Jakarta Dog School Latih Anabul Lebih Jinak, Segini Biayanya
30 November 2022 |
21:30 WIB
Tak sedikit pemilik hewan peliharaan yang berekspektasi bahwa hewan yang dia punya, memiliki kecerdasan layaknya binatang yang ada di film atau media sosial sehingga bisa dijadikan sebagai sahabat atau diajak untuk bermain, terutama untuk anjing.
Padahal, bagaimanapun anjing tetap saja binatang yang bisa saja menggigit, menggonggong, dan sulit untuk diatur. Agar anjing tersebut bisa menjadi jinak dan memiliki kepatuhan maka harus dilatih
Namun untuk bisa melatih anjing lebih patuh dan jinak, tidak bisa dilakukan setiap orang sehingga anabul atau anak bulu tersebut harus dilatih oleh para trainer yang memang sudah terlatih melalui pet training.
Salah satu pet training yang mengajarkan berbagai jenis pelatihan untuk anjing adalah Jakarta Dog School milik Muhammad Toha. Pria kelahiran 1986 ini sebetulnya memiliki kemampuan melatih berbagai satwa mulai dari burung, kucing, anjing, hingga harimau.
Baca juga: Manfaat Merawat Hewan Peliharaan Sebagai Metode Edukasi Anak
“Ada beberapa alasan kenapa saya fokus ke anjing karena banyak orang memelihara anjing. Misal seperti di jaman anjing Airbud mereka ingin anjingnya bisa seperti Airbud tetapi anjing yang mereka miliki ternyata tidak sesusai, bandel, sulit diatur dan lain-lain,” jelasnya.
Jakarta Dog School yang dibuka sejak 2020 ini tidak hanya menawarkan pelatihan kepatuhan dasar saja tetapi juga beberapa jenis pelatihan lainnya seperti engagement, boundaries, socialication, manner, service dog, dan lain sebagainya.
Selain itu, fokus dari JDS sendiri bukan hanya pada anjing tetapi memperbaiki proses komunikasi antara hewan peliharaan dan pemilik sehingga keduanya dapat hidup saling berdampingan dan memahami kedua belah pihak.
Menurutnya, kebanyakan pemilik pada saat membeli atau mengadopsi pet mereka langsung memposisikan selayaknya manusia dengan harapan bisa menjadikannya sebagai sahabat atau anak sedangkan pada kodratnya anjing adalah hewan, bukan manusia.
“Maka di sini kami juga akan meng-adjust anjing selayaknya anjing, melatih naluri dan insting mereka dengan demikian maka bisa lebih mudah menuju ke step selanjutnya. Mereka pun juga akan merasa nyaman karena ada yang meleader mereka yaitu tuan atau pemiliknya,” ujarnya.
Dia mengatakan pada dasarnya ada tiga karakter pemilik yang melatih anjingnya di JDS. Pertama yaitu memposisikan anjing hanya sebagai peliharaan. Mereka hanya ingin agar anjing yang dia miliki bisa jinak, menurut dan tidak nakal.
Kedua, yaitu pemilik yang memposisikan anjing sebagai pengganti anak yang bisa dimanja dan disayang.
“Biasanya pemilik anjing ini adalah oma-oma yang merasa kesepian karena anak-anaknya sudah pada kuliah dan bekerja jadi mereka ingin punya hewan yang bisa dimanja dan disayang-sayang,” ucapnya.
Ketiga, pemilik yang memposisikan anjing sebagai sahabat yang bisa menemaninya dalam melakukan berbagai aktivitas avau kegiatan.
Dia mengatakan bahwa di JDC ini para anjing akan dilatih selama dua minggu dalam bentuk program boarding school sehingga anjing akan dilatih secara intensif oleh para trainer. Nantinya para trainer akan memberikan detail update perkembangan saat anjing dilatih.
Adapun untuk biaya sekolah mulai dari Rp2,75 juta higga Rp3,5 juta berganting pada besaran kandang. Dengan jumlah anjing yang dilatih maksimal 15 ekor anjing per sesi atau per dua minggu.
“Namun kita tidak akan putus dua minggu saja, tetapi para owner juga tetap bisa berkonsultasi setelah masa boarding school selesai. Owner bisa berkonsultasi seumur si anjing tanpa dipungut biaya lagi,” ujarnya.
Dengan adanya konsultasi secara berkelanjutan tersebut secara tidak langsung JDS telah membuat komunitas untuk dapat lebih memahami karakteristik anabul sehingga diharapkan ketika sang pemilik sudah paham dengan dasar-dasar pelatihan, mereka bisa mengajarkan pemilik lainnya.
Padahal, bagaimanapun anjing tetap saja binatang yang bisa saja menggigit, menggonggong, dan sulit untuk diatur. Agar anjing tersebut bisa menjadi jinak dan memiliki kepatuhan maka harus dilatih
Namun untuk bisa melatih anjing lebih patuh dan jinak, tidak bisa dilakukan setiap orang sehingga anabul atau anak bulu tersebut harus dilatih oleh para trainer yang memang sudah terlatih melalui pet training.
Salah satu pet training yang mengajarkan berbagai jenis pelatihan untuk anjing adalah Jakarta Dog School milik Muhammad Toha. Pria kelahiran 1986 ini sebetulnya memiliki kemampuan melatih berbagai satwa mulai dari burung, kucing, anjing, hingga harimau.
Baca juga: Manfaat Merawat Hewan Peliharaan Sebagai Metode Edukasi Anak
“Ada beberapa alasan kenapa saya fokus ke anjing karena banyak orang memelihara anjing. Misal seperti di jaman anjing Airbud mereka ingin anjingnya bisa seperti Airbud tetapi anjing yang mereka miliki ternyata tidak sesusai, bandel, sulit diatur dan lain-lain,” jelasnya.
Jakarta Dog School yang dibuka sejak 2020 ini tidak hanya menawarkan pelatihan kepatuhan dasar saja tetapi juga beberapa jenis pelatihan lainnya seperti engagement, boundaries, socialication, manner, service dog, dan lain sebagainya.
Selain itu, fokus dari JDS sendiri bukan hanya pada anjing tetapi memperbaiki proses komunikasi antara hewan peliharaan dan pemilik sehingga keduanya dapat hidup saling berdampingan dan memahami kedua belah pihak.
Menurutnya, kebanyakan pemilik pada saat membeli atau mengadopsi pet mereka langsung memposisikan selayaknya manusia dengan harapan bisa menjadikannya sebagai sahabat atau anak sedangkan pada kodratnya anjing adalah hewan, bukan manusia.
“Maka di sini kami juga akan meng-adjust anjing selayaknya anjing, melatih naluri dan insting mereka dengan demikian maka bisa lebih mudah menuju ke step selanjutnya. Mereka pun juga akan merasa nyaman karena ada yang meleader mereka yaitu tuan atau pemiliknya,” ujarnya.
Ilustrasi melatih hewan peliharaan. (Sumber gambar: Pexels/Zen Chung)
Kedua, yaitu pemilik yang memposisikan anjing sebagai pengganti anak yang bisa dimanja dan disayang.
“Biasanya pemilik anjing ini adalah oma-oma yang merasa kesepian karena anak-anaknya sudah pada kuliah dan bekerja jadi mereka ingin punya hewan yang bisa dimanja dan disayang-sayang,” ucapnya.
Ketiga, pemilik yang memposisikan anjing sebagai sahabat yang bisa menemaninya dalam melakukan berbagai aktivitas avau kegiatan.
Dia mengatakan bahwa di JDC ini para anjing akan dilatih selama dua minggu dalam bentuk program boarding school sehingga anjing akan dilatih secara intensif oleh para trainer. Nantinya para trainer akan memberikan detail update perkembangan saat anjing dilatih.
Adapun untuk biaya sekolah mulai dari Rp2,75 juta higga Rp3,5 juta berganting pada besaran kandang. Dengan jumlah anjing yang dilatih maksimal 15 ekor anjing per sesi atau per dua minggu.
“Namun kita tidak akan putus dua minggu saja, tetapi para owner juga tetap bisa berkonsultasi setelah masa boarding school selesai. Owner bisa berkonsultasi seumur si anjing tanpa dipungut biaya lagi,” ujarnya.
Dengan adanya konsultasi secara berkelanjutan tersebut secara tidak langsung JDS telah membuat komunitas untuk dapat lebih memahami karakteristik anabul sehingga diharapkan ketika sang pemilik sudah paham dengan dasar-dasar pelatihan, mereka bisa mengajarkan pemilik lainnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.