Ini Keistimewaan Mi Soba, Kuliner Tradisional Khas Jepang Bernilai Gizi Tinggi
22 December 2022 |
19:24 WIB
Bagi kalian pecinta makanan Jepang tentu sudah tidak asing lagi dengan sushi, shabu-shabu, ramen, atau udon. Namun, ada satu jenis kuliner tradisional khas Jepang yang mungkin masih belum banyak dikenal masyarakat Indonesia yaitu Mi Soba, makanan tradisional khas Jepang yang dibuat sejak abad ke-16.
Mi soba mulai banyak dinikmati masyarakat Jepang pada zaman Edo dan masih eksis hingga saat ini. Menariknya, bukan cuma sebagai makanan sehari-hari, mi soba juga banyak dihidangkan sebagai menu spesial pada momen-momen khusus, termasuk saat menyambut tahun baru.
Nah, biar Genhype enggak penasaran, yuk kita mengenal lebih jauh mi soba, bagaimana proses pembuatannya dan keistimewaannya seperti yang disampaikan oleh Soba Master Kashikura dalam Experience Japanese Food Culture - Teuchi Soba yang diselenggarakan oleh Kedutaan Jepang di Indonesia.
Pertama, biji soba yang telah dkhaluskan dan dibuat menjadi tepung dicampur dengan air lalu diaduk dengan tangan hingga pulen. Tepung soba yang pulen tersebut kemudian dipipihkan hingga tips lalu dipotong-potong halus menjadi mie untuk kemudian direbus dan dapat disajikan. Soba memiliki tekstur mie yang lebih tipis dan elastis dengan warna cokelat keabu-abuan.
Di samping itu, mi soba juga dapat bertahan dalam berbagai perubahan iklim bahkan ketika Jepang dilanda bencana alam yang menyebabkan musim dingin menjadi sangat dingin, mie soba tetap menunjukkan kualitas yang baik berbeda dengan pangan lainnya seperti beras.
Namun, saat ini mi soba dapat dinikmati di dalam mangkuk lalu diberi tambahan kuah yang gurih dengan tambahan toping di atasnya mulai dari tempura, daun bawang, kerang oyster, hingga rumput laut, ada juga yang memberi tambahan telur di atasnya.
Menariknya, mi soba dapat disajikan secara hangat ataupun dingin. "Saat menikmati Mie Soba dingin maka aroma dan enaknya rasa soba lebih terasa tapi selain dingin bisa juga makan soba dengan sup yang hangat, bisa ditambah toping telur," jelasnya.
Namun demikian, ternyata tidak semua orang Jepang bisa membuat soba dari nol di rumahnya masing-masing. Maka untuk dapat menikmati soba, mereka biasanya pergi ke restoran soba dan harga sajian masakan inipun tidak terlalu mahal.
Toshikoshi soba memiliki arti soba pergantian tahun. Toshikoshi soba disantap sebagai hidangan terakhir dalam suatu tahun. Hidangan ini berfungsi untuk memberikan umur yang panjang sekaligus kesehatan dan keberuntungan yang berlimpah di tahun selanjutnya.
Selain itu, soba juga berfungsi untuk memberikan suasana kekeluargaan dan keakraban bagi masyarakat yang menikmatinya. Toshikoshi soba dimakan saat tengah malam pada tanggal 31 Desember, sebelum berganti hari berikutnya. "Soba menjadi makanan khas, sering dikatakan kalau orang Jepang yang baru pulang dari luar Jepang saat kembali ke Jepang ingin makan mi soba," jelasnya.
Baca juga: Onigiri Ini Hasil Perpaduan Menu Khas Jepang Bercita Rasa Indonesia
Editor: Roni Yunianto
Mi soba mulai banyak dinikmati masyarakat Jepang pada zaman Edo dan masih eksis hingga saat ini. Menariknya, bukan cuma sebagai makanan sehari-hari, mi soba juga banyak dihidangkan sebagai menu spesial pada momen-momen khusus, termasuk saat menyambut tahun baru.
Nah, biar Genhype enggak penasaran, yuk kita mengenal lebih jauh mi soba, bagaimana proses pembuatannya dan keistimewaannya seperti yang disampaikan oleh Soba Master Kashikura dalam Experience Japanese Food Culture - Teuchi Soba yang diselenggarakan oleh Kedutaan Jepang di Indonesia.
1. Bahan Utama & Cara Pembuatan
Berbeda dengan jenis mie pada umumnya yang terbuat dari terigu, soba memiliki bahan utama berupa biji soba (Japanese buckwheat). Untuk proses pengolahan Mie Soba ini dibutuhkan suatu keahlian khusus yang dimiliki oleh Soba Master.Pengolahan mi soba (sumber: Dewi Andriani)
Pertama, biji soba yang telah dkhaluskan dan dibuat menjadi tepung dicampur dengan air lalu diaduk dengan tangan hingga pulen. Tepung soba yang pulen tersebut kemudian dipipihkan hingga tips lalu dipotong-potong halus menjadi mie untuk kemudian direbus dan dapat disajikan. Soba memiliki tekstur mie yang lebih tipis dan elastis dengan warna cokelat keabu-abuan.
2. Nilai Gizi
Soba Master, Kashikura mengatakan bahwa soba memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan mie yang dibuat dari tepung terigu karena soba kaya akan vitamin B, serat pangan, mineral, dan rendah lemak.Di samping itu, mi soba juga dapat bertahan dalam berbagai perubahan iklim bahkan ketika Jepang dilanda bencana alam yang menyebabkan musim dingin menjadi sangat dingin, mie soba tetap menunjukkan kualitas yang baik berbeda dengan pangan lainnya seperti beras.
Baca juga: Ini Lho Resep Katsu Sando, Roti Lapis Isi Daging khas Jepang
3. Cara Penyajian
Secara tradisional, mi soba yang sudah direbus disajikan di atas keranjang bambu atau kotak kayu yang disebut okamochi. Kuahnya dibuat terpisah di dalam mangkuk kecil lalu cara menyantapnya adalah dengan cara mencelupkan mi ke dalam kuah yang berwarna hitam pekat.Namun, saat ini mi soba dapat dinikmati di dalam mangkuk lalu diberi tambahan kuah yang gurih dengan tambahan toping di atasnya mulai dari tempura, daun bawang, kerang oyster, hingga rumput laut, ada juga yang memberi tambahan telur di atasnya.
Menariknya, mi soba dapat disajikan secara hangat ataupun dingin. "Saat menikmati Mie Soba dingin maka aroma dan enaknya rasa soba lebih terasa tapi selain dingin bisa juga makan soba dengan sup yang hangat, bisa ditambah toping telur," jelasnya.
Namun demikian, ternyata tidak semua orang Jepang bisa membuat soba dari nol di rumahnya masing-masing. Maka untuk dapat menikmati soba, mereka biasanya pergi ke restoran soba dan harga sajian masakan inipun tidak terlalu mahal.
4. Hidangan Istimewa
Selain dapat dinikmati pada hari biasa, mi soba juga menjadi hidangan spesial pada acara khusus, salah satunya saat malam pergantian tahun. Tradisi ini sudah dimulai ketika pada zaman Edo ada soba yang dimakan saat malam pergantian tahun baru atau lebih dikenal dengan sebutan “toshikoshi soba” yang artinya soba melewatkan tahun.Toshikoshi soba memiliki arti soba pergantian tahun. Toshikoshi soba disantap sebagai hidangan terakhir dalam suatu tahun. Hidangan ini berfungsi untuk memberikan umur yang panjang sekaligus kesehatan dan keberuntungan yang berlimpah di tahun selanjutnya.
Selain itu, soba juga berfungsi untuk memberikan suasana kekeluargaan dan keakraban bagi masyarakat yang menikmatinya. Toshikoshi soba dimakan saat tengah malam pada tanggal 31 Desember, sebelum berganti hari berikutnya. "Soba menjadi makanan khas, sering dikatakan kalau orang Jepang yang baru pulang dari luar Jepang saat kembali ke Jepang ingin makan mi soba," jelasnya.
Baca juga: Onigiri Ini Hasil Perpaduan Menu Khas Jepang Bercita Rasa Indonesia
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.