Ilustrasi kanker (Sumber gambar: Freepik)

Jangan Anggap Remeh, Penyakit Kanker Sudah Mengintai Anak Muda

02 November 2022   |   20:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini penyakit kanker masih menjadi satu dari tiga penyakit menular (PTM) dengan prevalensi dan tingkat kematian yang tinggi, baik di tingkat global maupun lokal. Berdasarkan data Globocan 2020, ada 396.914 kasus kanker baru di Indonesia. Sebanyak 234,511 di antaranya dilaporkan meninggal akibat kanker.

Direktur Fasilitas Layanan Kesehatan Kemenkes Aswan Usman mengatakan ada tren kenaikan penyakit kanker yang diderita oleh generasi muda. Peningkatan tersebut terjadi karena gaya hidup yang tidak teratur dan tidak sehat.

Selain isu seputar gaya hidup, tantangan lain yang memperburuk penanganan penyakit kanker di Indonesia adalah perihal terkait deteksi dini. Aswan mengatakan lebih dari 68 persen hingga 70 persen pasien kanker didiagnosa sudah pada stadium lanjut. Alhasil, intervensi penyembuhannya menjadi jauh lebih sulit.

Di sisi lain, adanya ketimpangan penyebaran fasilitas pelayanan kanker dan terbatasnya jumlah tenaga medis ahli juga jadi tantangan yang tak mudah diselesaikan. Oleh karena itu, Aswan sangat menyambut baik gagasan menerapkan project telementoring Extension for Community Healthcare Outcomes (ECHO) di Indonesia.

Dia berharap ECHO bisa menjadi penghubung tenaga kesehatan di daerah dengan spesialis di pusat rujukan. Tranfer pengetahuan tersebut akan membuat pemerataan informasi dan ujungnya penanganan kanker jadi lebih baik. 

Baca jugaCegah Kanker Payudara, Kenali Risikonya Yuk!
 

Apa itu ECHO?

Direktur Pusat Kanker Nasional RS Dharmais Soeko Werdi Nindito mengatakan ECHO diharapkan bisa menjadi pengisi guideline penanganan kanker yang kini seolah jarang tersentuh. ECHO sendiri adalah model pembelajaran dengan menggunakan video conference yang terstruktur dan dilakukan secara reguler.

Soeko mengatakan selama ini banyak pihak lebih suka membicarakan diagnosis dan treatment menangani kanker. Padahal, ada tindakan promotif dan preventif yang juga sebenarnya penting untuk dilaksanakan secara rutin.

Tindakan promotif dan preventif tersebut kini sudah jarang digaungkan. ECHO bisa menjadi media baru untuk melakukan telementoring untuk pemerataan informasi dan penanganan soal kanker di daerah-daerah.

Sementara itu, Health System Partner Roche Indonesia Nani Widjaja mengatakan Echo bukan video conference seperti aplikasi lain. Di dalam ECHO, semua pembelajaran dilakukan lebih terstruktur. ECHO akan dijalankan oleh sebuah Hub atau pusat rujukan yang membawahi sejumlah tenaga kesehatan di daerah. 

Baca jugaWaspada Kanker! Cek Daftar 16 Produk Kosmetik Berbahaya Temuan BPOM

Digital sistem di ECHO sudah disiapkan dengan baik. Penyelenggara atau disebut Hub akan dimudahkan untuk mengorganisasikan programnya dengan baik dan sistematis. Para peserta atau dokter yang berada di remote area juga akan dimudahkan untuk bergabung di dalam satu platform.

Harapannya, konsep tersebut dapat memudahkan evaluasi yang sistematis dan perbaikannya lebih cepat. Sesi pembelajaran di ECHO akan diawali dengan pembahasan teori mengenai topik yang akan didiskusikan. Kemudian, setelahnya para expert akan berbagi soal pengalaman penanganan penyakit tertentu. Terakhir, para peserta atau rumah sakit di daerah melakukan umpan balik. Misalnya, dengan pembahasan kasus yang terjadi di daerah.

“Jika dilakukan konsisten, kapasitas dan kemampuan tenaga medis yang ada di daerah bisa meningkat sesuai standar. Prinsip dari ECHO adalah memindahkan pengetahuan, bukan orangnya,” ujar Nani dalam Peresmian Tahapan Kemitraan Strategis Untuk Tingkatkan Hasil Penanganan Kanker di Indonesia, di Jakarta Selatan.

Saat ini baru ada dua Hub di Indonesia. Hub pertama ialah RS Kanker Dharmais yang memfokuskan pada 3 pengetahuan, yakni kanker anak, kanker payudara, dan deteksi dini kanker payudara. Hub kedua ialah RSUP dr Sardjito Yogyakarta yang akan fokus pada isu kanker payudara. RS Sardjito baru akan memulai program Echo pada 4 November 2022. 

Baca jugaMengenal Penyakit Angiosarcoma, Kanker Pembuluh Darah yang Dialami Clerence

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

3 Rekomendasi Sabun Pembersih Muka untuk Atasi Masalah Jerawat, Iritasi dan Kemerahan

BERIKUTNYA

Cara Membuat Bumbu Gulai, Lezat dan Mudah untuk Sajian Keluarga!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: