Penting, Perhatikan 4 Hal Ini untuk Menata Keuangan Akhir Tahun
19 December 2022 |
18:28 WIB
Tinggal menghitung hari, 2022 segera berakhir. Inilah saat yang tepat untuk mengevaluasi perjalanan hidup kita sepanjang tahun ini. Termasuk soal menata keuangan. Kira-kira, apa saja yang perlu diperbaiki dan mesti ditingkatkan? Evaluasi ini penting agar kuangan kita enggak berantakan pada tahun depan.
Nah, dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekend, bagi kalian yang mau mengevaluasi keuangan selama setahun ini, ada empat poin yang menurut perencana keuangan Irshad Wicaksono perlu dipertimbangkan.
Baca juga: Impulsive Buying Bikin Kondisi Keuangan Berantakan, Ini Kiat Mencegahnya
Mengecek rasio keuangan berguna untuk mencegah terjadinya defisit pendapatan selama satu periode. Sebab, pada dasarnya, mengecek rasio keuangan tidak hanya perlu dilakukan pada akhir tahun saja, tetapi juga dilakukan setiap akhir bulan.
“Misalnya tabungan dan investasi, minimal 10 persen [dari pendapatan], kalau bisa lebih, maka lebih bagus. Kalau ada utang, syaratnya maksimal 30 persen,” katanya.
Jika kalian berani memiliki rencana besar pada tahun depan, maka kalian juga harus berani menambah jumlah dana yang Anda sisihkan untuk investasi. Di sisi lain, ketika utang kalian melebihi 30 persen, ada baiknya segera menata kembali beban tersebut. Caranya tentu dengan melunasi tagihan yang jatuh temponya paling dekat.
Jangan lupa untuk fokus memenuhi dana darurat. Buat kalian yang masih lajang, dana darurat pada akhir tahun ini usahakan sudah mencapai enam kali pendapatan bulanan.
Sementara itu, bagi kalian yang sudah berkeluarga, dana darurat yang harus disimpan di dalam tabungan paling tidak sembilan kali pendapatan. Soalnya, kita tidak bisa memungkiri, sebaik apapun rencana yang kita susun, bisa jadi tidak akan berjalan persis seperti yang diinginkan jika Tuhan berkehendak lain.
Contohnya, anggota keluarga sakit sehingga memerlukan biaya perawatan atau rumah kebanjiran sehingga harus melakukan beberapa renovasi rumah. Jika kalian menemui permasalahan demikian, tak perlu patah semangat, kalian hanya perlu menunda sebentar resolusi tersebut untuk menyelesaikan pos kebutuhan yang sifatnya darurat ini.
“Yang penting harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinganan. Anda juga harus bisa mengurutkan sesuai dengan prioritas yang menurut Anda paling penting,” tuturnya.
Di samping itu, penggunaan asuransi akan sangat bermanfaat untuk melakukan proteksi pada saat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Untuk membuka tahun yang baru, buatlah resolusi perencanaan keuangan yang lebih baik berdasarkan hasil review pada tahun sebelumnya. Buatlah resolusi yang tujuannya agar kondisi keuangan semakin sehat. Di sini, resolusi keuangan harus terukur. Artinya, setiap orang harus bisa mengukur apa yang menjadi kebutuhan pada beberapa tahun ke depan.
Misalnya, pendapatan Anda Rp10 juta. Sementara anak kalian sebentar lagi lahir. Artinya, selain biaya untuk keperluan sehari hari, dalam 6 tahun ke depan, anak kalian harus masuk sekolah.
Dengan demikian, jika kalian hendak menabung selama 6 tahun untuk memenuhi biaya pendidikan anak, berarti kalian harus bisa memperkirakan besaran tabungan setiap bulannya agar pada tahun ke-6, dana masuk ke sekolah sudah bisa terpenuhi.
Guna membangun pola keuangan yang baik di masa depan, ada baiknya kalian memperkuat literasi keuangan.
Hal ini bisa dilakukan dengan banyak berdiskusi dengan agen sekuritas atau orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang perencanaan keuangan, seperti investasi maupun asuransi. Dengan begitu, kalian bisa lebih cerdas mengelola dana ke kanal yang lebih produktif.
