Waspada Workplace Bullying, Ini 6 Tip Menghadapinya
25 June 2022 |
07:22 WIB
Bullying atau perundungan bukan hanya terjadi di sekolah. Tindakan intoleransi ini juga bisa terjadi di tempat kerja atau lebih dikenal dengan istilah workplace bullying. Tentu, hal tersebut bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental korban hingga menganggu produktivitasnya dalam bekerja.
Psikolog Klinis Dewasa Tara de Thouars menerangkan workplace bullying adalah serangkaian perilaku yang dilakukan secara sengaja dan berulang untuk mengintimidasi, menjatuhkan, atau menyakiti orang lain di tempat kerja. Contohnya kekerasan fisik, verbal, pengucilan atau pemboikotan, sabotase pekerjaan, dan beragam bentuk intoleransi lainnya.
Workplace bullying bisa dilakukan secara langsung, maupun online seperti via telepon atau cyberbullying. Tindakan ini melibatkan tiga pihak. Pertama adalah pelaku, yang kebanyakan menyerang titik lemah target agar mereka terlihat berkuasa sehingga menutupi ketidakmampuan atau ketidakpuasan dalam dirinya.
Baca juga: Awas, Workplace Bullying Bikin Depresi Hingga Ganggu Produktivitas
Kedua, target yang secara sengaja dan berulang dipermalukan sehingga berpotensi mengalami berbagai efek psikologis yang mengganggu keseharian dan produktivitas. Ketiga adalah saksi, mereka tanpa pemahaman yang cukup mengenai cara menghadapi situasi workplace bullying, seringkali hanya berdiam diri.
Baca juga: Yakin Guyonan Kamu Bukan Bullying? Pahami Dulu Nih Ciri-Ciri Perundungan
"Padahal saksi memiliki peranan yang sangat penting untuk mengintervensi perilaku tidak menyenangkan tersebut," ujar Tara dalam webinar Unilever bertajuk Creating Positive Vibes at Work: Tolerance is Key, Jumat (24/6/2022).
Sebagai antisipasi atau bagi kamu yang menjadi korban, berikut tips dari Tara untuk menghadapi workplace bullying:
Psikolog Klinis Dewasa Tara de Thouars menerangkan workplace bullying adalah serangkaian perilaku yang dilakukan secara sengaja dan berulang untuk mengintimidasi, menjatuhkan, atau menyakiti orang lain di tempat kerja. Contohnya kekerasan fisik, verbal, pengucilan atau pemboikotan, sabotase pekerjaan, dan beragam bentuk intoleransi lainnya.
Workplace bullying bisa dilakukan secara langsung, maupun online seperti via telepon atau cyberbullying. Tindakan ini melibatkan tiga pihak. Pertama adalah pelaku, yang kebanyakan menyerang titik lemah target agar mereka terlihat berkuasa sehingga menutupi ketidakmampuan atau ketidakpuasan dalam dirinya.
Baca juga: Awas, Workplace Bullying Bikin Depresi Hingga Ganggu Produktivitas
Kedua, target yang secara sengaja dan berulang dipermalukan sehingga berpotensi mengalami berbagai efek psikologis yang mengganggu keseharian dan produktivitas. Ketiga adalah saksi, mereka tanpa pemahaman yang cukup mengenai cara menghadapi situasi workplace bullying, seringkali hanya berdiam diri.
Baca juga: Yakin Guyonan Kamu Bukan Bullying? Pahami Dulu Nih Ciri-Ciri Perundungan
"Padahal saksi memiliki peranan yang sangat penting untuk mengintervensi perilaku tidak menyenangkan tersebut," ujar Tara dalam webinar Unilever bertajuk Creating Positive Vibes at Work: Tolerance is Key, Jumat (24/6/2022).
Sebagai antisipasi atau bagi kamu yang menjadi korban, berikut tips dari Tara untuk menghadapi workplace bullying:
1. Tetap tenang
Pelaku bullying seringkali ingin memancing reaksi dan merasa senang bila target menunjukkan rasa kesal atau terluka karena tindakan mereka. Latih diri untuk memiliki batasan emosional yang sehat sehingga kita tidak bereaksi dan merasa buruk terhadap diri sendiri.
2. Atasi masalah secara langsung
Coba bicara dan tegaskan pendapat atau perasaan kamu saat berkomunikasi dengan pelaku. Jelaskan dengan detail dan menampilkan bukti yang menunjukkan perundungan di tempat kerja terjadi.
3. Laporkan pada atasan atau HRD
Lakukan dengan komunikasi yang tepat sehingga mereka dapat membantu mencari jalan keluar terbaik.
4. Dokumentasikan
Catat jam, lokasi, hingga siapa saja yang berada di dekat kamu saat peristiwa itu terjadi sehingga dapat membantu saat kita ingin melaporkan perlakuan perundungan tersebut.
5. Jangan ragu untuk berbicara dengan orang lain
Baik itu dengan rekan kerja, sahabat, atau terapis jika perlu. Hal ini dapat membantu kita mengatasi efek bullying yang dirasakan.
6. Jaga rasa percaya diri dan pikiran positif
Menurut Tara, bullying tidak merepresentasikan isu tentang targetnya, tapi merepresentasikan isu tentang pelakunya. Seringkali terget jadi merasa diri kurang, buruk, jelek. "Padahal, ini bukan tentang korbannya, ini tentang pelakunya," tegasnya.
Editor: Gita Carla
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.