Tips Atur Keuangan (Sumber gambar: Freepik)

5 Cara Mengatur Keuangan Saat Harus Bayar Cicilan Paylater Setiap Bulan

09 November 2022   |   14:28 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Fitur paylater atau layanan bayar nanti belakangan lagi digandrungi banyak anak muda. Fitur yang banyak tersedia di marketplace tersebut memungkinkan seseorang mendapatkan barang yang dimau dengan lebih cepat tanpa memusingkan biaya di awal.

Namun, tanpa perencanaan yang matang, fitur tersebut justru bisa jadi jebakan yang memakan tuannya sendiri. Sederet bunga yang dibebankan sekaligus denda yang menanti setiap kali gagal bayar bakal membuat penggunanya kelabakan.

Baca juga: Godaan Paylater Mengintai Anak Muda, Bikin Untung atau Buntung?

Head of Advisory & Certified Financial Planner Finansialku Shierly mengatakan, meski tampak membuat segalanya jadi mudah, paylater justru menyimpan bahayanya sendiri. Fitur tersebut disadari atau tidak malah membuat penggunannya membayar barang lebih dari harga aslinya.

Dia mengingatkan bahwa bunga yang dikenakan paylater biasanya berkisar 2,25 persen sampai 4,80 persen. Dengan beban tersebut, logikanya seseorang harus mempu menaikkan pendapatannya sejumlah bunga tersebut sehingga kondisi finansialnya tidak tergerus.

Shierly mengatakan sistem seperti ini juga kebanyakan ada di marketplace. Jadi, kebanyakan orang memakai fitur tersebut justru untuk kebutuhan konsumtif yang sebenarnya tidak diperlukan.

Namun, pertanyaannya kembali ke pembeli, seberapa yakin dan mampu untuk membayar cicilan paylater setiap bulannya? Sebelum jatuh ke lubang yang lebih dalam, sebaiknya simak tip berikut agar paylater tidak makin membebani kondisi finansial.
 

1. Repayment Plan

Sebelum memakai paylater, buatlah perencanaan pelunasan utang dengan cermat. Jangan sampai mengambil paylater dengan beban cicilan yang tinggi tanpa melihat kondisi finansial pribadi.

Shierly mengatakan seharusnya seseorang sudah memikirkan skema membayar paylater, termasuk dari sumber dananya. Perencanaan itu penting agar kondisi finansial tetap sehat meski ada cicilan yang harus dibayarkan.


2. Memisahkan Dana Cicilan

Setelah tahu sumber dana yang dipakai, segeralah memisahkan dana cicilan dari yang lain. Memisahkan dana berdasarkan tujuan dapat menghindari tumpang tindih. Harapannya, alokasi yang sudah direncanakan menjadi lebih jelas. Jangan sampai dana yang sudah disiapkan justru terpakai untuk keperluan lain yang sebenarnya tidak begitu mendesak.


3. Set Jadwal di Kalender

Mengeset jadwal di kalender ini tampak sepele, tetapi jadi penting dalam proses pembayaran paylater. Sebab, telat sehari saja, pengguna harus membayar denda yang nilainya tidak sedikit. Pengguna juga dapat memanfaatkan fitur transfer berkala H-3 sebelum jatuh tempo.
 

4. Buat Pencacatan Keuangan

Nominal membayar paylater terkadang cukup menguras kantong. Mungkin kamu terlihat mampu membayarnya. Namun, pastikan kembali kondisi finansial benar-benar sehat setelah membayar paylater selama beberapa bulan ke depan.

Buatlah catatan tentang penelusuran keuangan. Jadi, seseorang bisa tahu seberapa besar nominal yang dikeluarkan dan berapa sisa yang ada untuk kebutuhan bulanan.
 

5. Batas Maksimal 15 Persen

Aturan penggunaan paylater sama seperti utang. Jangan pernah memiliki beban cicilan untuk keperluan konsumtif lebih dari 15 persen total gaji. Total cicilan, baik konsumtif dan produktif, sebaiknya juga tidak melebihi 35 persen dari gaji.

Dibanding memperbanyak pinjaman, lebih baik bersabar diri dengan menabung sebelum membeli barang tertentu. Namun, lebih baik lagi jika menggunakan uang tersebut untuk memperbanyak penghasilan dengan cara investasi.

Baca juga: Transaksi Digital & Pembayaran Paylater Tumbuh Pesat

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Bikin Grup Duo 2OFU, Rangga Jones & Shye Rilis Single Debut We'll Be Alright

BERIKUTNYA

Rekomendasi Belanja Produk Gawai dan Elektronik Saat Harbolnas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: