yang masing-masing memiliki kelenturan dan fungsi berbeda.

Umumnya tali yang dipergunakan adalah jenis tali statis yang memiliki tingkat kelenturan 0 persen sampai 6 persen. Selain itu, wajib juga untuk memakai tali karmantel yang memiliki daya lentur hingga 30 persen sebagai alat pengaman yang utama.


2. Harness

Kegunaan alat satu ini adalah sebagai pengaman untuk pemanjat maupun belayer. Kaitkan atau hubungkan harness pada tali atau anchor. Ada dua tipe harness secara umum, yaitu seat harness dan full body harness.


3. Karabiner

Karabiner merupakan alat seperti pengait yang digunakan untuk menghubungkan titik pengaman dengan tali. Bahan karabiner terbuat dari alluminium alloy yang sangat kuat namun ringan.


4. Sepatu

Olahraga se-ekstrem wall climbing harus memakai sepatu khusus.  Biasanya sepatu ini dijual di toko-toko olahraga, pilihlah sepatu yang memiliki sol dengan kelenturan yang tinggi, jadi untuk melompati satu pointer ke pointer lainnya bisa dilakukan dengan lebih mudah. 

5. Helm

Tentunya untuk melindungi bagian kepala dari benda-benda yang berjatuhan dari atas. Bahan yang aman dipakai haruslah dibuat dari plastik khusus yang tebal dan ringan.

Baca juga5 Lokasi Panjat Tebing Terpopuler di Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Daftar Lengkap Pemenang MBC Entertainment Awards 2022

BERIKUTNYA

Menelusuri Perjalanan Karier Meriah Vivienne Westwood dari Masa ke Masa

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: