Grainstacks karya Maestro Claude Monet ada di Museum Barberini (Sumber gambar: Museum Barberini)

Lukisan Karya Claude Monet Dilempari Kentang, Museum Barberini Evaluasi Standar Keamanan

25 October 2022   |   12:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pengelola Museum Barberini memutuskan untuk melakukan penutupan sementara, setelah insiden adanya insiden vandalisme. Sebagaimana diketahui, lukisan berjudul Grainstacks karya maestro Claude Monet dilempar oleh sejumlah orang dengan kentang tumbuk. Adapun, penutupan bakal berlangsung hingga 30 Oktober. 

Dalam pernyataan tertulis di situs resminya, Pendiri Museum Barberini Hasso Plattner menyatakan latar belakang penutupan sementara museum. Disebutkan bahwa hal itu dilakukan karena pihak museum ingin melakukan analisa situasi bersama dengan mitra museum nasional, internasional, dan lembaga pemberi pinjaman guna membahas risiko yang bisa terjadi. 

Dia menyebutkan bahwa persyaratan untuk pelestarian seni jangka panjang dan berkelanjutan dalam operasi museum internasional harus dievaluasi kembali, dan disesuaikan secara lokal. Hal ini penting dipikirkan mengingat serangan terhadap karya seni tidak hanya terjadi sekali, tapi berulang-ulang. 

Baca jugaDuh Lukisan Van Gogh Dilempar Sup Tomat, Ada Apa Ya?

Direktur Museum Barberini, Ortrud Westheider, mengatakan bahwa serangan terhadap karya koleksi Hasso Plattner dan serangan sebelumnya terhadap karya seni - antara lain di Galeri Nasional di London - telah menunjukkan bahwa standar keamanan internasional yang tinggi untuk perlindungan karya seni dalam kasus serangan aktivis tidak cukup dan perlu disesuaikan.

“Kami ingin menggunakan insiden di lembaga kami sebagai kesempatan untuk membangun dialog yang produktif dengan mitra museum internasional dan bersama-sama menetapkan arah untuk melestarikan aset seni dan budaya untuk generasi mendatang," katanya. 

Pada Minggu, 23 Oktober 2022 sore waktu setempat, lukisan berjudul Grainstacks karya Claude Monet yang berada di Museum Barberini dilempar kentang tumbuk. Namun, lukisan itu tetap aman lantaran mendapatkan perlindugan kaca dan disegel dengan hati-hati, sehingga tidak ada cairan yang tembus. Para pelaku penyerangan juga telah ditangkap. 

 
 

Museum Barberini

Untuk diketahui, terdapat lebih dari 100 karya yang menjadi koleksi Hasso Plattner yang ada di museum ini. Dari total tersebut, 38 lukisan di antaranya adalah hasil kerja keras dari Claude Monet dengan fokus aliran atau gaya impresionisme Prancis. Banyaknya karya Monet di museum ini, menjadikannya sebagai tempat dengan koleksi sang maestro terbanyak, selain Paris. 

Barberini yang terletak di pusat bersejarah Potsdam, Jerman, ini adalah museum yang diprakarsai oleh Hasso Plattner. Sang pemrakarsa adalah pendiri perusahaan salah satu perangkat lunak di Jerman. Sejak dibuka pada 2017, museum ini mengklaim telah memantapkan diri sebagai salah satu museum paling populer di Jerman dengan mengadakan pameran internasional dan memiliki sejumlah lukisan impresionis.

Museum Barberini disebut merupakan museum yang didedikasikan untuk mengoleksi, meneliti, mempresentasikan, dan menginspirasi. Selain dari koleksi Hasso Plattner, museum ini juga menampilkan sejumlah karya dari koleksi pihak lainnya, dan sering bekerja sama dengan mitra internasional. 
 

Hasil buah tangan dari maestro seperti Pablo Picasso, Vincent van Gogh, Rembrandt van Rijn, dan Gerhard Richter adalah karya yang dapat disaksikan. Kemudian, para pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai karya dengan mencakup semua gaya dan era guna terus menawarkan perpektif baru tentang seni.

Selain pameran khusus, museum ini juga secara permanen menampilkan koleksi ekstensif lukisan impresionis dan pasca impresionis dari pendiri museum, yakni Hasso Plattner. Koleksi-koleksi tersebut terdiri atas karya dari Claude Monet, Pierre-Auguste Renoir, Berthe Morisot, Gustave Caillebotte, dan Paul Signac .

Lebih dari seratus karya oleh dua puluh seniman menyajikan sejarah Impresionisme Prancis dari permulaan pada abad kesembilan belas, hingga perkembangannya lebih lanjut melalui Pointillists dan Fauves pada awal abad kedua puluh, disuguhkan di museum ini. 

Baca jugaIntip Kisah di Balik 3 Lukisan Terkenal Maestro Dunia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Donne Maula Rilis Single Menjadi Manusia, Karya Personal dari Pengalaman Traumatis

BERIKUTNYA

Gaet 40 Galeri Lokal & Internasional, Art Moments Jakarta 2022 Hadir Lebih Besar

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: