Ilustrasi diet garam (Sumber gambar: Freepik)

Mengenal Diet Garam yang Cocok Buat Pengidap Hipertensi

17 October 2022   |   21:19 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Pengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak boleh lagi sembarangan mengonsumsi makanan. Sebab, konsumsi makanan yang tidak diatur dapat membuat tekanan darah di dalam tubuh menjadi tidak stabil, dan hal ini berbahaya bagi pasien. 

Hipertensi sampai saat ini masih menjadi salah satu penyakit kronis, yang merupakan momok bagi masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Melansir laman P2PTM Kemenkes, hipertensi ditandai dengan adanya tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.

Umumnya, selain mendapatkan obat-obat anti hipertensi, para pengidap penyakit ini juga dianjurkan untuk terapi diet dan mengubah gaya hidup. Tujuan dari diet bagi penderita hipertensi ialah untuk membantu menurunkan dan mempertahankan tekanan darah menuju normal kembali.

Di sisi lain, diet juga berguna untuk menurunkan faktor risiko yang mengintai, seperti naiknya berat badan, tingginya kadar lemak kolesterol, dan asam urat. Namun, diet bagi pengidap hipertensi tak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal khusus yang mesti diperhatikan.

Baca juga: Ragam Pola Diet Sehat Idol K-Pop, Mana yang Jadi Pilihanmu? 

Ahli gizi masyarakat dokter Tan Shot Yen mengatakan diet bagi pengidap hipertensi sebaiknya berfokus pada pengurangan kadar garam, gula, dan lemak dari makanan yang mereka konsumsi. Pola diet ini terbilang mudah untuk dilakukan secara mandiri dari rumah. 

Namun, perlu ada komitmen tinggi bukan hanya dari pengidapnya saja, melainkan juga setiap anggota keluarga yang berada di rumah. Dalam membantu menerapkan pola diet, agaknya seisi penghuni rumah harus saling bahu-membahu supaya tujuan diet pengidap hipertensi dapat tercapai.

Salah satu kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan ialah dengan tidak membiasakan menaruh garam tambahan di atas meja makan. Jadi, konsumsi garam yang sudah dikurangi tersebut dilakukan di dapur saat memasak.
 

“Singkirkan produk-produk kemasan yang diam-diam memiliki kandungan garam tinggi,” ujar Dokter Tan kepada Hypeabis.id.


Tan menyebut produk-produk instan biasanya mengandung kadar garam yang tinggi. Oleh karena itu, makanan seperti aneka keripik atau camilan kering lain agaknya mesti harus dihindari, terutama bagi penderita hipertensi.

Baca juga: Mengenal 3 Metode Intermittent Fasting, Diet yang Boleh Makan Apa Saja

Kemudian, konsumsi gula di dalam masakan rumah juga perlu diatur ulang. Padahal, dua bumbu utama dalam masakan itu biasanya hanya garam dan lada yang digunakan secukupnya. Namun, kini masyarakat Indonesia mulai punya istilah dan gaya baru dalam memasak, dengan menggunakan gul-gar alias gula dan garam sekaligus.

Seolah masih kurang, masakan juga sering ditambahkan kecap manis dan saus yang membuat makanan jadi kurang sehat bagi penderita hipertensi. “Masak makanan tradisional Indonesia saja, jauh lebih sehat,” imbuhnya.

Selain itu, lemak juga jadi masalah tersendiri bagi pengidap hipertensi. Orang Indonesia memang sudah akrab dengan aneka makanan gorengan. Padahal, lemak di makanan itu sangat tinggi. Penggunaan minyak goreng untuk membuat tumis hingga gorengan kriuk kerap kelewat batas. Padahal, banyak bahan makanan yang dasarnya sudah mengandung lemak, seperti ikan laut, telur, kacang-kacangan, dan sebagainya.

Dokter Tan menyarankan diet hipertensi untuk menerapkan konsep Isi Piringku yang menggambarkan porsi makan seimbang antara makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, dan air minum delapan gelas sehari. Dia juga mengingatkan mereka untuk selalu berada di bawah pengawasan dokter, karena pola makan sehat bukan untuk menggantikan obat dari saran ahli. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Menengok Keunikan 8 Stadion yang Dipakai untuk Piala Dunia Qatar 2022

BERIKUTNYA

7 Makanan Enak yang Bisa Bantu Turunkan Darah Tinggi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: