Ilustrasi pelancong (Sumber gambar: Ibrahim Rifath/Unsplash)

Pengamat Sebut Minat Terhadap Asuransi Perjalanan Masih Rendah

02 December 2022   |   15:54 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Minat masyarakat untuk traveling dan berwisata kembali tinggi seiring dengan meredanya pandemi. Saat ini banyak orang yang sudah melancong kembali baik di dalam maupun ke luar negeri. Namun, di tengah tren traveling yang tinggi, minat masyarakat terhadap asuransi perjalanan rupanya masih terbilang rendah. 

Pengamat asuransi Kapler A. Marpaung menilai tingkat kesadaran masyarakat yang membutuhkan asuransi perjalanan untuk memproteksi diri mereka masih tergolong rendah, baik untuk keperluan perjalanan dalam maupun luar negeri.

Saat ini, paparnya, sebagian masyarakat yang telah membeli produk asuransi perjalanan dinilai masih sebatas mematuhi regulasi atau persyaratan khususnya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Seperti diketahui, bagi para pelancong yang ingin bepergian ke luar negeri dan membutuhkan visa, diwajibkan untuk memiliki asuransi perjalanan dengan nominal pertanggungan tertentu. Hal itu guna sebagai proteksi apabila terjadi hal yang tidak direncanakan, seperti biaya rumah sakit atau keadaan darurat lainnya.

Baca juga: Ini 4 Manfaat Jika Kalian Menggunakan Asuransi Perjalanan

Misalnya, asuransi perjalanan Visa Schengen yang merupakan produk asuransi perjalanan yang wajib dimiliki untuk mengunjungi salah satu atau sejumlah negara di Eropa.

"Karena ada regulasi itu, mau enggak mau orang pun menjadi dipaksa untuk membeli [asuransi]. Jadi kalau karena kesadaran enggak itu," katanya.

Sementara untuk asuransi perjalanan domestik, Kapler menyatakan bahwa hampir 90 persen dari jumlah pelancong domestik belum mempersiapkan diri dengan membeli produk asuransi perjalanan. Begitupun dengan orang-orang yang bepergian ke luar negeri tanpa memerlukan visa.


Pentingnya Asuransi Perjalanan

Padahal, lanjut dia, asuransi perjalanan merupakan kebutuhan yang sangat penting sebagai proteksi bagi orang-orang yang ingin melakukan perjalan dengan berbagai perlindungan mulai dari kompensasi penundaan penerbangan, kompensasi kehilangan bagasi, hingga biaya medis.

Kapler mencontohkan jika seseorang melakukan perjalanan ke luar negeri dan secara tidak terduga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, tentu akan menghabiskan biaya yang besar. Namun, hal itu bisa diminimalisir dengan menggunakan jaminan pertanggungan dari asuransi perjalanan.

Terlebih, para nasabah juga akan mendapatkan pendampingan selama proses klaim manfaat asuransi selama di luar negeri atau yang disebut dengan claim assistant. "Jadi itu penting sekali untuk membantu keterbatasan dana, dan membantu dengan adanya pendampingan di luar negeri," tambahnya.

Seiring dengan tren perjalanan dan wisata yang mulai meningkat baik di dalam maupun luar negeri, Kapler pun menilai bahwa ini merupakan momentum yang tepat untuk mensosialisasikan lebih masif terkait manfaat dan pentingnya asuransi perjalanan kepada masyarakat.

Dalam hal ini, dia berpendapat para perusahaan penyedia asuransi dapat bekerja sama dengan pihak biro perjalanan untuk menyarankan asuransi perjalanan kepada para pelancong, terutama bagi mereka yang ingin berwisata domestik atau luar negeri yang tidak membutuhkan visa.

Selain itu, diperlukan juga kerja sama dengan para perusahaan yang menjual tiket pesawat secara daring. Jika selama ini asuransi perjalanan masih sebatas opsional bagi mereka yang membeli tiket, diperlukan aturan yang mewajibkan mereka menyertakan asuransi perjalanan guna memproteksi diri.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Terinspirasi Pelukis Emiria Soenassa, Tulola Luncurkan Koleksi Artwear Anyar

BERIKUTNYA

Kalah dari Jepang, Spanyol Justru diuntungkan pada Babak 16 Besar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: