Gunawan Maryanto saat menampilkan Waosan Dramatik Primbon Betaljemur di ARTJOG MMXXI. (Dok. Instagram/ARTJOG)

In Memoriam Gunawan Maryanto, Populer Lewat Film Istirahatlah Kata-kata

07 October 2021   |   07:53 WIB

Industri seni telah kehilangan salah satu seniman berbakatnya. Sutradara teater, penulis, dan aktor Gunawan Maryanto telah meninggal dunia pada Rabu (6/10) pukul 20.00 WIB di Rumah Sakit Ludiro Husodo, Yogyakarta. Kabar ini mengejutkan sejumlah rekan sesama seniman dan publik yang mengenalnya lewat seni teater dan film.

Gunawan Maryanto merupakan seniman kelahiran 10 April 1976 yang aktif mengelola kelompok teater Teater Garasi, penyelenggara acara Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF) selama kurang lebih tujuh tahun terakhir. Selama berkarir lebih dari 30 tahun, laki-laki yang disapa sebagai Cindhil ini telah aktif di seni teater melalui proyek penyutradaraan sejak tahun 1999 dan penulisan sejak tahun 2004.

Laki-laki yang telah menginjak usia 45 tahun itu telah menghasilkan puluhan karya seperti puisi, prosa, cerpen, naskah lakon, naskah monolog, dan kritik sastra yang telah diterbitkan di berbagai media massa dan sejumlah penerbit. Beberapa di antaranya adalah Waktu Batu (2004), Bon Suwung (2005), Galigi (2007), The Queen of Pantura (2013), dan karya terbarunya Pergi Ke Toko Wayang (2015).

Tidak hanya karya tulis, dia juga telah mementaskan sejumlah lakon bersama dengan Teater Garasi seperti Sri (1999, adaptasi dari Yerma karya F. Garcia Loca), Repertoar Hujan (2001 dan 2005), dan Krontjong Mendoet (2012). Lakon-lakon ini telah dipentaskan di berbagai negara di seluruh dunia.

Sementara itu, dia juga dikenal sebagai aktor untuk beberapa proyek film sejak 2013 melalui Toilet Blues dan Optatissimus yang keduanya digarap sutradara Dirmawan Hatta pada 2013. Akan tetapi, dia lebih dikenal dengan perannya sebagai Wiji Thukul dalam film Istirahatlah Kata-Kata (2016) dan sebagai Siman di film The Science of Fictions (2019) garapan sutradara Yosep Anggi Noen.

Selama hidupnya, dia telah mendapatkan sejumlah penghargaan dan pencapaian baik di Indonesia maupun di luar negeri. Sebagai penulis dan pegiat teater, dia pernah mendapatkan kesempatan untuk membacakan karyanya di sejumlah acara sastra bergengsi seperti Ubud Writers and Readers Festival, Global Voices in Borobudur, Korean ASEAN Poetry Literary Festival, Physical Theatre Festival, hingga OzAsia Festival.

Untuk penghargaannya sendiri, dia telah meraih penghargaan Anugrah Sastra Khatulistiwa untuk kategori Puisi pada 2010 serta Anugerah Sastra Pena Kencana pada tahun 2008 dan 2009 untuk kategori Cerpen Indonesia Terbaik dan Puisi Indonesia Terbaik.

Terbaru, dia memenangkan penghargaan Usmar Ismail Award untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik di film Istirahatlah Kata-Kata pada tahun 2017. Berikutnya dia mendapatkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik di film The Science of Fictions pada 2020.

Hingga saat ini, Cindhil disemayamkan di studio Teater Garasi hingga Kamis (7/10) pukul 08.00 WIB dan pemakaman akan dilakukan pada hari yang sama pukul 13.00 WIB. Selamat jalan Gunawan "Cindhil" Maryanto, semoga seluruh karya-karya dan kontribusimu di industri seni meninggalkan kesan yang mendalam di hati masyarakat.



Editor: Roni Yunianto

SEBELUMNYA

Seniman Gunawan Maryanto Tutup Usia, Ucapan Belasungkawa Mengalir di Media Sosial

BERIKUTNYA

Taeil NCT Bakal Tampil di Album Terbaru DJ Raiden

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: