Ilustrasi baterai ponsel. (Sumber gambar: Unsplash/Sten Rittenfeld)

5 Cara Merawat Baterai Ponsel Android & iPhone Biar Awet & Tahan Lama

29 July 2022   |   09:30 WIB

Like
Salah satu masalah ponsel yang dikeluhkan banyak pengguna adalah performa baterai yang cepat turun sehingga daya tahannya makin pendek dan cepat habis. Sebenarnya jika diperhatikan, masalah itu tidak lepas dari kebiasaan pengguna sehari-hari, termasuk frekuensi penggunaan ponsel yang makin meningkat seperti bermain gim.

Meski karakteristik baterai ponsel yang kini menggunakan jenis lithium-ion dianggap memiliki densitas energi yang lebih tinggi dan ukuran yang lebih kecil, baterai ini tetap tak luput dari penurunan kualitas setelah penggunaan selama beberapa tahun.

Untuk menjaga baterai agar tetap awet dan bertahan lama saat digunakan setelah pengisian baterai, yuk simak beberapa tipsnya.
 

1. Pastikan baterai tidak sampai habis dan pengisian daya tidak sampai penuh.

Kebanyakan dari Genhype mengisi baterai sampai 100 persen dan/atau menghabiskan baterai ponsel sampai nol persen. Namun, hal ini dianggap kurang baik bagi kesehatan baterai ponsel. Hal ini disebabkan karena cara tersebut bisa membuat baterai berisiko stres karena masa pakai yang berkurang ditambah dengan voltase yang tinggi saat pengisian.

Idealnya, pemakaian ponsel disarankan berhenti sebelum di bawah 20-30 persen dan pengisian baterai dilakukan sampai sekitar 80-90 persen. Untuk baterai iPhone, pengisian disarankan untuk dilakukan sekitar 50 persen.
 

2. Isi baterai dengan cara yang lebih lambat.

Teknologi baterai saat ini yang memiliki fitur pengisian cepat membuat waktu menjadi lebih efisien, tapi penggunaan fitur ini yang terlalu sering bisa memicu baterai mudah berumur pendek terutama untuk baterai pada ponsel yang lebih tua. Untuk memaksimalkan baterai, penggunaan fitur ini lebih disarankan saat keadaan genting.

Sebagai alternatif, matikan fitur pengisian baterai cepat atau pakai metode pengisian yang lebih lambat seperti pengisian melalui komputer atau laptop yang tidak menggunakan fitur tersebut.
 

3. Jaga suhu ponsel.

Ada masa di mana ponsel akan mengalami panas berlebihan sebagai dampak dari suhu luar ruangan atau penempatan yang membuat suhu menjadi panas. Idealnya, ponsel yang baik berada dalam suhu 16-22 derajat Celsius untuk menjaga komponen dalam ponsel beserta dengan baterainya, tapi limit dari suhu ini dibatasi sampai 35 derajat Celsius agar ponsel bisa bekerja dengan baik.

Namun, hindari suhu di atas 35 derajat Celsius dan di bawah nol derajat Celsius. Hal ini disebabkan karena perangkat lunak bisa bekerja dengan tidak maksimal saat suhu terlalu panas atau terlalu dingin.
 

4. Matikan dan atur ulang beberapa fitur.

Penggunaan fitur dalam ponsel juga menambah energi yang dikeluarkan oleh baterai. Beberapa fitur yang memakan masa penggunaan baterai pada ponsel adalah WiFi, Bluetooth, GPS atau lokasi, dan fitur asisten seperti Assistant dan Siri.

Hal ini disebabkan karena keempat fitur tersebut memanfaatkan energi baterai yang cukup banyak saat memindai adanya jaringan koneksi atau ada perangkat yang tersambung dengan ponsel. Untuk itu, mematikan atau mengatur ulang fitur-fitur ini saat tidak digunakan akan memperpanjang usia pakai baterai.
 

5. Gunakan mode gelap dan atur pencahayaan.

Selain fitur dalam ponsel, pencahayaan dan mode keterangan pada ponsel memiliki dampak yang cukup signifikan pada performa baterai dan masa pakainya. Umumnya, pencahayaan yang terlalu terang bisa menjadi faktor penurunan baterai karena energi yang digunakan.

Biasanya, upaya yang bisa dilakukan adalah menggunakan pencahayaan yang secukupnya dengan kecenderungan buram serta mode gelap untuk tampilan ponsel dan aplikasi. Namun, mode gelap lebih direkomendasikan untuk ponsel dengan layar OLED.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Artis Remaja Perlu Siapkan Mental untuk Hadapi Tekanan sebagai Figur Publik

BERIKUTNYA

10 Rekomendasi Film & Serial Netflix Agustus 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: