Manfaat Bermain pada Anak, Mengembangkan Emosi hingga Imajinasi
07 November 2022 |
16:31 WIB
Bermain bagi anak bukan sekadar untuk menghabiskan waktu saja loh moms. Sebab, dengan melakukan aktivitas bermain, mereka justru akan mempelajari banyak hal baru, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perkembangan fisik dan mental si buah hati.
Psikolog Klinis Anak, Anastasia Satriyo, mengatakan bahwa belajar pada anak tidak harus selalu duduk manis, mengerjakan tugas di atas kertas, dan mendengarkan ceramah orang tua. Namun, pola belajar mereka justru terjadi saat sedang bermain. Bahkan melalui permainan, anak akan lebih mudah menerima berbagai jenis pembelajaran.
“Bermain merupakan sarana pembelajaran bagi anak dalam mengembangkan fisik dan juga aspek emosi. Ketika aspek emosinya dapat berkembang dengan baik maka anak akan lebih mudah dalam mengembangkan aspek sosial, mental, dan intelegensi nya,” ujar Anastasia dalam virtual talk media Ayo Bermain bersama IKEA.
Apalagi jika orang tua bisa ikut serta dan terlibat dalam proses bermain, dengan meluangkan waktu berkualitas sehingga dampaknya akan lebih maksimal. Anastasia mengatakan setidaknya orang tua perlu meluangkan waktu sekitar 20 hingga 30 menit untuk secara berkala menemani anak bermain.
“Dengan orang tua ikut bermain bersama anak, maka bisa lebih meningkatkan bonding ibu dan anak juga sekaligus mengembangkan otak dan tumbuh kembang fisik serta mental anak,” ucapnya.
Baca juga: Peneliti Temukan Fakta Bermain Game Mampu Mempertajam Pikiran Anak-Anak
Salah satu jenis permainan yang efektif untuk orang tua dan anak adalah bermain peran atau role play. Dengan jenis permainan tersebut maka anak akan belajar mengembagkan emosi serta imajinasinya. Selain itu, orang tua juga dapat melatih komunikasi atau kemampuan bicara pada anak.
“Bermain peran ini memang terlihat biasa saja tetapi sangat powerfull membawa perubahan pada anak,” ujarnya.
Communication and Public Relations Manager IKEA Indonesia, Metha Tri Rizka, menambahkan bahwa bermain pada anak dapat membawa manfaat positif, khususnya untuk lebih mengenal diri sendiri dan lingkungan sekitar. Melalui proses bermain, orang tua juga bisa menumbuhkan kepedulian pada anak mengenai kondisi sosial dan juga lingkungan sekitar.
“Orang tua bisa memasukkan cerita tentang lingkungan sekitar. Melalui proses bermain maka pembelajaran atau cerita yang diberikan akan lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh anak,” tuturnya.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Pola Asuh pada Anak, Mana yang Terbaik?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Psikolog Klinis Anak, Anastasia Satriyo, mengatakan bahwa belajar pada anak tidak harus selalu duduk manis, mengerjakan tugas di atas kertas, dan mendengarkan ceramah orang tua. Namun, pola belajar mereka justru terjadi saat sedang bermain. Bahkan melalui permainan, anak akan lebih mudah menerima berbagai jenis pembelajaran.
“Bermain merupakan sarana pembelajaran bagi anak dalam mengembangkan fisik dan juga aspek emosi. Ketika aspek emosinya dapat berkembang dengan baik maka anak akan lebih mudah dalam mengembangkan aspek sosial, mental, dan intelegensi nya,” ujar Anastasia dalam virtual talk media Ayo Bermain bersama IKEA.
Apalagi jika orang tua bisa ikut serta dan terlibat dalam proses bermain, dengan meluangkan waktu berkualitas sehingga dampaknya akan lebih maksimal. Anastasia mengatakan setidaknya orang tua perlu meluangkan waktu sekitar 20 hingga 30 menit untuk secara berkala menemani anak bermain.
“Dengan orang tua ikut bermain bersama anak, maka bisa lebih meningkatkan bonding ibu dan anak juga sekaligus mengembangkan otak dan tumbuh kembang fisik serta mental anak,” ucapnya.
Baca juga: Peneliti Temukan Fakta Bermain Game Mampu Mempertajam Pikiran Anak-Anak
Bermain Peran
(Sumber gambar: Jessica Rockowitz)
“Bermain peran ini memang terlihat biasa saja tetapi sangat powerfull membawa perubahan pada anak,” ujarnya.
Communication and Public Relations Manager IKEA Indonesia, Metha Tri Rizka, menambahkan bahwa bermain pada anak dapat membawa manfaat positif, khususnya untuk lebih mengenal diri sendiri dan lingkungan sekitar. Melalui proses bermain, orang tua juga bisa menumbuhkan kepedulian pada anak mengenai kondisi sosial dan juga lingkungan sekitar.
“Orang tua bisa memasukkan cerita tentang lingkungan sekitar. Melalui proses bermain maka pembelajaran atau cerita yang diberikan akan lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh anak,” tuturnya.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Pola Asuh pada Anak, Mana yang Terbaik?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.