Duh Lukisan Van Gogh Dilempar Sup Tomat, Ada Apa Ya?
15 October 2022 |
14:21 WIB
Dua pengunjuk rasa terekam kamera melempar sup tomat ke lukisan Sunflower karya Vincent van Gogh yang terkenal di Galeri Nasional London dan menempelkan diri ke dinding pada Jumat (14/10/2022), sebagai bentuk protes terhadap penggunaan bahan bakar fosil. Sesaat setelah kejadian mereka pun ditangkap.
Galeri Nasional London mengkonfirmasi bahwa kekacauan telah dibersihkan dan lukisan kembali dipajang, sekitar enam jam setelah insiden sup itu. Untungnya, karya seni yang ditaksir berharga 72,5 juta poundsterling tersebut dilapisi oleh kaca sehingga tidak mengalami kerusakan berarti.
Galeri tersebut menggambarkan lukisan Sunflower sebagai salah satu karya Van Gogh yang paling ikonik dan paling dicintai. Ini adalah salah satu dari sebelas karya dengan objek bunga matahari buatan Van Gogh yang dibuat pada tahun 1888 dan 1889, lima di antaranya dipajang di galeri dan museum di seluruh dunia.
Baca juga: Intip Kisah di Balik 3 Lukisan Terkenal Maestro Dunia
Seri lukisan ini dibuat oleh sang seniman sebagai media untuk menunjukkan rasa syukur serta sebagai dekorasi untuk rumahnya di Arles, Prancis, menjelang kunjungan dari temannya, sesama seniman Paul Gauguin, yang berencana untuk tinggal di Yellow House.
Dari informasi yang beredar di internet dan hasil penyelidikan, diketahui kedua pengunjuk rasa itu tergabung dalam kelompok Just Stop Oil, sebuah organisasi yang menuntut agar pemerintah di Inggris mengakhiri semua ekstraksi minyak dan gas.
Kedua aktivis yang diketahui identitasnya sebagai Phoebe Plummer dan Anna Holland, dari London, berseru di depan lukisan itu: "Apa yang lebih berharga, seni atau kehidupan? Apakah itu lebih berharga daripada makanan? Lebih berharga daripada keadilan?
"Apakah Anda lebih peduli tentang perlindungan lukisan, atau perlindungan planet kita dan orang-orang? Krisis biaya hidup adalah bagian dari biaya krisis minyak."
Sunflower adalah lukisan Van Gogh kedua yang menjadi sasaran kelompok tersebut. Sebelumnya dua aktivis iklim menempelkan diri mereka pada Peach Trees in Blossom (1889) di Blossom yang dipamerkan di Galeri Courtauld, pada akhir Juni.
Perwakilan dari organisasi tersebut juga menargetkan lukisan lanskap karya Horatio McCulloch, My Heart's In The Highlands, di Galeri dan Museum Seni Kelvingrove Glasgow, serta salinan Last Summer karya Leonardo Da Vinci yang berusia 500 tahun di Royal Academy London.
Aksi protes para aktivis alam ini telah berlangsung selama 16 hari per Sabtu (15/10/2022). Mereka tidak hanya merusak karya seni berharga, tapi juga memblokir beberapa jalan utama di Kota London selama dua pekan terakhir.
Gelombang protes ini datang pasca pemerintah Inggris membuka babak perizinan baru untuk eksplorasi minyak dan gas di Laut Utara, meskipun ada kritik dari para pemerhati lingkungan dan ilmuwan yang mengatakan langkah itu kontradiktif dengan komitmen negara untuk memerangi perubahan iklim.
Editor: Fajar Sidik
Galeri Nasional London mengkonfirmasi bahwa kekacauan telah dibersihkan dan lukisan kembali dipajang, sekitar enam jam setelah insiden sup itu. Untungnya, karya seni yang ditaksir berharga 72,5 juta poundsterling tersebut dilapisi oleh kaca sehingga tidak mengalami kerusakan berarti.
Galeri tersebut menggambarkan lukisan Sunflower sebagai salah satu karya Van Gogh yang paling ikonik dan paling dicintai. Ini adalah salah satu dari sebelas karya dengan objek bunga matahari buatan Van Gogh yang dibuat pada tahun 1888 dan 1889, lima di antaranya dipajang di galeri dan museum di seluruh dunia.
Baca juga: Intip Kisah di Balik 3 Lukisan Terkenal Maestro Dunia
Seri lukisan ini dibuat oleh sang seniman sebagai media untuk menunjukkan rasa syukur serta sebagai dekorasi untuk rumahnya di Arles, Prancis, menjelang kunjungan dari temannya, sesama seniman Paul Gauguin, yang berencana untuk tinggal di Yellow House.
Activists with @JustStop_Oil have thrown tomato soup on Van Gogh’s Sunflowers at the national Gallery and glued themselves to the wall. pic.twitter.com/M8YP1LPTOU
— Damien Gayle (@damiengayle) October 14, 2022
Dari informasi yang beredar di internet dan hasil penyelidikan, diketahui kedua pengunjuk rasa itu tergabung dalam kelompok Just Stop Oil, sebuah organisasi yang menuntut agar pemerintah di Inggris mengakhiri semua ekstraksi minyak dan gas.
Kedua aktivis yang diketahui identitasnya sebagai Phoebe Plummer dan Anna Holland, dari London, berseru di depan lukisan itu: "Apa yang lebih berharga, seni atau kehidupan? Apakah itu lebih berharga daripada makanan? Lebih berharga daripada keadilan?
"Apakah Anda lebih peduli tentang perlindungan lukisan, atau perlindungan planet kita dan orang-orang? Krisis biaya hidup adalah bagian dari biaya krisis minyak."
Sunflower adalah lukisan Van Gogh kedua yang menjadi sasaran kelompok tersebut. Sebelumnya dua aktivis iklim menempelkan diri mereka pada Peach Trees in Blossom (1889) di Blossom yang dipamerkan di Galeri Courtauld, pada akhir Juni.
Perwakilan dari organisasi tersebut juga menargetkan lukisan lanskap karya Horatio McCulloch, My Heart's In The Highlands, di Galeri dan Museum Seni Kelvingrove Glasgow, serta salinan Last Summer karya Leonardo Da Vinci yang berusia 500 tahun di Royal Academy London.
Aksi protes para aktivis alam ini telah berlangsung selama 16 hari per Sabtu (15/10/2022). Mereka tidak hanya merusak karya seni berharga, tapi juga memblokir beberapa jalan utama di Kota London selama dua pekan terakhir.
Gelombang protes ini datang pasca pemerintah Inggris membuka babak perizinan baru untuk eksplorasi minyak dan gas di Laut Utara, meskipun ada kritik dari para pemerhati lingkungan dan ilmuwan yang mengatakan langkah itu kontradiktif dengan komitmen negara untuk memerangi perubahan iklim.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.