5 Ciri Kondisi Keuanganmu dalam Kondisi Baik, Cek Yuk!
28 November 2022 |
15:47 WIB
Memiliki kondisi keuangan yang sehat adalah target semua orang. Dengan memiliki kondisi finansial yang sehat, diharapkan neraca keuangan pribadi bisa stabil atau bahkan terus meningkat. Namun, mengelola kuangan tidaklah mudah meski sudah memiliki penghasilan yang besar.
Direktur OneShildt Financial Planning, Budi Raharjo, mengatakan kondisi keuangan yang sehat dapat dicapai dengan perencanaan keuangan yang matang. Setidaknya, ada lima ciri keuangan pribadi dalam kondisi sehat. Namun, sebelum menilik ciri keuangan pribadi yang sehat, dia menyarankan agar untuk mengecek kondisi keuangan secara rutin.
Hal ini dilakukan agar setiap kesalahaan pengelolaan keuangan bisa segera diketahui dan diantisipasi. Mengecek kondisi keuangan sebenarnya cukup mudah dilakukan. Akan tetapi, dibutuhkan niat dan keseriusan yang konsisten. Sebab, hal ini berkaitan dengan catatan keuangan kita sehari-hari.
Oleh karena itu, agar pengecekan kondisi keuangan lebih mudah, Budi menyarankan agar kamu rutin membuat catatan keuangan setiap harinya. Catatan itu nantinya akan jadi bahan analisa soal kondisi kesehatan keuangan. Catatan keuangan yang diperlu dibuat setiap hari antara lain data soal arus kas baik itu pemasukan maupun pengeluaran, dan neraca kekayaan seperti aset, utang, serta kekayaan bersih.
Baca juga: Biar Uang Enggak Cepat Habis, Begini Pentingnya Punya Perencanaan Keuangan
Pertama, kondisi kesehatan keuangan bisa dilihat dari arus kas. Pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan seseorang mestinya dalam kondisi positif atau surplus. Dalam artian bahwa selalu ada kelebihan dari penghasilan rutin, baik secara bulanan maupun tahunan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu perlu dibuat suatu rencana anggaran belanja yang baik sehingga dapat mengantisipasi pengeluaran yang sifatnya rutin. Misalnya, pengelolaan uang bulanan, pembayaran pajak, KPR, dan sebagainya.
Kedua, dilihat dari sisi alokasi pengeluaran. Kondisi keuangan seseorang disebut sehat jika mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan setiap bulannya. Mereka juga sudah mampu mengalokasikan sebagian penghasilannya untuk masa depan, baik dalam bentuk aset maupun dana darurat.
Ketiga, dilihat dari kondisi utang. Tidak masalah seseorang memiliki utang asalkan tujuannya berdampak positif bagi orang tersebut. Namun, sebaiknya utang juga dikontrol jumlahnya. Jangan sampai utang terlalu banyak dan kemampuan membayar cicilannya berkurang. Utang yang terkendali dan sehat akan menghindari risiko kebangkrutan.
Keempat, dilihat dari diversifikasi asetnya. Diversifikasi aset yang seimbang dan sesuai profil adalah ciri seseorang memiliki kondisi keuangan yang sehat. diversifikasi bisa menjadi antisipasi seseorang dalam menghadapi gonjang-ganjing kondisi ekonomi. Sebab, aset yang terlalu agresif dan berisiko tinggi perlu diimbangi dengan kepemilikan aset yang berisiko rendah dan konservatif.
Kelima, dilihat dari ketersediaan proteksi dan likuiditas yang memadai. Dua instrumen tersebut sangat penting bagi kesehatan keuangan pribadi, terutaa dalam menghadapi situasi darurat. “Seseorang yang memiliki keuangan sehat pasti mempunyai rencana cadangan dan antisipasi pengeluaran tak terduga,” ujar Budi kepada Hypeabis.
Budi mengatakan antisipasi tersebut bisa mewujud ke berbagai bentuk. Misalnya, dengan memiliki asuransi jiwa dan asuransi aset. Antisipasi juga bisa dilakukan dengan ketersediaan dana darurat yang cukup.
Baca juga: Sering Enggak Disadari, Ini 7 Kesalahan Mengatur Keuangan Keluarga
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Direktur OneShildt Financial Planning, Budi Raharjo, mengatakan kondisi keuangan yang sehat dapat dicapai dengan perencanaan keuangan yang matang. Setidaknya, ada lima ciri keuangan pribadi dalam kondisi sehat. Namun, sebelum menilik ciri keuangan pribadi yang sehat, dia menyarankan agar untuk mengecek kondisi keuangan secara rutin.
Hal ini dilakukan agar setiap kesalahaan pengelolaan keuangan bisa segera diketahui dan diantisipasi. Mengecek kondisi keuangan sebenarnya cukup mudah dilakukan. Akan tetapi, dibutuhkan niat dan keseriusan yang konsisten. Sebab, hal ini berkaitan dengan catatan keuangan kita sehari-hari.
Oleh karena itu, agar pengecekan kondisi keuangan lebih mudah, Budi menyarankan agar kamu rutin membuat catatan keuangan setiap harinya. Catatan itu nantinya akan jadi bahan analisa soal kondisi kesehatan keuangan. Catatan keuangan yang diperlu dibuat setiap hari antara lain data soal arus kas baik itu pemasukan maupun pengeluaran, dan neraca kekayaan seperti aset, utang, serta kekayaan bersih.
Baca juga: Biar Uang Enggak Cepat Habis, Begini Pentingnya Punya Perencanaan Keuangan
5 Ciri Keuangan Sehat
Keuangan yang sehat bukan dilihat dari besarnya pendapatan. Seseorang yang memiliki gaji bulanan besar bisa jadi kondisi keuangannya justru tidak sehat. Budi mengatakan ciri keuangan sehat bisa dilihat dari cara kita dalam mengatur keuangan sehari-hari. Dia memaparkan ada lima ciri utama kondisi keuangan kita dalam kondisi sehat.Pertama, kondisi kesehatan keuangan bisa dilihat dari arus kas. Pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan seseorang mestinya dalam kondisi positif atau surplus. Dalam artian bahwa selalu ada kelebihan dari penghasilan rutin, baik secara bulanan maupun tahunan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu perlu dibuat suatu rencana anggaran belanja yang baik sehingga dapat mengantisipasi pengeluaran yang sifatnya rutin. Misalnya, pengelolaan uang bulanan, pembayaran pajak, KPR, dan sebagainya.
Kedua, dilihat dari sisi alokasi pengeluaran. Kondisi keuangan seseorang disebut sehat jika mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan setiap bulannya. Mereka juga sudah mampu mengalokasikan sebagian penghasilannya untuk masa depan, baik dalam bentuk aset maupun dana darurat.
Ketiga, dilihat dari kondisi utang. Tidak masalah seseorang memiliki utang asalkan tujuannya berdampak positif bagi orang tersebut. Namun, sebaiknya utang juga dikontrol jumlahnya. Jangan sampai utang terlalu banyak dan kemampuan membayar cicilannya berkurang. Utang yang terkendali dan sehat akan menghindari risiko kebangkrutan.
Keempat, dilihat dari diversifikasi asetnya. Diversifikasi aset yang seimbang dan sesuai profil adalah ciri seseorang memiliki kondisi keuangan yang sehat. diversifikasi bisa menjadi antisipasi seseorang dalam menghadapi gonjang-ganjing kondisi ekonomi. Sebab, aset yang terlalu agresif dan berisiko tinggi perlu diimbangi dengan kepemilikan aset yang berisiko rendah dan konservatif.
Kelima, dilihat dari ketersediaan proteksi dan likuiditas yang memadai. Dua instrumen tersebut sangat penting bagi kesehatan keuangan pribadi, terutaa dalam menghadapi situasi darurat. “Seseorang yang memiliki keuangan sehat pasti mempunyai rencana cadangan dan antisipasi pengeluaran tak terduga,” ujar Budi kepada Hypeabis.
Budi mengatakan antisipasi tersebut bisa mewujud ke berbagai bentuk. Misalnya, dengan memiliki asuransi jiwa dan asuransi aset. Antisipasi juga bisa dilakukan dengan ketersediaan dana darurat yang cukup.
Baca juga: Sering Enggak Disadari, Ini 7 Kesalahan Mengatur Keuangan Keluarga
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.