Kita harus mencari pengetahuan, misalkan dari buku atau Internet. Selain itu, pelajari kondisi perekonomian saat ini. Misalkan, pemerintah sedang menggalakkan infrastruktur, maka bisa jadi saham di sana sedang bagus.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Nah, dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekend, bagi kalian yang mau mengevaluasi keuangan selama setahun ini, ada empat poin yang menurut perencana keuangan Irshad Wicaksono perlu dipertimbangkan.
Baca juga: Impulsive Buying Bikin Kondisi Keuangan Berantakan, Ini Kiat Mencegahnya
1. Cek Rasio Keuangan
Mengecek rasio keuangan berguna untuk mencegah terjadinya defisit pendapatan selama satu periode. Sebab, pada dasarnya, mengecek rasio keuangan tidak hanya perlu dilakukan pada akhir tahun saja, tetapi juga dilakukan setiap akhir bulan. “Misalnya tabungan dan investasi, minimal 10 persen [dari pendapatan], kalau bisa lebih, maka lebih bagus. Kalau ada utang, syaratnya maksimal 30 persen,” katanya.
Jika kalian berani memiliki rencana besar pada tahun depan, maka kalian juga harus berani menambah jumlah dana yang Anda sisihkan untuk investasi. Di sisi lain, ketika utang kalian melebihi 30 persen, ada baiknya segera menata kembali beban tersebut. Caranya tentu dengan melunasi tagihan yang jatuh temponya paling dekat.
2. Cek Ketersediaan Dana Darurat
Jangan lupa untuk fokus memenuhi dana darurat. Buat kalian yang masih lajang, dana darurat pada akhir tahun ini usahakan sudah mencapai enam kali pendapatan bulanan. Sementara itu, bagi kalian yang sudah berkeluarga, dana darurat yang harus disimpan di dalam tabungan paling tidak sembilan kali pendapatan. Soalnya, kita tidak bisa memungkiri, sebaik apapun rencana yang kita susun, bisa jadi tidak akan berjalan persis seperti yang diinginkan jika Tuhan berkehendak lain.
Contohnya, anggota keluarga sakit sehingga memerlukan biaya perawatan atau rumah kebanjiran sehingga harus melakukan beberapa renovasi rumah. Jika kalian menemui permasalahan demikian, tak perlu patah semangat, kalian hanya perlu menunda sebentar resolusi tersebut untuk menyelesaikan pos kebutuhan yang sifatnya darurat ini.
“Yang penting harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinganan. Anda juga harus bisa mengurutkan sesuai dengan prioritas yang menurut Anda paling penting,” tuturnya.
Di samping itu, penggunaan asuransi akan sangat bermanfaat untuk melakukan proteksi pada saat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
3. Persiapkan Resolusi
Untuk membuka tahun yang baru, buatlah resolusi perencanaan keuangan yang lebih baik berdasarkan hasil review pada tahun sebelumnya. Buatlah resolusi yang tujuannya agar kondisi keuangan semakin sehat. Di sini, resolusi keuangan harus terukur. Artinya, setiap orang harus bisa mengukur apa yang menjadi kebutuhan pada beberapa tahun ke depan. Misalnya, pendapatan Anda Rp10 juta. Sementara anak kalian sebentar lagi lahir. Artinya, selain biaya untuk keperluan sehari hari, dalam 6 tahun ke depan, anak kalian harus masuk sekolah.
Dengan demikian, jika kalian hendak menabung selama 6 tahun untuk memenuhi biaya pendidikan anak, berarti kalian harus bisa memperkirakan besaran tabungan setiap bulannya agar pada tahun ke-6, dana masuk ke sekolah sudah bisa terpenuhi.
4. Perkuat Pengetahuan tentang Keuangan
Guna membangun pola keuangan yang baik di masa depan, ada baiknya kalian memperkuat literasi keuangan.Hal ini bisa dilakukan dengan banyak berdiskusi dengan agen sekuritas atau orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang perencanaan keuangan, seperti investasi maupun asuransi. Dengan begitu, kalian bisa lebih cerdas mengelola dana ke kanal yang lebih produktif.
Kita harus mencari pengetahuan, misalkan dari buku atau Internet. Selain itu, pelajari kondisi perekonomian saat ini. Misalkan, pemerintah sedang menggalakkan infrastruktur, maka bisa jadi saham di sana sedang bagus.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.