Rahasia Si Kaya yang Makin Kaya
06 December 2022 |
18:16 WIB
1
Like
Like
Like
Kekayaan akan melahirkan kekayaan. Konsep tentang keistimewaan satu ini pasti sudah sering kalian dengar. Tak dapat dipungkiri ketidaksetaraan yang meningkat di bawah bayang-bayang pandemi COVID-19 ini telah menambah ketidakpuasan masyarakat global yang semakin besar.
Tahukah Genhype? Ternyata di Indonesia hanya 1,1 persen orang kaya yang memiliki kekayaan lebih dari US$100.000. Parahnya lagi, hanya 115.000 orang Indonesia yang berada di 1 persen pemegang kekayaan dunia, yang merupakan jumlah yang rendah untuk sebuah negara dengan 173 juta penduduk.
Angka itu diungkapkan oleh lembaga keuangan asal Swiss, Credit Suisse, dalam laporan World Wealth Report-nya pada 2013. Laporan ini juga meyebutkan 10 persen orang terkaya memiliki 82 persen kekayaan global, sedangkan hanya 1 persen yang memiliki 45 persen kekayaan dunia.
Baca juga: Ini 3 Hal yang Biasa Dilakukan Orang Kaya dalam Mengatur Keuangan
Berikut ini ada delapan alasan mengapa orang kaya bisa semakin kaya, tapi kalian justru tidak kaya-kaya.
Ketika kalian menghabiskan waktu di kafe sekadar untuk nongkrong, mereka juga melakukannya, tapi sambil membaca buku-buku inspiratif. Prinsipnya: bersantai ya, belajar juga ya. Dengan begitu, bisnis mereka akan semakin ‘menjamur’. Pola ini merupakan salah satu kebiasaan dari 800 miliader seperti yang tertuang dalam buku The Self-Made Billionaire Effect: How Extreme Producers Create Massive Value karangan John Sviokla dan Mitch Cohen.
Orang-orang dari Negeri Tirai Bambu menganut kunci Guanxi yang berarti membangun jaringan. Mereka menekankan pentingnya membangun jejaring yang dapat memberi keuntungan. Kebayakan orang kaya menyempatkan waktu untuk menghindari pesta atau seminar kelas atas yang membawa mereka bertemu dengan orang kaya lainnya. Mulanya sekadar mengobrol, ujung-ujungnya mereka membicarakan bisnis. Ini seperti mendapat teman di lapangan golf.
Sebuah studi dari College Board, organisasi nonprofit di bidang pendidikan, menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin memudahkannya untuk mendaki ke tangga sosial ekonomi berikutnya. Menambah teori ini, Robert T. Kiyosaki, dalam Rich Dad Poor Dad, menjelaskan bagaimana belajar terus menerus adalah kunci untuk menjadi kaya. Pasti setuju kan?
Kisah pernikahan antarsesama keluarga konglomerat memang bukan rahasia lagi. Adanya pertautan bisnis dalan ikatan keluarga kian memperbesar kesempatan seseorang menjadi lebih kaya lagi. Tak jarang kita juga sering melihat ketika orang kaya menikahi orang kaya lainnya, hal ini disebut dengan assortative mating. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa hal itu telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
Kadangkala ide bisnis datang tanpa disangka-sangka. Sembari mengendarai mobil, seseorang akan menemukan ide baru untuk pengembangan bisnisnya.
Orang kaya biasanya akan semakin terbuka untuk menggandakan uanganya ke produk investasi lainnya. Setelah memiliki deposi, misalnya, mereka lantas masuk pula ke bisnis properti yang bisa mendatangkan keuntungan berlipat.
Sebuah makalah yang ditulis bersama pada 2022 oleh para ekonom dari IMF dan lembaga lain menegaskan bahwa orang yang lebih kaya lebih mungkin memperoleh pengembalian yang lebih tinggi atas investasi mereka. Jadi, sudah pasti harta yang mereka miliki semakin menghasilkan buah terus menerus.
Banyak contoh miliarder yang berpenghasilan mengagumkan, tapi tetap bergaya hidup sederhana. Tak perlu mencontoh kekikiran Paman Gober, orang-orang kaya mengerti apa yang dibutuhkan daripada diinginkan. Pendiri Ikea, Ingvar Kamprad, umpamanya, tak jarang memilih naik pesawat bertaif murah atau duduk di kelas ekonomi agar lebih hemat.
Orang kaya tidak takut bermimpi untuk menjadi lebih kaya. Sebutan risk taker memang layak disematkan kepada mereka. Contohnya, Elon Musk yang bermimpi untuk menciptakan hunian di Mars yang tentunya salah satu impian gila. Intinya orang kaya menempatkan lebih banyak aset mereka pada investasi berisiko tinggi, yang dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tahukah Genhype? Ternyata di Indonesia hanya 1,1 persen orang kaya yang memiliki kekayaan lebih dari US$100.000. Parahnya lagi, hanya 115.000 orang Indonesia yang berada di 1 persen pemegang kekayaan dunia, yang merupakan jumlah yang rendah untuk sebuah negara dengan 173 juta penduduk.
Angka itu diungkapkan oleh lembaga keuangan asal Swiss, Credit Suisse, dalam laporan World Wealth Report-nya pada 2013. Laporan ini juga meyebutkan 10 persen orang terkaya memiliki 82 persen kekayaan global, sedangkan hanya 1 persen yang memiliki 45 persen kekayaan dunia.
Baca juga: Ini 3 Hal yang Biasa Dilakukan Orang Kaya dalam Mengatur Keuangan
Berikut ini ada delapan alasan mengapa orang kaya bisa semakin kaya, tapi kalian justru tidak kaya-kaya.
1. Membaca Buku Bisnis
Ketika kalian menghabiskan waktu di kafe sekadar untuk nongkrong, mereka juga melakukannya, tapi sambil membaca buku-buku inspiratif. Prinsipnya: bersantai ya, belajar juga ya. Dengan begitu, bisnis mereka akan semakin ‘menjamur’. Pola ini merupakan salah satu kebiasaan dari 800 miliader seperti yang tertuang dalam buku The Self-Made Billionaire Effect: How Extreme Producers Create Massive Value karangan John Sviokla dan Mitch Cohen.
2. Membangun Jaringan
Orang-orang dari Negeri Tirai Bambu menganut kunci Guanxi yang berarti membangun jaringan. Mereka menekankan pentingnya membangun jejaring yang dapat memberi keuntungan. Kebayakan orang kaya menyempatkan waktu untuk menghindari pesta atau seminar kelas atas yang membawa mereka bertemu dengan orang kaya lainnya. Mulanya sekadar mengobrol, ujung-ujungnya mereka membicarakan bisnis. Ini seperti mendapat teman di lapangan golf.
3. Pengaruh Pendidikan
Sebuah studi dari College Board, organisasi nonprofit di bidang pendidikan, menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin memudahkannya untuk mendaki ke tangga sosial ekonomi berikutnya. Menambah teori ini, Robert T. Kiyosaki, dalam Rich Dad Poor Dad, menjelaskan bagaimana belajar terus menerus adalah kunci untuk menjadi kaya. Pasti setuju kan?
4. Menikah
Kisah pernikahan antarsesama keluarga konglomerat memang bukan rahasia lagi. Adanya pertautan bisnis dalan ikatan keluarga kian memperbesar kesempatan seseorang menjadi lebih kaya lagi. Tak jarang kita juga sering melihat ketika orang kaya menikahi orang kaya lainnya, hal ini disebut dengan assortative mating. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa hal itu telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
5. Mendengarkan Radio atau Podcast
Kadangkala ide bisnis datang tanpa disangka-sangka. Sembari mengendarai mobil, seseorang akan menemukan ide baru untuk pengembangan bisnisnya.
6. Terus Berinvestasi
Orang kaya biasanya akan semakin terbuka untuk menggandakan uanganya ke produk investasi lainnya. Setelah memiliki deposi, misalnya, mereka lantas masuk pula ke bisnis properti yang bisa mendatangkan keuntungan berlipat.Sebuah makalah yang ditulis bersama pada 2022 oleh para ekonom dari IMF dan lembaga lain menegaskan bahwa orang yang lebih kaya lebih mungkin memperoleh pengembalian yang lebih tinggi atas investasi mereka. Jadi, sudah pasti harta yang mereka miliki semakin menghasilkan buah terus menerus.
7. Tetap Hemat
Banyak contoh miliarder yang berpenghasilan mengagumkan, tapi tetap bergaya hidup sederhana. Tak perlu mencontoh kekikiran Paman Gober, orang-orang kaya mengerti apa yang dibutuhkan daripada diinginkan. Pendiri Ikea, Ingvar Kamprad, umpamanya, tak jarang memilih naik pesawat bertaif murah atau duduk di kelas ekonomi agar lebih hemat.
8. Berani Bermimpi
Orang kaya tidak takut bermimpi untuk menjadi lebih kaya. Sebutan risk taker memang layak disematkan kepada mereka. Contohnya, Elon Musk yang bermimpi untuk menciptakan hunian di Mars yang tentunya salah satu impian gila. Intinya orang kaya menempatkan lebih banyak aset mereka pada investasi berisiko tinggi, yang dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi.(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.