Terinspirasi Keindahan Alam, Seniman Endang Lestari Gelar Pameran Nature's Allure
05 December 2022 |
13:22 WIB
Seniman Endang Lestari kembali menggelar pameran tunggalnya bertajuk Nature's Allure di Galeri Omah Budoyo mulai 19 November 2022 hingga 13 Januari 2023. Seperti judulnya, dalam pamerannya kali ini sang seniman menampilkan sederet karya seni yang terinspirasi dari pesona alam yang menjadi sumber kehidupan.
Menurut perupa yang akrab disapa Tari itu, alam merupakan sumber kehidupan yang menyimpan, mematangkan dan melahirkan tumbuhan sebagai daya dukung kehidupan, hingga arca dan pusaka. Dengan kata lain, alam adalah pusat orientasi pandangan hidup dan spiritual.
Baca juga: Keuntungan NFT Bagi Seniman, Salah Satunya Memperluas Jangkauan Kolektor
Bersama alam dan segala berkahnya itulah dia berkarya. Dia berusaha sedekat mungkin dalam segala sesuatunya, berkarya bak bermimpi secara sadar dengan intuisi yang diasah sebaik mungkin agar alam itu sendiri mekar dan tertuang dalam beragam karya.
"Sebab dari sanalah berkah dan karunia lahir untuk mempersembahkan diri pada kehidupan," katanya dalam keterangan resminya yang Hypeabis.id terima, Senin (5/12/2022).
Pameran tunggal kali ini adalah sebuah rilis terbaru Lestari dari #naturamagica, sebuah seri permenungan atas keajaiban yang dimiliki oleh cara alam menjadi dan inspirasi dari warisan budaya yang dibuat oleh kreator dari masa klasik Nusantara.
Dalam seri ini, dia menampilkan imaji arketipal melalui media khusus keramik yang diungkapkan ke dalam bentuk keramik kepatungan (sculptural ceramic) dan objek.
Melalui imaji itu, Tari ingin leluasa mengeksplorasi alur alam melalui berbagai kemungkinan ekspresi bentuk yang bercorak organik dan relik. Dalam prosesnya, dia membiarkan objek-objek mencari sendiri asosiasi-asosiasinya.
Imaji arketipal itu lantas sang seniman abadikan melalui pembakaran tanah liat dan pengglasiran sesuai kebutuhan penciptaan bentuk dan alurnya.
Tari menjelaskan seperti pola alam, karya-karya ciptaannya ini bertumpu pada pola pertumbuhan, eksplorasi yang tak terbatas dari kehidupan dan roh yang menggerakkannya.
"Karya-karya ini dapat dilihat sebagai responnya atas manusia yang ingin berkontemplasi di tengah kehidupan modern yang kian bertumpu pada kecepatan, materialitas, dan kekosongan," jelasnya.
Melalui pameran ini, dia pun membuka pintu bagi karya-karya, serta bagi banyak pihak, untuk saling menemukan dan mengalami satu sama lain, beragam keindahan sederhana dari alam, dengan segala makna yang menyelimutinya.
Endang Lestari merupakan seniman kelahiran Banda Aceh yang menamatkan pendidikan magister seni rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Selain sebagai seniman, dia juga pendidik dan menjalankan Proyek ArsKala.
Dibesarkan dalam dua budaya berbeda yakni Jawa dan Sumatera, sebagian besar karyanya mengacu pada objek dan figur dalam berbagai konteks naratif melalui media dan teknik yang berbeda, panjang dari objek, karya dua dimensi hingga instalasi seni media.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Takashi Murakami, Seniman Kontemporer Jepang di Balik Karya Flowers
Ketertarikannya pada pengalaman ketidaksadaran, bersama hubungannya dengan alam, sejarah, dan konteks memori membawa bentuk intertekstual pada karyanya. Sampai saat ini, dia telah mengikuti beberapa pameran dan residensi di Indonesia dan luar negeri, seperti Leichtenstain Trienalle dan bengkel keramik Kunshulle Leichtenstain, Swiss dan Austria.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Menurut perupa yang akrab disapa Tari itu, alam merupakan sumber kehidupan yang menyimpan, mematangkan dan melahirkan tumbuhan sebagai daya dukung kehidupan, hingga arca dan pusaka. Dengan kata lain, alam adalah pusat orientasi pandangan hidup dan spiritual.
Baca juga: Keuntungan NFT Bagi Seniman, Salah Satunya Memperluas Jangkauan Kolektor
Bersama alam dan segala berkahnya itulah dia berkarya. Dia berusaha sedekat mungkin dalam segala sesuatunya, berkarya bak bermimpi secara sadar dengan intuisi yang diasah sebaik mungkin agar alam itu sendiri mekar dan tertuang dalam beragam karya.
"Sebab dari sanalah berkah dan karunia lahir untuk mempersembahkan diri pada kehidupan," katanya dalam keterangan resminya yang Hypeabis.id terima, Senin (5/12/2022).
Pameran tunggal kali ini adalah sebuah rilis terbaru Lestari dari #naturamagica, sebuah seri permenungan atas keajaiban yang dimiliki oleh cara alam menjadi dan inspirasi dari warisan budaya yang dibuat oleh kreator dari masa klasik Nusantara.
Dalam seri ini, dia menampilkan imaji arketipal melalui media khusus keramik yang diungkapkan ke dalam bentuk keramik kepatungan (sculptural ceramic) dan objek.
Melalui imaji itu, Tari ingin leluasa mengeksplorasi alur alam melalui berbagai kemungkinan ekspresi bentuk yang bercorak organik dan relik. Dalam prosesnya, dia membiarkan objek-objek mencari sendiri asosiasi-asosiasinya.
Imaji arketipal itu lantas sang seniman abadikan melalui pembakaran tanah liat dan pengglasiran sesuai kebutuhan penciptaan bentuk dan alurnya.
Tari menjelaskan seperti pola alam, karya-karya ciptaannya ini bertumpu pada pola pertumbuhan, eksplorasi yang tak terbatas dari kehidupan dan roh yang menggerakkannya.
"Karya-karya ini dapat dilihat sebagai responnya atas manusia yang ingin berkontemplasi di tengah kehidupan modern yang kian bertumpu pada kecepatan, materialitas, dan kekosongan," jelasnya.
Melalui pameran ini, dia pun membuka pintu bagi karya-karya, serta bagi banyak pihak, untuk saling menemukan dan mengalami satu sama lain, beragam keindahan sederhana dari alam, dengan segala makna yang menyelimutinya.
Endang Lestari merupakan seniman kelahiran Banda Aceh yang menamatkan pendidikan magister seni rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Selain sebagai seniman, dia juga pendidik dan menjalankan Proyek ArsKala.
Dibesarkan dalam dua budaya berbeda yakni Jawa dan Sumatera, sebagian besar karyanya mengacu pada objek dan figur dalam berbagai konteks naratif melalui media dan teknik yang berbeda, panjang dari objek, karya dua dimensi hingga instalasi seni media.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Takashi Murakami, Seniman Kontemporer Jepang di Balik Karya Flowers
Ketertarikannya pada pengalaman ketidaksadaran, bersama hubungannya dengan alam, sejarah, dan konteks memori membawa bentuk intertekstual pada karyanya. Sampai saat ini, dia telah mengikuti beberapa pameran dan residensi di Indonesia dan luar negeri, seperti Leichtenstain Trienalle dan bengkel keramik Kunshulle Leichtenstain, Swiss dan Austria.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.