Ilustrasi kanker payudara (Sumber gambar: Angiola Harry/Unplash)

Buku Panduan Navigasi Bagi Pasien Kanker Payudara Diluncurkan

29 November 2022   |   16:11 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Kanker payudara masih menempati urutan pertama dalam jumlah kasus penyakit kanker di Indonesia. Berdasarkan data Globocan 2020  jumlah kanker yang umumnya menyerang kaum hawa ini mencapai 65.858 kasus di Indonesia, di mana sebanyak 22.430 berujung pada kasus kematian.

Namun, upaya penanganan kanker payudara sejak dini masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Ketua UMUM CISC Aryanthi Baramuli Putri mengatakan 70 persen kanker payudara ditemukan dalam stadium lanjut. Hal itu menjadi salah satu penyebab keterlambatan pengobatan.

Baca juga: Cegah Kanker Payudara, Kenali Risikonya Yuk!

Di sisi lain, program navigasi pasien kanker payudara juga belum terlalu dikenal. Rangkaian faktor tersebut akhirnya mendorong pada kurangnya literasi masyarakat soal penanganan kanker payudara.

Untuk menjembatani gap yang terjadi, Aryani mengatakan perlu adanya buku yang bisa menjadi panduan bagi para pasien kanker payudara di Indonesia. Setelah serangkaian proses panjang, buku Panduan Navigasi Bagi Pasien Kanker Payudara akhirnya dirilis hari ini, Selasa (29/11).

Policy & Public Affairs Director PT Pfizer Indonesia Bambang Chriswanto mengatakan buku panduan navigasi bagi pasien kanker ini merupakan yang pertama di Indonesia. Dia berharap, buku ini bisa bermanfaat bagi perkembangan penanganan kanker payudara yang lebih baik di masa depan.

“Buku panduan bagi pasien ini praktis, berbahasa Indonesia, dan kaya informasi,” ujar Bambang dalam peluncuran buku CISC, Selasa (29/11/2022).

Dalam dialog yang dilakukan timnya, Bambang mengatakan sebelumnya para pasien kanker kerap mengalami kesulitan berkomunikasi satu sama lain. Mereka kesulitan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan terkait kanker.

Di sisi lain, pasien dan keluarga pasien juga perlu berhati-hati saat mencari informasi kanker di internet. Dirinya berharap terbitnya buku panduan ini bisa menjadi jawaban pasien mendapatkan informasi soal kanker secara lebih lengkap.


Mudah Diakses

Buku Panduan Navigasi Bagi Pasien Kanker Payudara sudah bisa diakses secara digital di cancerclubsisc.org.  Masyarakat dapat membacanya kapan saja dan di mana saja secara gratis.

Buku digital terdiri dari 6 bab yang berbeda-beda. Semua tulisan di dalamnya diperkaya dengan hasil wawancara dengan para pakar atau ahli di bidangnya.

Buku ini juga dilengkapi dengan informasi penting bagi pasien, seperti apa itu kanker payudara, sebaran dokter spesialis onkologi, daftar rumah sakit layanan kanker. Hal ini bisa menjadi panduan bagi pasien saat mencari pengobatan.

Buku yang ditulis CISC juga terasa makin lengkap karena mengangkat soal dukungan nonmedis bagi pasien kanker payudara. Di buku ini akan dijelaskan bagaimana hambatan fisik, psikososial, dan spiritual yang kerap dialami pasien kanker payudara.

Selain mendapatkan pengobatan medis, pasien juga kerap membutuhkan dukungan konseling. Faktor ini tak kalah penting agar motivasi dan daya juang melawan penyakit bisa tetap terjaga.

Panduan navigasi bagi pasien sangat berperan penting dalam penanganan kasus kanker payudara. Hal ini penting untuk mengurangi waktu diagnosis, perawatan, dan pengobatan kanker.

Baca juga: 7 Fakta di Balik Pink Pony Polo yang Dikenakan Mark Lee NCT, Komitmen untuk Penyintas Kanker Payudara

Buku ini juga telah dirancang agar pasien bisa meningkatkan pengetahuan mereka tentang kanker yang dideritanya. Ujungnya, mereka bisa meningkatkan kualitas hidup dengan lebih baik.

Aryanthi berharap ke depan konsep navigasi pasien dapat terintegrasi dalam tata laksana kanker di setiap jenjangnya. Dengan demikian, pasien dan keluarga bisa mengambil keputusan dan menjalankan program pengobatan pasien secara lebih optimal.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Volkswagen Ciptakan Kursi Futuristik Lengkap dengan Fitur Canggih

BERIKUTNYA

Menikmati Taman di Singapura dengan Ragam Konsep Unik, Kolonial hingga Futuristik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: