Ilustrasi Trail Run (sumber gambar Unsplash/ Alessio Soggetti)

Trail Run, Kombinasi Keindahan Alam & Tantangan Ekstrem untuk Para Pegiatnya

21 August 2023   |   13:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Cabang olahraga lari trail di Indonesia belakangan ini mulai banyak diminati khalayak pencinta aktivitas luar ruangan. Pasalnya, tren olahraga ekstrem ini  juga menghadirkan sensasi adrenalin sekaligus pemandangan alam dalam satu waktu bagi para pegiatnya.

Pengalaman itu pun diamini oleh Rico (33). Lelaki asal Jakarta itu sudah beberapa kali menjalani olahraga trail run di tengah kesibukannya sebagai karyawan swasta. Salah satunya dengan berlari di beberapa track Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.

Baca juga: Bali Trail Running Ultra 2023 Makin Seru dengan Tambahan Kategori Baru

Trail adalah olahraga lari yang dilakukan di jalur alam terbuka, seperti hutan, pegunungan, atau bukit. Jalur lari ini iasanya memiliki medan bervariasi dan menantang daripada jalur lari di jalan raya. Misalnya, tanjakan, turunan, dan rintangan alami lainnya. 

Bermula dari hobi mendaki gunung, trail run memiliki keunikan sendiri baginya. Sebab, selain tidak perlu membawa beban berat seperti saat naik gunung, dengan olahraga tersebut dia bisa lebih leluasa menikmati pemandangan sambil memacu daya tahan fisiknya.

Terlebih lewat trail run dia bisa memangkas waktu saat akhir pekan atau momen liburan tiba. Dibandingkan naik gunung yang membutuhkan waktu 2-3 hari, dengan olahraga itu dia hanya membutuhkan waktu pagi sampai sore hari untuk naik dan turun gunung dengan sensasi yang sama.

"Sebenarnya karena diburu waktu libur kerja yang mepet hingga akhirnya menggeluti olahraga ini, karena memang lebih efektif dibanding naik gunung dengan peralatan lengkap," katanya.

Ketua Bali Trail Run, Budiana mengatakan, olahraga trail run populer berkat penggunaan media sosial. Para trailer (pelari trail) yang menggugah aktivitasnya di alam terbuka akhirnya membuat orang-orang tertarik dengan aktivitas tersebut.

Keindahan panorama alam yang dilalui oleh pegiat trail run juga menjadi hal yang tidak didapat di olahraga lari biasa. Bahkan tantangan ekstra dengan adanya kontur jalur yang lebih teknikal juga membuat beberapa orang tertantang untuk menjajakinya.

Adapun, salah satu persiapan yang perlu dilakukan untuk kegiatan ini yaitu kondisi fisik dan mental. Namun perlu juga alat pendukung lain, termasuk gear standar seperti sepatu trail running, smartwatch, vest atau ransel minuman, tracking poll, dan headlamp.

Sampai saat ini menurutnya belum ada kategori spesifik mengenai jarak tempuh olahraga trail run. Namun, sebagian besar pegiat biasanya membaginya dalam kategori shot (jarak 5-7 km) long (jarak 10-30 km), atau ultra diatas 40 km sampai ratusan kilometer.

"Kegiatan ini juga bisa berdasarkan tingkat kesulitan rute dan elevasi medan. Ada yang disebut dengan istilah easy atau hard, dan ada juga yang khusus lomba berlari di ketinggian atau sky race," katanya.

Bagi pemula, Budiana menyarankan untuk mulai berlari di rute yang sedikit teknikal dan bervariasi. Beberapa di antaranya termasuk jalur berpasir, berbatu, berlubang, basah, berdebu, hingga menanjak atau menurun.

Selain itu, penting juga bagi pegiat untuk belajar navigasi. Sebab seringkali bila tidak fokus, rute yang dilewati akan bertemu dengan jalan buntu, tebing atau bahkan jurang. Oleh karena itu dia juga menyarankan untuk bergabung dengan komunitas trail run, seperti klub hash dan yang lainnya.

"Kalau digeluti, sudah pasti olahraga ini juga akan membuat badan dan mental jadi lebih sehat. Sebab selain berolahraga para pegiat juga bisa menyaksikan keindahan alam yang ada di depan mata saat trail running," katanya.

Baca juga: Bosan Lari di Jalan Raya? Cobain Sensasi Lari Trail di Gunung

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

50 Persen ASN DKI Jakarta Mulai WFH Hari Ini, Simak Aturan Lengkapnya

BERIKUTNYA

4 Fakta Pernikahan Pesepak Bola Timnas Pratama Arhan & Selebgram Azizah Salsha

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: