Kebiasaan Membereskan & Merapikan Mainan Berdampak Positif terhadap Perkembangan Anak
12 November 2022 |
13:00 WIB
Bagi kalian yang memiliki anak, biasakan untuk meminta si buah hati membereskan dan merapikan mainan setelah mereka selesai bermain Bukan tanpa sebab, membangun kebiasaan pada anak sejak dini untuk merapikan mainan ternyata banyak menyimpan manfaat bagi pengembangan diri anak.
Pendidik Rumah Main Cikal Bandung, Bayu Putra Pratama, mengatakan bahwa membangun kebiasaan merapikan mainan anak sejak dini dapat mendorong optimalisasi pengembangan kemandirian dan karakter-karakter positif dalam diri anak, seperti peduli, empati, bertanggung jawab, dan sebagainya.
Dia menuturkan bahwa anak akan terlatih mandiri saat terbiasa merapikan mainan, lantaran mereka menjadi tahu barang-barang yang dimiliki dan menjaganya. Tidak hanya itu, anak juga akan terbangun rasa kesadarannya mengingat dan mengetahui konsekuensi yang diterima jika mainan atau barang mreka tidak dirapikan, yakni terinjak, rusak, atau hilang.
Baca juga: Manfaat Bermain pada Anak, Mengembangkan Emosi hingga Imajinasi
Menurutnya, dampak positif dari kebiasaan merapikan mainan sejak usia dini akan berlangsung dalam jangka panjang, bahkan sampai anak berusia dewasa. “Dalam membangun kemandirian, kesadaran terhadap pemahaman dampak (sebab-akibat), dan pengembangan karakter-karakter positif dalam diri anak,” katanya.
Dalam membangun kebiasaan tersebut, selain di rumah, sekolah juga bisa ikut serta membentuk kebiasaan anak untuk menciptakan kebiasaan merapikan mainan. Berikut cara yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam membangun kebiasaan anak usia dini merapikan mainan:
Setelah sesi kegiatan bermain selesai, guru dapat mengajak anak-anak untuk membereskan dan merapikan mainan sesuai dengan letak semula. Dalam mengajak, guru dapat melakukannya sambil bernyanyi dan juga mengajak anak bernyanyi.
Label atau foto bergambar mainan tertentu memiliki tujuan guna memudahkan anak-anak dalam menempatkan mainan. Dengan begini, anak-anak diharapkan dapat mengingat dengan mudah ketika harus menyimpan mainan sesuai dengan letaknya.
Sekolah dapat merancang kegiatan hand’s on yang terkait dengan apa yang sering dilihat oleh anak di rumah atau di area terdekat. Contoh kegiatan itu adalah membersihkan mainan dengan cara disikat, mengelap meja, kursi, dan jendela menggunakan lap atau kemoceng, membuang sampah, dan mencuci tangan menggunakan sabun ketika selesai bersih-bersih.
Baca juga: Peneliti Temukan Fakta Bermain Game Mampu Mempertajam Pikiran Anak-Anak
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Pendidik Rumah Main Cikal Bandung, Bayu Putra Pratama, mengatakan bahwa membangun kebiasaan merapikan mainan anak sejak dini dapat mendorong optimalisasi pengembangan kemandirian dan karakter-karakter positif dalam diri anak, seperti peduli, empati, bertanggung jawab, dan sebagainya.
Dia menuturkan bahwa anak akan terlatih mandiri saat terbiasa merapikan mainan, lantaran mereka menjadi tahu barang-barang yang dimiliki dan menjaganya. Tidak hanya itu, anak juga akan terbangun rasa kesadarannya mengingat dan mengetahui konsekuensi yang diterima jika mainan atau barang mreka tidak dirapikan, yakni terinjak, rusak, atau hilang.
Baca juga: Manfaat Bermain pada Anak, Mengembangkan Emosi hingga Imajinasi
Menurutnya, dampak positif dari kebiasaan merapikan mainan sejak usia dini akan berlangsung dalam jangka panjang, bahkan sampai anak berusia dewasa. “Dalam membangun kemandirian, kesadaran terhadap pemahaman dampak (sebab-akibat), dan pengembangan karakter-karakter positif dalam diri anak,” katanya.
Dalam membangun kebiasaan tersebut, selain di rumah, sekolah juga bisa ikut serta membentuk kebiasaan anak untuk menciptakan kebiasaan merapikan mainan. Berikut cara yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam membangun kebiasaan anak usia dini merapikan mainan:
1. Berikan Waktu Bermain pada Awal Kelas & Merapikan Kembali Bersama Sambil Bernyanyi
Sekolah dapat mengadakan sesi kegiatan kelas bersama yang memperkenankan anak-anak untuk bermain dengan kesepakatan waktu yang ditentukan. Sekolah dapat memberikan sesi kegiatan ini pada awal jam belajar.Setelah sesi kegiatan bermain selesai, guru dapat mengajak anak-anak untuk membereskan dan merapikan mainan sesuai dengan letak semula. Dalam mengajak, guru dapat melakukannya sambil bernyanyi dan juga mengajak anak bernyanyi.
2. Ajak Anak Menempatkan Mainan di Rak yang Berlabel
Kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh para pendidik di sekolah adalah menempatkan mainan yang dimainkan di kotak atau rak. Akan lebih baik jika tempat tersebut telah terdapat label atau foto mainan yang telah dipersiapkan. Dengan begitu, anak bakal lebih mudah merapikan mainannya.Label atau foto bergambar mainan tertentu memiliki tujuan guna memudahkan anak-anak dalam menempatkan mainan. Dengan begini, anak-anak diharapkan dapat mengingat dengan mudah ketika harus menyimpan mainan sesuai dengan letaknya.
3. Hadirkan Kegiatan Hand’s On Activity Bersama-sama
Cara lainnya yang dapat diterapkan oleh sekolah untuk menerapkan kebiasaan anak membereskan dan merapikan mainan sejak dini adalah menghadirkan kegiatan yang mengenal pola hidup sehat, salah satunya dengan bersih-bersih mainan bersama.Sekolah dapat merancang kegiatan hand’s on yang terkait dengan apa yang sering dilihat oleh anak di rumah atau di area terdekat. Contoh kegiatan itu adalah membersihkan mainan dengan cara disikat, mengelap meja, kursi, dan jendela menggunakan lap atau kemoceng, membuang sampah, dan mencuci tangan menggunakan sabun ketika selesai bersih-bersih.
Baca juga: Peneliti Temukan Fakta Bermain Game Mampu Mempertajam Pikiran Anak-Anak
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.