Cyberbullying Mengintai Anak, Lakukan 5 Langkah Ini
Perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan korbannya ini dilakukan dengan berbagai cara. Menurut Unicef, paling sering, cyberbullying berupa mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan korbannya melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau mengunggah sesuatu seperti foto memalukan korban.
Baca juga: 3 Faktor Penyebab Remaja Lakukan Bullying, Salah Satunya Keluarga
Aksi perundungan dunia maya ini cukup marak dalam beberapa waktu terakhir. Walaupun sudah banyak yang dipolisikan di Indonesia, tetapi pelaku tindakan negatif ini masih berseliweran di media sosial.
Andrey Sideko, Lead web content analyst di Kaspersky, mengatakan cyberbullying adalah masalah yang sangat kompleks dan serius. Studi menunjukkan bahwa anak-anak sering tidak memberi tahu orang dewasa bahwa mereka mengalami intimidasi melalui dunia maya itu.
"Membangun hubungan saling percaya dengan anak akan membantu orang tua waspada jika buah hati mengalami perundungan," ujarnya dikutip Hypeabis.id, Rabu (23/11/2022).
Sebagai antisipasi tindakan ini terjadi pada anak, berikut sejumlah hal yang bisa dilakukan orang tua.
1. Menerapkan Pengaturan Pribadi
Jika para orang tua mengajari anak untuk tidak berbicara dengan orang asing di jalan, langkah ini juga bisa diterapkan di dunia maya. Ajari anak untuk tidak bereaksi atau mengabaikan kata-kata ofensif yang hanya akan memperburuk situasi.
2. Beri Dukungan dan Kepercayaan
Jika anak dihadapkan dengan cyberbullying, orang tua dapat menjadi pendukung bagi mereka. Memang, banyak anak yang enggan menceritakan tindakan perundungan yang dialami di dunia maya kepada orang tuanya.
Namun demikian, orang tua dapat memperhatikan tanda-tanda yang mungkin terjadi jika anak mereka dirundung. Misal, adanya masalah tidur atau makan, murung, mudah marah, enggan pergi ke sekolah, hingga menarik diri dari aktivitas menyenangkan yang biasa mereka nikmati.
3. Tidak Perlu Melarang Penggunaan Medsos
Melarang penggunaan media sosial atau internet bukanlah solusi yang tepat untuk masalah cyberbullying. Langkah seperti itu dapat memperumit hubungan dengan anak dan membjat mereka menjauh, menarik diri, menjadi kurang bersosialisasi.
Jauh lebih efektif untuk membantu mereka mengambil sikap kritis terhadap situasi tersebut, untuk memutuskan pesan pelaku intimidasi dari kepribadian anak-anak. Selain itu, dengan tidak melarang penggunaan medsos, dapat membantu anak memahami apa yang terjadi sebagai pengalaman yang akan membantu mereka membentuk keterampilan untuk melawan agresi dan manipulasi dunia maya.
4. Tetap Berhubungan dengan Anak Secara Online
Pilihan bagus lainnya adalah tetap berhubungan dengan anak di jejaring sosial dan pesan instan mereka. Hal ini dapat membantu kamu sebagai orang tua untuk memeriksa postingan anak dan lebih memahami kondisi mereka.
5. Jangan Abaikan Bantuan Digital
Teknologi saat ini juga dilengkapi dengan sejumlah kontrol orang tua untuk membantu melindungi anak-anak dari materi online yang berbahaya atau tidak pantas. Orang tua juga dapat memanfaatkan aplikasi pihak ketiga, yang menawarkan perlindungan dari konten berbahaya, serta memungkinkan mereka untuk mengatur batas waktu layar, memantau aktivitas online, atau juga melacak lokasi menggunakan GPS.
Baca juga: Waspada Workplace Bullying, Ini 6 Tip Menghadapinya
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.