3 Bangunan dengan Arsitektur Unik & Aneh di Dunia, Bisa Jadi Pilihan Tempat Wisata

Bangunan tidak sekadar menjadi tempat bagi manusia untuk melakukan aktivitas, ia juga merupakan sebuah bentuk atau karya dari para arsitek di dunia. Jadi, tidak jarang para seniman arsitektural ini menciptakan karya-karya unik dan nyentrik, menciptakan bangunan yang tidak lazim. 

Di dunia ini terdapat berbagai macam arsitektur bangunan yang dibuat oleh seorang arsitek untuk berbagai macam kegiatan dengan beragam visi. Kreativitas para seniman rancang bangunan itu bahkan menciptakan karya yang tidak pernah terpikirkan oleh banyak orang.

Berikut sejumlah bangunan yang unik, dan kadang dianggap aneh oleh banyak orang yang tidak terbiasa melihat bentuknya. Jadi, ketika kalian melancong ke negara-negara ini, jangan lupa untuk mengunjungi dan menikmati arsitektur bangunannya, ya! Berikut daftar yang dirangkum Hypeabis.id. 

Baca juga: Yuk Belajar Sejarah Identitas Bangsa Lewat 9 Bangunan Ikonik Ini

Dancing House 

Sebagaimana dilansir dari prague.eu, Dancing House dibangun pada 1992 – 1996. Sebelum dibangun, tempat itu adalah sebuah rumah yang hancur akibat serangan udara pada 14 Februari 1945. Dalam proses pembangunannya, tanah tempat rumah itu berada dibeli oleh perusahaan bernama Nationale Nederlanden. Mereka menggunakan jasa arsitek Vlado Milunic dan Frank O. Gehry.
  Bangunan ini secara metaforis disebut Rumah Menari atau juga Jahe dan Fred. Dinamai seperti itu karena menara yang mengingatkan pada penari terkenal Ginger Rogers dan Fred Astair. Bagian laki-laki dari pasangan menari diwakili oleh menara batu dan wanita dilambangkan dengan menara yang terbuat dari kaca. Sementara itu, pada bagian atas menara pria ditutupi dengan rambut imajiner. 

Cube Houses

Dilansir dari laman Holland.com, Cube Houses atau yang juga disebut Kubuswoningen di Rotterdam, Belanda, adalah salah satu bangunan yang paling ikonik yang ada di kota tersebut. Bangunan unik dengan dominasi warna kuning itu merupakan rancangan arsitek Piet Blom.
  Pengembangan perumahan ini berdiri terpisah karena bangunan rumahnya benar-benar berbentuk kubus dengan sudut kemiringan 45 derajat. Sang arsitek merancang bangunan itu pada akhir 1970an atas permintaan perencana kota. Sebelumnya, aristek dan seniman Piet Blom pernah melakukan eksperimen terkait arsitektur kubik di kota Helmond, Belanda.
 

Cassa Teraccota

Di Cassa Teraccota ini, para pengunjung dapat merasakan sensasi tinggal di dalam bangunan yang terbuat dari tanah. Proyek konstruksi bangunan ini menggunakan empat elemen, yakni tanah, udara, air, dan api. Bangunan ini dari tanah yang dipanggang, dan dikonstruksi dengan tangan dan alat-alat pertanian seperti ember, sekop, dan gerobak dorong. Cassa Teraccota dibangun sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi besar.
  Proses pembangunan yang bertahap itu juga membuat tanah menjadi masak dan cukup kuat untuk menahan bahan di atasnya. Konsep bangunan ini berasal dari arsitek dan ahli keramik asal Kolombia, yakni Octavio Mendoza Morales. Sang arsitek selalu memromosikan gaya hidup alternatif dan harmonis, baik untuk individu, masyarakat, dan lingkungan di sekitarnya.

Mendoza Morales berharap siapa pun yang tinggal di tempat ini dapat menyadari bahwa manusia mendiami sebuah planet yang terdiri dari banyak bahan yang dapat digunakan. Namun, bahan-bahan itu berulang kali disia-siakan. Tidak hanya itu, sang arsitek juga menginginkan bahwa siapa pun yang tinggal dapat tersadar bahwa mereka dapat mencapai apa yang diinginkan.

Baca juga: Kenalan dengan 5 Bangunan Unik yang Ada di Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah