Poster drama musikal Rent (Sumber gambar: Teman Musicals)

Melihat Cinta & Harapan dalam Drama Musikal Rent: Seasons of Love

27 November 2022   |   08:16 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Pada akhir abad ke-19 tepatnya tahun 1896, komposer Italia Giacomo Puccini, membuat sebuah opera berjudul La bohème. Mengambil latar di Paris, Prancis, pada era tersebut, pertunjukan empat babak itu  berkisah tentang sekelompok seniman muda miskin yang berjuang hidup dengan penyakit tuberkulosis.

Satu abad kemudian, kisah opera tersebut rupanya menginspirasi komposer Amerika Serikat, Jonathan Larson, untuk membuat pertunjukan broadway berjudul Rent. Dari keanggunan opera ala Puccini, dia mengadaptasi cerita La bohème dan menyajikan sebuah drama musikal pop-rock yang revolusioner sekaligus menggugah.

Kini, setelah 12 tahun dipentaskan di lebih dari 50 negara, broadway legendaris itu untuk pertama kalinya dipentaskan di Indonesia oleh Teater Musikal Nusantara (TEMAN) Musicals dalam pertunjukan bertajuk Rent: Seasons of Love. Drama musikal bertaraf internasional ini dihelat pada 25-27 November 2022 di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Baca juga: Yuk Saksikan Drama Musikal Kelas Dunia Rent: The Musical di Ciputra Artpreneur

Broadway Rent mengangkat kisah tentang sekelompok seniman muda yang tinggal di pinggiran kota New York, Amerika Serikat, pada akhir 1980-an. Mereka harus berjuang keras untuk bertahan hidup di tengah kesulitan kemiskinan, dan di bawah bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Director Rent The Musical, Venytha Yoshiantini, mengatakan spirit dari cerita Broadway Rent masih relevan dengan kondisi masyarakat hari ini di tengah pandemi. Banyak orang merasakan keterpisahan dari lingkungan sosial, kehilangan pekerjaan dan orang-orang terkasih, dan kesulitan lainnya yang harus dihadapi.

"Jadi kalau dari segi message [pesan] di musikal ini sangat besar. It's bigger than us. Semoga audiens yang menonton bisa lebih melihat hidup secara berbeda," katanya.

Perempuan yang akrab disapa Veny itu menjelaskan untuk menggarap drama musikal Rent, pihaknya telah mendapatkan lisensi dari Music Theatre International (MTI), sebuah agen lisensi teater yang berbasis di AS.

Hal itu membuat adaptasi dari Broadway ini memiliki standar yang ketat yakni tidak adanya perubahan dari segi cerita, musik, dan lirik yang telah diakui sebagai intellectual property (IP). Nantinya, para aktor akan membawakan sebanyak 40 lagu dalam pertunjukan yang didominasi oleh musikal dibandingkan dialog.

Kendati begitu, dari segi penyajian, pertunjukan ini dikemas lebih eksploratif agar lebih kontekstual dengan penonton Indonesia baik dari segi set panggung, properti, hingga kostum. "Ini karya lokal tapi berstandar internasional. Jadi kami banyak bermain dengan set design yang mega musikal," kata Veny.
 


Menariknya, Broadway Rent sepenuhnya dimainkan oleh  sejumlah seniman teater lokal dari Teman Musicals yang akan dibawakan dengan bahasa Inggris. Untuk memilih aktor yang kompeten, Veny menjelaskan pihaknya mengadakan audisi dalam bentuk workshop guna memberikan edukasi tentang Broadway.

Dalam prosesnya, para aktor diharuskan memahami tangga nada dan cara bernyanyi yang benar, mengikuti sesi latihan menari, hingga pengembangan karakter secara menyeluruh. Dengan seluruh rangkaian proses itu, terpilihlah 16 aktor yang mumpuni dan potensial.

Diakui oleh Veny bahwa tantangan terbesar dalam menggarap drama musikal Rent adalah dari segi penyampaian cerita kepada audiens. Sebab, menurutnya, tidak semua orang memahami apa yang terjadi di AS pada era akhir 1980-an yang ada di dalam cerita Broadway Rent.

"Apalagi cast kami sekitar 90 persen itu anak-anak muda, dan kami harus banyak edukasi mereka lagi soal kultur Amerika," terangnya.

Selain itu, tantangan lainnya ada dalam penggunaan bahasa. Para aktor dituntut untuk berlatih mengucapkan kata dalam bahasa Inggris dengan pronounciation yang tepat dan jelas, sehingga dapat menyampaikan cerita pertunjukan dengan tepat dan dimengerti oleh audiens.

CEO & Producer Teman Musicals, Chriskevin Adefrid, mengatakan Rent merupakan sajian musikal Broadway legendaris yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah pertunjukan musikal dunia. Rent dianggap berani menerobos tradisi Broadway pada masa itu baik dari segi penyajian, cerita, hingga dampak sosial.

Seperti diketahui, Boadway Rent telah sukses meraih beberapa penghargaan seperti Pulitzer Awards untuk kategori Drama dan Tony Award untuk kategori Musikal Terbaik. "Tentunya kita harus terus melanjutkan karya beliau [Jonathan Larson] karena dialah yang betul-betul mendobrak segala hal itu," katanya.

Pria yang akrab disapa Chris itu menuturkan melalui Rent, pihaknya ingin menyajikan satu pertunjukan musikal berkelas dunia yang sepenuhnya dipentaskan oleh para aktor lokal. Sebab, menurutnya, Indonesia memiliki banyak talenta yang sangat kompetitif dan mumpuni.

Selain menyuguhkan sebuah pementasan drama musikal Broadway yang berkualitas, melalui pementasan ini, Teman Musicals juga ingin membawa misi sosial dan kemanusiaan yakni mengampanyekan anti diskriminasi terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).

Sebab, menurut Chris, selama ini ODHA di Indonesia maupun di dunia masih menjadi kelompok yang tersisihkan di masyarakat dan belum mendapatkan perhatian lebih dari pihak-pihak berkepentingan.

"Kami juga berkomitmen untuk membangun satu ekosistem dan misi untuk menyuguhkan pertunjukan-pertunjukan yang berdampak secara sosial, memiliki pesan dan nilai-nilai yang kuat," ujarnya.

General Manager Ciputra Artpreneur, Daniel Handojo, mengatakan meski berasal dari kisah masyarakat di Amerika, Rent akan tetap relevan untuk ditonton saat ini di tengah isu pandemi yang masih berlangsung sampai sekarang. Dengan kata lain, Rent akan menjadi sebuah drama yang menampilkan harapan di tengah kesulitan.

"Show ini juga ditampilkan dengan musikalisasi dan pesan yang bagus. Ada nilai-nilai yang sangat baik di dalam ceritanya, menggambarkan juga motivasi yang cocok untuk kita pada masa sekarang," ujarnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

William Wongso: Saya Belajar Kuliner dari Jalanan

BERIKUTNYA

Kemenangan Film Nana dan Kebebasan Perempuan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: