Baterai smartphone (Sumber gambar: Unsplash/Tyler Lastovich)

Smartphone Bakal Pakai Lagi Baterai yang Bisa Dilepas, Ini Alasannya!

21 December 2022   |   18:57 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Ponsel pintar atau smartphone saat ini sebagian besar menggunakan baterai tanam atau permanen (non-removable battery). Maraknya pemakaian baterai tipe ini tak lepas dari kualitasnya yang diklaim lebih baik dari sisi daya tahan dan umur pemakaian, dibandingkan dengan baterai yang bisa dilepas (removable battery). 

Ya, Genhype barangkali masih ingat bagaimana ponsel-ponsel dulu menggunakan konsep baterai yang kedua. Jika terjadi masalah dengan bagian daya perangkat, pengguna bakal melepas baterai lama dan menggantinya dengan yang baru. Kegiatan itu jarang kita temukan pada model smartphone modern yang umumnya memakai baterai tanam. 

Akan tetapi, removable battery tampaknya bakal diterapkan lagi pada masa mendatang. Pasalnya, anggota parlemen Uni Eropa akhirnya menyepakati aturan baru yang bertujuan membuat baterai lebih berkelanjutan dan dapat digunakan kembali. Aturan mencakup seluruh siklus masa pakai baterai, termasuk ekstraksi material, produksi industri, dan pembuangan. 

Uni Eropa sejak awal tahun ini memang telah mempertimbangkan aturan baru terkait dengan isu keberlanjutan untuk industri elektronik. Pembahasannya termasuk mengenai perpanjangan umur produk elektronik untuk menghindari pemborosan, termasuk dengan melarang ponsel memakai baterai tanam atau terintegrasi di Eropa. 

Baca juga5 Cara Merawat Baterai Ponsel Android & iPhone Biar Awet & Tahan Lama

Dalam aturan terbaru, sebagaimana dilansir dari Sammobile, Eropa mengumumkan bahwa mereka menginginkan baterai yang lebih mudah dilepas dan diganti. Otoritas wilayah tersebut menyatakan baterai perangkat elektronik harus mudah diakses dan mudah diganti. 

Regulasi baru itu juga mewajibkan merek dan produsen teknologi untuk merancang perangkat mereka sedemikian rupa, sehingga baterainya dapat diganti dengan mudah. Proses penggantian itu harus bisa dilakukan baik dengan melepas penutup baterai atau dengan cara melepas sekrup yang mudah di akses. 

Dengan dalih ini, bukan tidak mungkin smartphone masa depan bakal kembali menggunakan removable battery alias ponsel yang baterainya bisa dilepas pasang dengan mudah. Hal ini punya tujuan untuk membuat industri elektronik lebih berkelanjutan, dan mengurangi biaya layanan purna jual yang berlebih dari produsen. 

Laporan dari Gizchina menambahkan bahwa regulasi anyar itu juga meminta para produsen teknologi untuk lebih memberikan informasi kepada para penggunanya. Diharapkan baterai akan membawa label dan kode QR yang berisi informasi tentang kapasitas, daya tahan, hingga komposisi kimia yang terkandung di dalamnya. 

Tak hanya itu, untuk meningkatkan masa pakai baterai, ponsel dan tablet akan segera diminta untuk menampilkan label energi. Dengan label tersebut, produsen  harus memberi tahu pelanggan tentang karakteristik baterai termasuk tentang ketahanan air dan debu dari produk tersebut. Label ini sejatinya telah dipakai untuk perangkat elektronik televisi dan mesin cuci. 

Baca jugaPerhatikan, Cara Aman Pengisian Baterai Smartphone Supaya Awet
 

Implementasi Lebih Luas 

Peraturan baterai terbaru saat ini telah disetujui oleh parlemen Uni Eropa, tetapi masih ada waktu yang cukup lama untuk regulasi tersebut efektif, serta masih terbuka untuk adanya perubahan. Langkah ketat terkait isu keberlanjutan ini memang baru digaungkan oleh otoritas Uni Eropa, tapi bukan mustahil implementasinya bakal lebih luas ke wilayah lain. 

Perusahaan elektronik sangat kecil kemungkinannya menyiapkan produk khusus untuk pasar Eropa saja, karena desain perangkat akan berpengaruh pada proses produksi. Bagaimanapun, Benua Biru merupakan pangsa pasar yang besar bagi merek smartphone sehingga tidak mungkin ditinggalkan, bahkan dengan aturan unik yang ada sekarang. 

Kebijakan ini muncul tak lama setelah Uni Eropa memutuskan untuk memberlakukan porta pengisian daya universal. Kendati sebagian besar produsen smartphone saat ini sudah menggunakan porta USB-C, tapi beberapa di antaranya masih memakai porta generasi sebelumnya atau porta khusus. 

Salah satunya adalah raksasa teknologi, Apple, yang masih menggunakan porta Lightning eksklusif untuk beberapa produk mereka, termasuk iPhone dan iPad. Akan tetapi dengan adanya aturan dari Uni Eropa - dan faktor lainnya - perusahaan telah mengonfirmasi bahwa mereka akan beralih dari porta khusus itu ke porta USB-C. 

Dalam sebuah wawancara yang diselenggarakan oleh Wall Street Journal, Manajer Pemasaran Apple Greg Scallon, menyebut bahwa Apple akan mematuhi persyaratan Eropa tentang pengisian daya universal. Mereka bakal beralih ke tipe USB yang ditentukan pada 2024. Adapun, sejumlah laporan lain menyebut bahwa iPhone 15 Series bakal jadi yang pertama memakai porta USB-C alih-alih Lightning.

Baca jugaiPhone Akan Gunakan USB-C Mulai 2024, Cek Kelebihan & Kekurangannya?

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Fish & Co. Tutup, Intip Rekomendasi Restoran Fish & Chips Enak di Jakarta

BERIKUTNYA

5 Tips Merawat Kain Batik Agar Terjaga Keindahannya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: