Benarkah Teh Bisa Menurunkan Berat Badan? Begini Kata Ahli Nutrisi
18 November 2022 |
18:00 WIB
Ada berbagai cara untuk menurunkan berat badan. Salah satu yang belakangan populer ialah dengan mengonsumsi teh diet. Meminum teh jenis tertentu diklaim bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Namun, benarkah teh bisa untuk diet dan efektif untuk membakar lemak?
Teh pelangsing belakangan cukup populer, terutama bagi orang yang ingin memiliki berat badan ideal. Namun, sebelum menggunakannya, kamu sebaiknya mencari tahu bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Jangan Asal, Kenali Ciri-ciri Diet yang Tidak Sehat pada Remaja
Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association Rita Ramayulis mengatakan teh adalah zat yang bisa membantu metabolisme. Kandungan tanin dan katekin yang terkandung didalamnya bisa meningkatkan kemampuan tubuh menghasilkan panas.
“Efek tersebut menguntungkan. Sebab, energi akan terpakai saat tubuh dalam kondisi panas,” ujar Rita dalam diskusi virtual BKKBN bertema Diet Sehat untuk Remaja, beberapa waktu lalu.
Namun, bukan berarti hanya dengan meminum teh berat badan seseorang akan berkurang. Sebab, menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan semudah itu.
Kecuali, kata Rita, teh tersebut telah ditambahkan bahan stimulan lain. Misalnya, teh diberi bahan stimulan agar mengeluarkan cairan lebih banyak. Hasilnya, berat badan menurun karena cairan tubuhnya yang berkurang, bukan lemaknya.
Teh yang mengeklaim bisa menurunkan berat badan cepat perlu diwaspadai. Rita mengatakan bisa saja di dalam teh telah ditambahkan stimulan lain untuk memecah lemak secara cepat. Stimulan itu akan membuat organ tubuh bekerja lebih tinggi.
“Kandungan tersebut tentu berbahaya. Bisa mengakibatkan gagal jantung,” imbuhnya.
Ahli nutrisi itu mengatakan penurunan berat badan sebaiknya tidak digantungkan pada konsumsi bahan tertentu. Proses menurunkan berat badan yang baik ialah saat seseorang bisa mengatur keseimbangan makanan yang masuk dan keluar tubuh.
Menurut dia, dibanding disibukkan dengan tambahan obat tertentu, lebih baik seseorang fokus mengatur makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Selain itu, aktivitas fisik atau olahraga juga perlu digiatkan agar terjadi pembakaran lemak.
Adapun penambahan zat-zat tertentu hanya sebagai pendukung diet saja. Jangan jadikan zat tersebut sebagai menu utama diet.
Rita mengatakan gula menyumbang banyak kalori bagi tubuh. Satu sendok makan gula saja sudah mengandung 50 kalori. Jadi, konsumsi gula harus dibatasi.
Terlebih, saat ini remaja dihadapkan pada banyak godaan makanan dan minuman manis, seperti boba, donat, serta masih banyak lagi. Tentu ini jadi tantangan yang tidak mudah. Untuk mengurangi kelebihan kalori, remaja juga sebaiknya mengurangi makanan yang digoreng. Selain itu, konsumsi nasi juga bisa dikurangi sesuai dengan kebutuhan anjuran pakar.
Baca juga: Mengenal Diet Garam yang Cocok Buat Pengidap Hipertensi
“Mungkin akan terasa lemas. Namun, lemas saat berdiet itu bukan karena kekurangan tenaga. Ini terjadi karena metabolisme tubuh sedang terganggu. Oleh karena itu, penting sekali untuk menambahkan sayur lebih banyak sehingga mikronutrien pada sayur bisa membantu tubuh menghasilkan energi lebih banyak,” kata Rita.
Editor: Fajar Sidik
Teh pelangsing belakangan cukup populer, terutama bagi orang yang ingin memiliki berat badan ideal. Namun, sebelum menggunakannya, kamu sebaiknya mencari tahu bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Jangan Asal, Kenali Ciri-ciri Diet yang Tidak Sehat pada Remaja
Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association Rita Ramayulis mengatakan teh adalah zat yang bisa membantu metabolisme. Kandungan tanin dan katekin yang terkandung didalamnya bisa meningkatkan kemampuan tubuh menghasilkan panas.
“Efek tersebut menguntungkan. Sebab, energi akan terpakai saat tubuh dalam kondisi panas,” ujar Rita dalam diskusi virtual BKKBN bertema Diet Sehat untuk Remaja, beberapa waktu lalu.
Namun, bukan berarti hanya dengan meminum teh berat badan seseorang akan berkurang. Sebab, menurunkan berat badan tidak bisa dilakukan semudah itu.
Kecuali, kata Rita, teh tersebut telah ditambahkan bahan stimulan lain. Misalnya, teh diberi bahan stimulan agar mengeluarkan cairan lebih banyak. Hasilnya, berat badan menurun karena cairan tubuhnya yang berkurang, bukan lemaknya.
Teh yang mengeklaim bisa menurunkan berat badan cepat perlu diwaspadai. Rita mengatakan bisa saja di dalam teh telah ditambahkan stimulan lain untuk memecah lemak secara cepat. Stimulan itu akan membuat organ tubuh bekerja lebih tinggi.
“Kandungan tersebut tentu berbahaya. Bisa mengakibatkan gagal jantung,” imbuhnya.
Ahli nutrisi itu mengatakan penurunan berat badan sebaiknya tidak digantungkan pada konsumsi bahan tertentu. Proses menurunkan berat badan yang baik ialah saat seseorang bisa mengatur keseimbangan makanan yang masuk dan keluar tubuh.
Menurut dia, dibanding disibukkan dengan tambahan obat tertentu, lebih baik seseorang fokus mengatur makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Selain itu, aktivitas fisik atau olahraga juga perlu digiatkan agar terjadi pembakaran lemak.
Adapun penambahan zat-zat tertentu hanya sebagai pendukung diet saja. Jangan jadikan zat tersebut sebagai menu utama diet.
Kendalikan Gula.
Rita mengatakan menurunkan berat badan bisa dilakukan dengan mengelola pola makan. Konsumsi gula pada remaja sebaiknya dibatasi agar berat badan bisa lebih mudah berkurang.Rita mengatakan gula menyumbang banyak kalori bagi tubuh. Satu sendok makan gula saja sudah mengandung 50 kalori. Jadi, konsumsi gula harus dibatasi.
Terlebih, saat ini remaja dihadapkan pada banyak godaan makanan dan minuman manis, seperti boba, donat, serta masih banyak lagi. Tentu ini jadi tantangan yang tidak mudah. Untuk mengurangi kelebihan kalori, remaja juga sebaiknya mengurangi makanan yang digoreng. Selain itu, konsumsi nasi juga bisa dikurangi sesuai dengan kebutuhan anjuran pakar.
Baca juga: Mengenal Diet Garam yang Cocok Buat Pengidap Hipertensi
“Mungkin akan terasa lemas. Namun, lemas saat berdiet itu bukan karena kekurangan tenaga. Ini terjadi karena metabolisme tubuh sedang terganggu. Oleh karena itu, penting sekali untuk menambahkan sayur lebih banyak sehingga mikronutrien pada sayur bisa membantu tubuh menghasilkan energi lebih banyak,” kata Rita.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.